Tiga - 0

4.1K 328 28
                                    

Wow!

Mata gue ngerjep beberapa kali liat rumah nuansa putih dan hijau mint yang cukup gede didepan tempat gue berdiri sekarang.

"Harry?" Tanya gue gak percaya, gue nengok nyari Harry yang ternyata lagi ngobrol sama kang Bangunan, gue rasa itu yang disebut tukang. Buru-buru gue nyamperin Harry.

"Oh iya ini istri saya." Kata Harry.

"Siang bu." Kata tukang itu.

"Ibu? Saya masih muda."

"Ohh maaf maaf bu saya gak tau."

Harry ketawa, gue ngelirik tajem kearah Harry.

"Iyaa gapapa santai aja." Kata gue.

Tukang itu langsung kicep dan langsung ijin pamit ngerjain tugasnya yang lagi ngecat pager.

"Ibu?" Ledek Harry.

"Sialan." Gue mukul lengannya.

"Ayo masuk."

Harry gandeng tangan gue sambil memasuki area rumah ini, aseek rumahnya bagus cuma ini terlalu kegedean menurut gue.

Harry buka pintu rumah ini dan gue dibuat takjub lagi sama seisi rumah yang udah rapih sama furniture furniture mewah, mulai dari sofa, tv, tangga ini juga didesain serba campuran putih sama hijau mint. Gilaaaa.

"Kamu suka?"

"Suka tapi terlalu gede tau Harry, kitakan cuma tinggal berdua doang." Kata gue donggak kearah Harry.

"Gak berdua dong, kan bakal rame sama anak-anak." Kata dia sambil ketawa.

Gue langsung kepikiran beberapa hari yang lalu, jantung gue berasa deg-deg kan lagi dan gue langsung nunduk malu.

"Harry." Kata gue langsung meluk dia.

"Kenapa?" Tanya gue.

"Jangan pernah tinggalin gue ya."

"Never." Kata dia ngecium kepala gue.

Hampir beberapa menit gue sama Harry hanyut dalam pelukan, asseek.
Tapi tiba-tiba ada yang geter dari badan Harry, buru-buru gue ngelepas dan dia ngerogoh saku tangannya. Ternyata handphone nya dia yang geter barusan.

Keliatan banget muka dia yang serius waktu ngeliat layar handphone nya. Sangking gue keponya gue jinjit-jinjit ngeliat kearah handphone nya itu. Tapi tiba-tiba hape nya dimatiin dan langsung dimasukin ke kantongnya lagi. Dia narik tangan gue keluar dari rumah ini, jelas buat gue kaget bukan main sekaligus bingung juga.

"Harry ada apa?" Tanya gue.

Dia tetep narik tangan gue kearah mobilnya. Dia buka pintu buat gue abis itu nyuruh gue masuk, setelah itu dia setengah muter didepan kearah pintu pengemudi.

"Harry." Tanya gue pelan sambil masang seatbelt ini. Pandangan Harry lurus kedepan dan langsung nginjek gas gitu aja tanpa ngomong apapun.

Apa ini ada hubungannya sama kampus? Atau sama apa? Tiba-tiba handphone gue geter dan langsung gue buka.

+62 8535 5358 8535

Allesia ini Gemma, kamu lagi sama Harry kan ? Tolong bilangin ke Harry suruh dia kerumah sakit, papa kritis

Deg!

Gue langsung nengok kearah Harry yang fokus nyetir, gue liat tangannya nyengkrem setir mobilnya kuat banget sampe keliatan urat-urat nya.

om Harry // H.S Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang