Tiga - 5

4K 318 26
                                    

"Kalian kalo lagi ada masalah itu harus diselesain bareng-bareng." Kata papa.

"Jangan kaya gini, kalian itu udah nikah, masalah pasti ada dan gak mungkin gak ada jalan keluarnya." Kata papa lagi.

Mama ngangguk sambil naro beberapa gelas diatas meja. Gue natap muka Harry yang duduk didepan gue sambil cengkrem baju gue sendiri.

"Harry selingkuh pah." Kata gue gemeter.

Zayn yang lagi minum teh tiba-tiba nyembur gitu aja.

"Sa?" Kata Harry natap gue bingung.

"Harry selingkuh sama salah satu mahasiswi dikampus, namanya Agatha." Sambung gue masih gemeter dan air mata gue ngalir lagi. Disana Harry geleng-geleng. Mana ada sih maling ngaku.

"Harry?! Wah kaco lu!" Bentak Zayn.

"Zayn, gue ga---"

"Harry, udah. Zayn kamu keluar dulu ini bukan urusan kamu." Kata Mama.

"Mah tap--"

"Zayn."

"Iya pah." Zayn langsung jalan keluar dari ruangan ini waktu papa angkat bicara.

"Allesia kamu gak boleh nuduh sembarangan dong."

"Allesia punya bukti mah, Si perempuan itu sendiri yang labrak Allesia, dan---"

Gue berhenti dan langsung meluk mama.

"Harry jahat mah...hiks.."

Gue nangis kejer gak ketulungan dan cengkrem tangan gue sendiri.

"Harry."

Gak tau papa ngomong apa selanjutnya yang pasti mereka langsung keluar dari ruangan itu dan ninggalin gue sama mama berdua.

"Sayang, huss jangan nangis, kamu pasti salah paham. Mama tau Harry itu orangnya gimana, Harry gak mung--"

"Mama gak tau Harry!" Rengek gue.

"Cuma Allesia yang tau maaaa." Isak gue.

Air mata gue tumpah kemana-mana bahkan hidung gue udah mampet dan nafas gue tersenggal-senggal gitu.

"Kamu gak boleh gini ah, mana Allesia kuat yang mama kenal. Mama gak pernah ngajarin kamu lemah kaya gini kan? Udahh ya kamu dengerin dulu penjelasan dari Harry."

"Gak mau!"

"Allesia."

"Allesia gak mau maaa,,,,hiks."

Mama ngusap rambut gue berkali-kali dan rasanya sedikit lega walaupun belum sepenuhnya amarah gue ilang.

Gak lama pintu kebuka lagi dan Harry masuk kedalem dan gak ngomong apa-apa.

"Allesia kamu belajar dewasa ya, kamu selesain baik-baik masalah kalian berdua." Kata mama nyium pipi gue singkat. Abis itu mama keluar dan langsung nutup pintu.

Sekarang cuma ada gue sama Harry diruangan ini, gue mau nangis lagi setiap ngeliat mukanya dia, gue masih keinget kejadian kemaren Agatha labrak gue dan kejadian malemnya yang bikin gue bener-bener kesel setengah mampus sama Harry.

"Al--"

Plak!

Damn!

Jantung gue langsung dag-dig-dug gak karuan selesai gue nampar mukanya si Harry pake sekuat tenaga gue.

"Maafin saya." Kata dia pelan, natap gue sayu dan ANJIR! Matanya ngeluarin air mata, dia nangis?

"Saya bisa jelasin semuanya, saya mohon kamu ma--"

om Harry // H.S Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang