Empat - 7

4K 300 80
                                    

Ini sudut pandang orang ketiga ya.

Enjoy...

***

Harry berjalan sangat cepat menelusuri lorong yang menuju ruang unit garurat, setelah mendapat berita buruk dari Zayn, Harry bergegas merapikan barang-barangnya dan nekat pulang ke Indonesia, bahkan ia sampai menyewa helikopter pribadi dari salah satu temannya yang ada di Singapura.

Perasaannya bercampur aduk saat mendengar berita itu, apalagi mendengar Allesia katanya di siksa hingga babak belur membuat hatinya sangat sakit ketika membayangkan apa saja yang telah di lakukan oleh mereka terhadap separuh hidupnya tersebut.

"Zayn!" Seru Harry memanggil pria yang sedang bersandar sambil menangis, bukan hanya pria pemilik nama itu yang dipanggil menoleh, tapi semua orang yang sedang berkumpul didepan ruangan itu menoleh kearah kedatangan Harry. Disana ada ibunya, kakaknya, kakak iparnya, ibu mertuanya, ayah mertuanya serta keluarga Allesia yang lainnya.

"Gimana kabar Allesia!" Tanya Harry mengguncang tubuh Zayn. Zayn hanya menunduk sambil menangis.

"Mah gimana kabar Allesia!" Tanya Harry beralih ke Anne, mamanya.

Lagi-lagi Anne hanya menggeleng dan melakukan hal yang sama yaitu menangis.

Perasaan Harry semakin kacau apalagi melihat orang-orang disini yang terus menangis, ia sangat menyesal atas kejadian ini.

Harry berlari kearah pintu UGD dan bersandar disana.

"Allesia kenapa semuanya bisa terjadi?"

Tangis Harry semakin pecah, apalagi mengingat bahwa ia terakhir kalinya berbincang pada malam kemarin ketika Allesia mengatakan tidak terjadi apa-apa dan dia ada dirumah, tapi takdir berkata lain perasaan tidak enak yang dirasakan oleh Harry benar terjadi.

Semua hening dalam tangisan mereka, Trisha tidak berhenti menangis dalam pelukan Yasser, begitu juga Anne dan Gemma, adik-adik Allesia terus menangis sambil memeluk lutut mereka masing-masing diatas lantai.

"Harry."

Yang dipanggil menoleh, tatapanya berubah menjadi tajam setajam mata Singa yang siap menerkam siapa saja yang menjadi sasarannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang dipanggil menoleh, tatapanya berubah menjadi tajam setajam mata Singa yang siap menerkam siapa saja yang menjadi sasarannya. Bukan karena yang memanggil, tapi karena orang yang dikawal oleh dua polisi di kanan dan kirinya.

"PASTI LO PELAKUNYA!" Teriak Harry lari ke pria yang dikawal oleh dua polisi itu dan siap menghantam wajahnya. Aaron.

"Harry!" Tapi Zayn dan beberapa orang seperti Louis, Liam dan Niall berhasil menahan tubuh pria yang sudah gelap mata ini.

om Harry // H.S Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang