Empat - 8

4.2K 306 69
                                        

"Sebaiknya nyonya Allesia tidak diberitahu dulu tentang janinnya yang tidak berhasil diselamatkan, karena itu bisa berakibat buruk untuk kondisi mentalnya."

"Gimana kalo Allesia lebih dulu tau dok, maksudnya gimana Allesia tau sendiri tanpa kita kasih tau?" Tanya Zayn angkat bicara atas tragedi yang menimpa adiknya tersebut.

Harry hanya diam, ia masih diselimuti sisi amarah sekaligus kesedihannya. Ia masih tak habis fikir pada ketiga wanita yang tega menyiksa Allesia padahal mereka itu sama-sama perempuan.

"Harry everything gonna be alright." Kata Trisha mengusap pundak menantunya itu. Harry menghapus air matanya lalu memeluk Trisha dan kembali menangis.

"Maafin Harry mah, Harry belom bisa jagain Allesia hikss, Harry belom bisa jadi suami yang baik buat Allesia."

"Hussh, kalo Allesia tau kamu nangis dia justru makin sedih, tenang ya Allesia bakal secepatnya sadar." Kata Trisha berusaha menenengkan Harry.

°°°=°°°

"Sa bangun dong sa, hiksss Allesia..."

Sementara diruangan Allesia, Lita terus menangis tidak tega melihat kondisi sahabatnya yang lemah seperti sekarang ini.

"Saaa ayo dong tunjukin ke dunia kalo lu tuh Allesia yang kuat, hikss..."

Blake yang ada disamping Lita terus mengusap pundak kekasihnya, tidak bisa dipungkiri juga jika Blake ikut menangis melihat kondisi Allesia separah itu.

"Saa bangun please, ayo kita ketawa lagi."

"Blake, Allesia bakal sadar kan?" Rengek Lita dengan suara seraknya.

"Pasti Lit, kita terus berdoa ya." Kata Blake, Lita ngangguk dan meluk Blake singkat.

Clek.

Pintu kebuka dan nampilin sosok pria bertubuh nyaris sempurna dengan mata sembab akibat terus menangis.

"Pak Harry?" Blake sedikit terkejut melihat kedatangan Harry keruangan Allesia. Dia berjalan menghampiri suami Allesia itu dengan tatapan datarnya.

"Lo tau kan gara-gara lo Allesia kaya gini!" Kata Blake sambil nunjuk-nunjuk Harry dengan air mata yang terus ngalir. Blake sangat terpukul melihat sahabatnya seperti ini.

"Blake lu ngapain sih!" Kata Lita narik tangan Blake.

"Lit! Gara gara dosen ini Allesia jadi kaya gini." Kata Blake.

"Blake!" Lita sedikit membentak membuat Blake langsung bungkam.

"Harry itu suaminya Allesia..."

"Apa!"

Lita narik tangan Blake keluar dari ruangan Allesia meninggalkan Harry dengan perasaan semakin bersalahnya setelah mendengar ucapan Blake barusan.

"Dia bener, ini salah saya sa." Kata Harry menutup wajahnya dengan kedua tangannya sendiri.

°°°=°°°


"Saya bener-bener kecewa sama kalian bertiga."

Harry dan Jesen duduk berdampingkan menghadap kearah tiga gadis didepan mereka yang sudah memakai pakaian narapidana.

om Harry // H.S Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang