S&M [16] - THE REAL WIFE

85.5K 4.2K 597
                                    

Kalian gakbakal ngerti dengan ekspresi yang terpampang di wajahku kali ini. Ceria, Tersenyum, Girang.

Kalian tahu itu karena apa? Karena kemarin malam aku dicium mesra oleh Alvano,Suamiku sendiri.

Terdengar Aneh mungkin, karna sudah biasanya aku dicium olehnya. Namun tidak dengan momen ini, Dia menciumku dengan sebuah perasaan, perasaan yang sepertinya ia pendam.

Kalian tahu sendiri, Perasaanku belum dibalas oleh Alvano saat di Bali, sakit memang. Tapi kemarin malam, Dia seperti mengutarakan isi hatinya dengan sebuah Tindakan. Entahlah, apakah aku ke-GR an?

GEBRAK

"WATSAP!" Gebrak Carissa dimejaku. Aku mengucapkan lafal astaghfirullah. Carissa itu tak bisa melembut, tingkahnya seperti lelaki, makannya tak ada yang menaksirnya.

"Ngapain Lo senyum senyum?" Tanyanya dengan nada sedikit menjahil, aku gelagapan, masa iya aku berkata jujur.

"Lo tahu gak berita HOT, TRENDING, VAIREL Saat ini?!" Histerisnya. Dia tipikal orang senang jika ada berita 'Panas' atau disebut Gosip.

Aku mengedikkan bahuku cuek, pasti tentang si anak baru Centil Siska.

"Anjir! Lo gatau?! Itu berita tentang Lo,Kampret!" Aku memelototkan mataku. Salah apalagi aku sampai sampai jadi TRENDING TOPIC?!

"Kak Alvano yang kemaren nggendong lo yang habis pingsan didepan tiang bendera. Hello, siapalagi kalo bukan cabe cabean kaya SISKA itu yang nyebarin gosipnya" ucap Carissa malas.

Aku hanya mengedikkan bahuku sambil menghela nafas panjang, masalah tentang pernikahanku dan Alvano memang belum terkuak. Kami benar benar menjaga rahasia ini.

•••

Bel Pulang berbunyi lantang, para siswa berhamburan menuju gerbang keluar untuk mencari induknya masing masing yang menjemput.

Tetkecuali aku, aku yang sedang menunggu Alvano memberi kabar padaku harus menunggunya dimana. Pasalnya, parkiran sekolah sedang ramai ramainya, masa iya ketahuan semobil sama Alvano.

"Ay!" Tepukkan kasar di pundakku membuatku langsung membalikkan badanku mengarah pada oknum

"Siska? Ngapain?!" Tanyaku pada Siska yang sedang mengatur nafasnya terengah engah

"Gue minta tolong" ucapnya lagi dengan posisi sudah tegap, aku menaikkan satu alisku.

"Minta nomornya Kak Alvano. Gue denger lo udah deket banget sama dia. Giliran gue yang pdkt sama dia,jangan ganggu Lo!" Plototnya padaku.

Aku ingin menolaknya, namun jika aku menolaknya takut jika timbul rasa curiga pada Siska. Akhirnya aku pasrah dengan menuliskan nomornya di kontak HP Siska

"Nih. Gue gak demen pdkt-an sama dia." Ucapku Jutek Dingin pada Siska.

Dia memang selalu sukses membuatku kesal sepanjang hari. Sifatnya yang gaksopan, SOK, Centil, dan Sok Cantik membuat darahku terus mendidih ketika melihat wajahnya

"Nah gitu dong. Sip. Thankyou ya" Siska tersenyum padaku dengan menampilkan deretan gigi rapihnya

"Tapi asal Lo tau, Lo gakbakal bisa dapetin Alvano, apapun itu!" Aku pergi meninggalkan Siska setelah mengatakan beberapa kalimat ancaman padanya.

•••

Me
Kak,Dimana?

Setelah menunggu beberapa menit, ada notifikasi dihapeku

Senior & Me [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang