S&M [31] - HONEYMOON DAY 1

54.1K 2.4K 390
                                    

Pertama-tama. Bagi Pembaca dibawah Umur, mohon bijak dalam membaca. Karena, di part ini ada Adegan yang tak pantas dibaca oleh Anak dibawah umur.
Sekali lagi, Mohon Bijak Dalam Membaca!
-


Malam setelah kejadian romantis di pantai saat sunset, kini Aku dan Alvano berjalan-jalan di area pantai. Sebelumnya, kami sudah berganti baju lebih nyaman dari hotel.

Semilir angin sejuk menerpa kulit Ayna yang memakai celana selutut dan baju tanpa lengan.

Tiba tiba saja Alvano melepaskan jaket yang ada di badannya, memakaikannya di badan Kekasihnya lalu mendekap badan mungilnya.

"Dingin?" Alvano bertanya satu kata yang dijawab Ayna dengan anggukan.

"Kamu nanti kedinginan. Jaketnya buat kamu aja" Ayna hendak melepas jaketnya namun tertahan oleh Alvano yang sigap membawa tangannya dan menciumnya, lalu menggenggamnya.

"Kak. Tes SBMPTN nya 2 Minggu lagi, Kakak nggak belajar gitu?" Ayna mencoba mencairkan suasana yang terbilang hening

"Belajar. Cuman nggak saat ini"

"Kenapa?"

"Karna Aku pinginnya habisin waktu sama kamu"

Ayna menahan senyumnya yang hendak melebar secara otomatis. Ia mencoba mengontrol detak jantungnya.

"Kak. Beli teh anget yuk!" Ayna menggandeng tangan Alvano secara tiba tiba dan menggeretnya ke warung terdekat.

"Astaga. Aku auto gendut kalau makanannya gini semua" Ayna melihat satu persatu makanan yang tersaji di lemari kaca. Ada tempe, telo, bergedel, mie, kering tempe, dan telur bali.

"Bu, teh hangat dua ya"

"Siap"

Akhirnya Ayna dan Alvano duduk di tempat yang masih kosong, secara tidak sadar hanya meja itu yang kosong dari semua meja yang penuh orang.

Sembari menunggu pesanan datang, walaupun teh hangat, datangnya sangat lama karna pengunjung di warung ini tak tanggung-tanggung.

Akhirnya, Ayna memilih memainkan tangan Alvano yang terlihat berotot, telapak tangannya sangat kasar.

"Kok kasar banget. Dehidrasi ya?" Ayna terlihat khawatir. Pasalnya, jika orang dehidrasi bisa menyebabkan penyakit serius dan akhirnya di rawat inap rumah sakit.

"Nggak" Alvano tetap mengelak. Memang, Alvano jarang sekali minum air putih akhir-akhir ini.

Ayna beranjak menuju tempat 'kasir' dan mengambir Aqua seraya menyerahkan uang Rp 5000 kepada penjual. Setelahnya, Ayna memberikan air mineral itu kepada Alvano yang sedang duduk.

"Nih, habisin ya. Cuman 600ml, harusnya 2 Liter, cuman gaada yang jual 2 Liter disini. Abisin, kalo dehidrasi yang repot serumah" Alvano tertawa kecil sambil mengucapkan terimakasih pada Ayna.

Setelah 10 Menit, pesanan mereka datang, hanya dua teh hangat yang disajikan didepan Mereka berdua.

"Kak, rencana ambil jurusan apa?" Ayna bertanya sambil mencairkan suasana yang hening

"Kedokteran"

Ayna tersedak ketika mendengar penuturan Alvano yang membuatnya kaget setengah mati. Kedokteran?

"Ih sama kaya Ayna dong!" Ayna gembira bukan main, ia tersenyum bahagia sembari mengangkat tangannya ke udara. Kaya orang gila, iya.

"Sama! Ayna suka banget sama IPA, apalagi biologi! Pengen jadi Dokter Bedah.." Ayna membayangkan betapa kerennya dia ketika memakai baju hijau dan mengoperasi pasien dengan lancar.

Senior & Me [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang