S&M [10] - CEMBURU

83.1K 4K 193
                                    

Saat ini aku sedang memasak Capcay dan Omelet untuk sarapan pagi ini, Alvano masih mengguling gulingkan badannya di kasur. Sesekali aku tertawa kecil melihat tingkah lucunya.

Setelah beberapa menit, Masakanku matang. Dan Akhirnya, aku membangunkan Alvano untuk sarapan

"Kak" Aku mengelus pipinya lembut sembari tersenyum melihat wajah tampannya yang sedang memejamkan mata

Dia menggeliat sebentar lalu membuka matanya, lalu duduk sebentar dan merenggangkan otot ototnya

"Sarapannya udah siap, mandi dulu aja ya" ucapku pada Alvano yang masih mengontrol kontak matanya dengan cahaya yang masuk

Aku turun kelantai bawah, karena aku sudah berseragam lengkap jadi aku tinggal menunggu di tempat makan, menunggu Alvano yang sedang mandi.

"Kak Alvano semakin hari semakin romantis" Aku tersenyum membayangkan beberapa momen romantisku dengan Alvano.

Kenapa manusia sedingin itu bisa seromantis itu? Dugaanku salah jika Alvano tak akan romantis.

Setelah menunggu beberapa menit, Alvano turun dengan seragam lengkap. Dia terlihat rapi menakai seragam, walaupun ini masih sangat pagi, dia harus berangkat awal untuk perencanaan HUT SMA Pelita Bangsa.

"Pagi,Kak" Senyumku pada Alvano yang sedang berjalan menuju meja makan dan duduk disampingku

Dia menjawab dengan senyuman khasnya, senyuman yang menurutku paling manis dan lucu seumur hidupku, dia benar benar tampan dalam keadaan apapun.

"Yaah, no morning kiss again?" bathinku saat melihat Alvano tetap dalam posisinya tanpa mengubah

Aku mengambil piring dan menyendokkan beberapa nasi dan omelet,capcay untuk Alvano

"Ini,Kak" ucapku padanya. Dia masih diam, setiap waktu ekspresinya tak bisa ditebak, isi hatinya tak bisa ditebak

Dia menatap kosong kedepan, aku yang khawatir langsung melambaikan tanganku didepan wajahnya

"Kak? Makananya nih" Ucapku tepat disamping telinganya

Dia mulai sadar dan menatapku, dengan jarak sedekat ini aku langsung memundurkan wajahku.

Takut, takut jika aku sudah mendekatkan wajahku dan dia tak memberiku morning kiss, maka sakitnya di hati luar biasa.

"Makasih" ucapnya dengan nada datar tanpa ekspresi. Kenapa dia tak seromantis kemarin?

Aku mulai menyiapkan piringku dan makananku sendiri.

Di ruang makan ini, hanya terdengar suara dentingan sendok yang menggema, tak ada pembicaraan, tak ada tatapan, tak ada pelukan hangat, tak ada sapaan romantis.

"Mungkin aku bukan Cinta Sejatinya, Kak Alvano belum bisa menerimaku"

••••

Saat di Mobil dalam perjalanan, lagi dan lagi keheningan menyelimutiku. Tak ada pembicaraan lagi dan lagi.

"Ini gak ada yang bicara gitu? Aku pengen ngomong, tapi ngomong apa ya?"

Alvano menyetir mobil dengan wajah fokus namun tanpa ekspresi. Demi Tuhan, dia sangat tampan!

Aku tak berani melihat iris matanya, jika dia sudah Dingin seperti ini, aku takut melihat matanya, bagaikan elang yang tegas.

Saat sampai didepan gerbang sekolah, ternyata sekolah masih sangat sepi, tak ada siswa berlalu lalang, satpamnya juga belum terlihat.

Senior & Me [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang