S&M [28] - PERJANJIAN MASA LALU

55.4K 2.4K 257
                                    

"Gak mungkin, Ayna. Kita udah sepakat bakalan menikah tahun depan." Reyhan semakin mendekat

Ayna yang mulanya hanya kaget biasa, menjadi terkejut luar biasa setelah Reyhan mengucapkan kata kata yang seharusnya tidak usah diungkit lagi.

Tanpa Ayna sadari, Alvano berdiri didepannya tepat dan menatap tajam Reyhan yang berani beraninya mendekat kearah Ayna

"Oh, jadi ini Suami kamu?" Reyhan tertawa sumbang, Ayna yang masih dalam mode 'terkejut' hanya bisa berdiam diri dibelakang Alvano

"Ada urusan apa?" Alvano berkata dingin. Ia sungguh tak suka kehadiran Mantan pacar Istrinya yang langsung mengganggu

Reyhan tertawa sumbang, sebenarnya dia tak ingin menjadi tokoh antagonis yang merebut Pasangan orang lain. Tetapi, janji tetaplah janji, yang harus ditepati.

"Belum tau, yah?" Reyhan berusaha mendekat kearah Ayna

Bhuuk

Alvano menonjok wajah Reyhan dengan keras, ia tak suka jika Reyhan berani mendekat kearah istrinya.

Reyhan tersungkur dan berusaha berdiri kembali, Ayna yang masih ketakutan semakin mempererat pegangannya pada seragam Alvano

"Tujuan gue disini bukan berantem, Bro. Tanyain coba ke Ayna" Reyhan mengelap beberapa darah yang berada di sudut bibirnya. Alvano tak menggubris apa yang dikatakan Reyhan

"Gue ada Perjanjian yang Penting sama Ayna. Lo berhak tau. Silahkan tanya ke Istri Lo nanti" Reyhan beranjak setelah mengatakan beberapa kalimat yang membuat Alvano bingung setengah mati

Alvano berbalik dan mendapati Ayna yang sedang memegangi seragamnya. Ia tahu bahwa Ayna terkejut.

"Kamu gapapa?" Ayna mengangguk dengan lemas dan menghembuskan nafas gusar setelah menduduki salah satu kursi di Pos Satpam

Alvano mendekat dan menarik tangan Ayna untuk menuju Parkiran. Ia akan membicarakannya di rumah

"Maaf. Tadi Aku ada keperluan sebentar" Alvano menautkan jari jemarinya dengan jemari Ayna dan terus berjalan hingga memasuki mobilnya

Ayna diam selama perjalanan menuju parkiran hingga didalam Mobil. Hal itu membuat Alvano merasa bersalah.

"Urusan apa sama Reyhan?" Alvano akhirnya memberanikan membuka suara. Dia melihat gurat tak biasa di wajah Ayna.

Ayna tiba tiba meneteskan air matanya. Sungguh, dia merasa sangat egois saat berada di sisi ini.

"Hey. Kenapa?" Alvano menggenggam tangan Ayna hangat. Ia ingin menenangkan Ayna terlebih dahulu sebelum ia mengetahui jawabannya.

"A-aku.." Tangisan Ayna tak kunjung reda

"Aku egois"

Alvano memilih memberhentikan mobil di pinggir jalan, Ia ingin mendengarkan dengan serius apa yang dikatakan Ayna.

Alvano menghadap Ayna. Lalu menggenggam kedua tangannya. Ayna terus menunduk. Alvano tahu, ini pasti hal yang serius.

"Jangan nangis. Cantiknya hilang, nih" Alvano berusaha semaksimal mungkin dirinya untuk bersikap "Humoris" walaupun kepribadiannya adalah keterbalikannya.

"Kak.." Ayna menatap mata Alvano. Matanya memerah, terlalu banyak menangis membuat mata Ayna panas.

"Apa kakak bakal tetap menerimaku setelah kakak mengetahui hal ini?" Alvano semakin dibuat bingung oleh pertanyaan Ayna. Apakah ini menyangkut Rumah Tangga mereka berdua?

Alvano mengangguk dan beralih mengelus rambut Ayna dengan lembut. "Katakan" ucapnya.

"Ayna punya kesepakatan fatal masa lalu sama Reyhan"

Senior & Me [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang