S&M [11] - LIE!

76.9K 4.2K 283
                                    

Buku yang sedang kupegang ini, buku yang sedang kufikirkan ini, buku yang sangat berharga ini, buku yang diberi oleh sahabat Alvano sejak kecil.

Tentunya, ini adalah Buku Diary Alvano dari kecil hingga besar, namun yang sedang kufikirkan, bagaimana bisa Nio mendapatkan ini?

Saat ini, detik ini, aku memilih mendelik di belakang kantin sekolah yang terkenal sepi dan tak ada yang melewati sini satupun.

Buku bersampul biru, tak ada tulisan disampulnya, membuatku penasaran keras

Ada kalanya aku berfikir bahwa aku tak berhak membuka ini, buku diary adalah buku curhatan dimana yang menulis takpunya satupun orang yang bisa memberi semangatnya.

Alavano pernah sedih? Apa itu alasan dia menjadi Dingin?

Aku perlahan membuka buku diarynya, takut, sangat takut, takut jika isinya menyakiti hatiku.

Tulisan pertama yang kulihat adalah

"Naira?" Tulisan berwarna biru dongker, dengan titikan biru muda di sekelilingnya membuat aku penasaran dengan sangat

Kenapa Naira? Siapa Naira?

Kubuka halaman selanjutnya, tertulis tanggal 4 Februari 2016

Bukankah ini Diary sudah lumayan lama tersimpan dan tertulis?

Tertulis "Naira" lagi dan lagi dalam kertas, dengan warna yang sama dan titik titik biru disekelilingnya

'Naira, terimakasih sudah hadir di hidupku. Mungkin kamu sudah tenang disana, dengan doaku semoga kamu bisa tenang dan bahagia disana. Aku dan Hatiku selalu ada disini untukmu, mendoakanmu.'

Halaman pertama membuat hatiku sedikit meringis kesakitan, Naira? Apakah dia Cinta Pertama Alvano?

Dia masih kelas 3 SMP, dan dia sudah mencintai Naira?

Aku semakin penasaran, membuka halaman selanjutnya dengan tangan sedikit gemetar

Tertulis tanggal 17 Februari 2016. Berarti Alvano menulis rutin diary setiap hari?

'Mungkin dulu aku selalu menjahilimu hingga kamu menangis, momen itu ketika kita masih kanak-kanak, tertawa bersama, menangis bersama,membuatku tersenyum setiap mengingatnya. Kamu selalu ada di sisiku setiap keadaan, walaupun sedih,senang kamu tetap memberiku semangat, dan semangatku hanya bisa bangkit jika kamu yang menyuruhnya. Seumur hidupku, aku tak pernah mencintai seseorang, takpernah. Mungkin masadepanku hanya untukmu, hatiku mungkin tetap memilihmu, dan mungkin kamu cinta pertama dan terakhirku. Terimakasih Naira, jika kamu melihat buku ini dalam bayanganmu, sungguh aku bahagia.'

Tak terasa air mataku terjatuh dikertas halaman yang sama, membuat hatiku tertusuk berkali kali, dengan dalam.

Aku menangis, butuh pelukan, entah pelukan dari siapa, kecuali dari pemilik buku ini.

Kenapa dia menciumku jika dia tak mencintaiku? Kenapa dia peduli padaku jika pedulinya hanya untuk Naira? Kenapa dia bisa tersenyum padaku jika senyumnya hanya untuk Naira?

Aku takmau melihat halaman berikutnya, Tiga halaman saja sudah membuat hatiku terasa sakit, menangis, tak kusangka jika Alvano seperti ini

Angin berhembus membuka halaman selanjutnya, terlihat tinta berwarna biru dan pink menyatu dalam halaman ini, aku penasaran dan membacanya, dengan hati yang sangat sakit.

'Apakah aku sudah berjanji,Naira? Jika Cintaku hanya untukmu, bukan untuk yang lainnya. Sekiranya aku akan jatuh cinta di hari esok, cinta itu tak sebesar cintaku yang kuberikan untukmu. Aku berjanji, akan membuat semua orang tak mencintaiku, aku takmau hatiku tersinggah oleh wanita selain dirimu, wanita yang paling mulia.'

Senior & Me [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang