S&M [26] - ONE DAY IN HOME

62.5K 3K 283
                                    

"Kak! Dia itu cuma ingin ngajak aku beli Kado! Plis deh, jangan terlalu posesif"

Alvano terlihat gusar, Ia mengacak rambutnya frustasi. Mengapa kehadiran Murid Baru itu membawa dampak buruk pada Rumah Tangganya?

"Ayna... Harusnya kalau mau keluar setidaknya SMS ke Kakak, Kakak ini tetap Suamimu, ingat itu"

Ayna terbungkam. Ada benarnya apa yang Alvano ucapkan. Ia seharusnya memberi tahu Alvano bahwa dia sedang keluar dengan Jidan

"Aku Suamimu, Aku Pasanganmu, jelas saja kalau aku cemburu kalau kamu dekat sama Jidan. Tidak hanya Jidan, tapi semua laki laki. Dan tugasku menjagamu, Ayna. Tolong jangan keras kepala. Ini bukan tentang Pihak mana yang dibela. Ini demi kebaikan kita" Alvano memejamkan matanya sebentar lalu mengelus paha Ayna lembut

"Kalau mau keluar tanpa Kakak, harus kabarin dulu." Ayna akhirnya mengangguk dengan pelan

Ia merasakan bahwa dia adalah 'pelaku' semua ini, ini semua salahnya, benar juga bahwa Dia telah memiliki Pasangan dengan ikatan suci

"Kak. Ayna minta maaf" Ayna menundukkan kepalanya sambil mengerucutkan bibirnya. Bukannya Alvano mengatakan jawaban, Alvano justru mengangkat kepala Ayna dengan lembut

"Iya. Tapi jangan diulangi"

Cup

Kecupan penerimaan maaf dari Alvano telah diterima oleh Ayna. Bukannya bagaimana, pipi Ayna malah merah padam. Ah, dia terlalu mudah untuk di-baperkan

•••

Hari Weekend telah tiba, Ayna dan Alvano masih berkutat diatas kasur dengan segulung selimut yang menutupi badan keduanya.

Seperti biasa, Ayna tertidur dengan pelukan hangat dari Alvano. Dan selalu merujuk sebelum tidur agar dipeluk oleh Alvano

Sejujurnya, Alvano itu orangnya dingin kelewatan, selalu datar dan memberi ekspresi biasa saja ketika diteriaki para cewek sekolah, selalu dingin ketika ada orang tak dikenal berbicara padanya, dan dia terlalu sensitif ketika ada wanita tak dikenal berbicara padanya, karna Alvano tau bahwa wanita itu pasti hanya memandang ketampananya. Toh, dia sudah mempunyai Ayna.

Kriiing Kriing Kriing

Jam Weker berbunyi nyaring, membuat Ayna sedikit menggerakkan tubuhnya yang didekap oleh tubuh atletis Alvano. Iya, alasan Ayna ingin selalu dipeluk Alvano adalah karena Alvano memiliki badan yang atletis dan aroma tubuh maskulin

Ayna membuka matanya perlahan, mengumpulkan segala kesadaranya, dan beranjak dengan hati hati dengan melepaskan pelukan dari Alvano

Ayna berjalan menuju kamar mandi, menggosok gigi dengan mata terpejam, mencuci muka dengan gerakan tangan melambat, dan membasuhnya dengan sangat pelan.

Setelah melaksanakan ritual didepan wastafel, dia menutup pintu kamar mandi dan membuka bajunya agar segera berdiru dibawah pancuran shower hangatnya, ia tak sabar menanti momen mandi yang sangat ia nikmati dengan lulur badan.

30 menit kemudian

Ayna keluar kamar mandi dengan menggosok rambut basahnya dengan handuk kecil berwarna pink softy

Alvano masih terlihat pulas dalam tidurnya. Ayna mendekat dan mulai melihat satu per satu wajah Suaminya.

Masih terasa sangat mustahil, menikah dengan lelaki yang sangat tampan dan hangat, apalagi ini adalah Ketua OSIS di sekolahku.

Hari Senin adalah pelepasan jabatannya dan digantikan oleh Ketua OSIS yang baru, Ketua OSIS yang baru dipilih dengan rapat OSIS beserta pembinanya.

Senior & Me [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang