Dua insan, tengah tertidur pulas diatas kasur berwarna putih, berpelukan dengan terbaluti selimut putih tebal.
Alvano, memeluk Ayna erat dalam dekapan tidurnya, seolah olah dialah pemilik Ayna.
Dengan Alvano sudah sadar, ia mengelus pucuk rambut Istrinya lembut. Dia telah mengingkari janji yang telah ia buat
"Terimakasih" ucapnya pelan sembari mengelus pucuk kepala Ayna yang masih tertidur pulas
"I love you too" ucap Alvano tiba tiba. Dia mengutarakan perasaan yang barusaja ia rasakan. Merasa berdebar saat didekat istrinya, merasa khawatir pada istrinya, dan merasa cemburu.
Tiba tiba saja ada pergerakan dari Ayna, dia membuka matanya perlahan mendongak keatas, melihat paras tampan yang sedang menatap bola mata coklatnya
Mereka berdua tersenyum, tulus, dari hatinya, entah kenapa bisa sebahagia ini.
"Terimakasih" Alvano mengecup hidung Ayna sebentar, lalu disusul oleh anggukan mantap dari ayna
"Coba lihat Jam Dinding" ucap Alvano lembut, Ayna menggerakkan bola matanya untuk tertuju pada sebuah jam dinding
"Itu jam berapa?" Tanya Alvano tiba tiba, Ayna langsung mengatakan
"Jam Enam lebih Lima Belas" ucap Ayna bingung lalu melihat manik mata Alvano
"Pada Jam Ini, hari Ini, ditempat ini,aku mencintaimu"
•••
Ayna merasakan debaran Jantungnya yang mulai tak beraturan, sejak Alvano menyatakan sebuah perasaanya dengam cara tersendiri, membuat Ayna tersenyum senyum
Saat ini Alvano sedang Mandi, aku sudah berada di lantai bawah. Sakit, untuk berjalan sakit. Aku saja harus mekangkang jika berjalan
"Masih Sakit?" Suara Berat khas Milik Alvano tiba tiba bergema di ruangan makan mewah bernuansa monokrom
Ayna menganggukan kepalanya beberapa kali, sungguh,ini sangat sakit jika dibuat berjalan.
"Aku beliin Obat Anti Nyeri,ya" Ucap Alvano sambil mengacak ngacak rambutnya yang basah dengan handuk
Aku hanya bisa mengangguk pasrah, aku berjalan menuju lantai bawah saja harus berusaha mati matian menahan rasa sakitnya
"Kok bisa bikin Rendang?" Tanya Alvano ketika menyadari ada dua piring berisikan Rendang yang menurutnya sangat lezat
"Kerja Kerasku" ucap Ayna sedikit terkekeh. Memasak sambil menahan sakit, aneh bukan?
"Terimakasih" Ayna mengangguk
Tak ada lagi kata 'Canggung' bagi Dua Insan itu, tak ada lagi kata 'Rahasia', Kini Dua Insan itu sudah mulai 'mendominasi' hati masing masing dengan perasaan sesama suami istri
Ayna masih tersipu malu mengingat kejadian semalam, dan kejadian Alvano menyatakan perasaanya.
Double Happier yang diberikan Alvano sangat membantu Mood Ayna kembali baik, dengan ini Ayna bisa tahu, Bahwa sebuah Perjodohan yang tak didasari Cinta bisa menjadi Cinta.
"Permintaan gue udah terkabul semuanya. Tinggal nunggu Bayinya keluar" bathin Ayna dalam hatinya.
Bahagia, satu kata yang bisa mewakili isi hati mereka berdua saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior & Me [ HIATUS ]
Roman d'amourHighest Rank🥇 #1 in MOS (6th August 2019) #1 in Highschool (6th Oct 2019) #1 in Pernikahan (13th Oct 2019) #12 in ketua osis (10th August 2019) #16 in Cool (10th August 2019) #18 in Dingin (16th August 2019) #8 in SMA (18th August 2019) #17 in Rema...