S&M [32] - MENEMANI ALVANO

53.1K 2.6K 734
                                    

Sejak kejadian kemarin, tentunya saat ini mereka berdua sedang canggung-canggung nya ketika mengobrol.

Terlebih lagi bagi Ayna, bagaimana bisa dia memunculkan ide gila dengan menggoda Alvano memakai baju kurang bahan seperti kemarin? Ia baru menyesalinya saat ini, rasa malunya tak tertahankan.

Berbeda dengan Alvano, ia terlalu malu untuk mengatakan apapun, gerak saja pun ia canggung.

"Ekhm.. Kak, aku buatin sarapan dulu ya" Ayna beranjak dari posisinya yang berada di pelukan Alvano di kasur, mereka baru bagun tidur, dan sudah canggung.

Ayna langsung memakai bathrobe yang kebesaran di kamar mandi, terlalu lama untuk memakai pakaian.

Ia menuju dapur, sebenarnya hotelnya dapurnya sangat kecil, bahkan hanya berjarak 5 jejak kaki dari kasur.

Ayna memilih memasak Mie Indomie ketimbang makanan berat lainnya, karena ini di hotel, bukan rumah.

Saat memasak, Ayna menjadi akward seperti ini, melirik Alvano pun rasanya sangat malu.

"Ayna"

"I-IYA KAK?"

Demi apa, suara Ayna gelagapan dan volumenya besarnya minta ampun.

"Kenapa gue begoo siiiihhh!" Rutuknya dalam hati

Alvano menyembunyikan senyumannya, ia tahu Ayna sangat malu kemarin. Alhasil, Alvano beranjak dari kasur dan menghampiri Kekasihnya yang sedang memasak

Jantung Ayna seakan berhenti berdetak ketika Alvano memeluknya dari belakang, Alvano belum pakai baju! Itu yang Ayna fikirkan.

"Kak, lepasin. Ayna masak mie dulu. Bentaran doang kok"

Alvano mendekatkan wajahnya ke wajah Ayna dan menoel pipi merah milik Kekasihnya

"Malu?" Alvano semakin gencar menggoda Ayna yang sedari tadi pipinya berubah menjadi tomat

"Enggak!" Ayna menolak dengan tegas, namun masih ada sedikit gelagapannya yang membuat ia ketahuan bahwa ia sedang menahan malu.

Cup

Alvano mencium pipi kanan Ayna dengan cepat lalu kembali menelungkupkan kepalanya di tengkuk Ayna sembari tangannya mengelus-elus perut rata Ayna dan berharap ada kehidupan disana

Setelahya, Ayna menaruh mie diatas piring beserta mencampurkan bumbunya. Jangan tanya, Alvano masih setia memeluk Ayna dan melingkarkan tangannya di pinggang Ayna

Setelah selesai, Ayna berjalan menuju kasur, ia menyuruh Alvano untuk duduk di kasur dan mulai memakan mie nya untuk sarapan

"Habis makan, kita ke pantai yuk, kak!" Demi mengurangi rasa canggung, Ayna lebih memilih berbicara mengenai saran untuk kedepannya

Alvano mengangguk seraya tersenyum tipis. Sungguh, sejujurnya ia juga ingin berjalan-jalan mencari udara segar

•••

Ayna dan Alvano memilih duduk didekat desiran ombak pantai, menikmati kicauan burung dan terpaan angin sejuk

"Kak, pulang dari sini Ayna bantu belajar buat SBMPTN ya" Ayna berbicara tanpa memikirkan topik, yang penting tidak terlalu canggung

Alvano mengangguk dan tersenyum, jujur, mereka sudah sering liburan bersama, mengukir kenangan indah bersama, dan tentunya tertawa bersama.

"ANJIR!"

Betapa terkejutnya Ayna dan Alvano mendengar suara menggelegar dengan logat anak Jakarta di NTB

Senior & Me [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang