Hari ini, Hari Senin. Hari dimana SMA ku selalu melaksanakan upacara bendera.
Selama di barisan, entah kenapa aku senyum senyum sendiri, terkadang pipiku memerah sendiri.
"Hush!" Carissa menyikutku dengan keras dibagian pinggang
"Senyam senyum bae! Nyanyi Indonesia Raya, noh!" Carissa menampakkan wajah kesal padaku. Akhirnya aku menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan hikmat
Sekarang, Aku sudah bertekad dengan penuh bahwa aku akan menjadi junior yang baik. Tidak seperti dulu yang sangat berani kepada kakak kelas. Ini juga saran dari Alvano.
Ah, mengingat namanya saja membuatku senyum senyum sendiri. Mengapa kemarin dia sangat romantis?
"UNDANG-UNDANG DASAR"
Aku terperanjat mendengar suara yang lantang menggema diseluruh lapangan sekolah. Aku terlalu melamun, hingga hingga pembacaan pembukaan UUD 1945 sudah dimulai.
20 Menit Kemudian
Ayna melepas topi sekolahnya dan membasuh keringat yang mengucur dari pelipisnya.
Matanya tak henti-hentinya mencari satu sosok yang ia Cintai, Alvano.
Kesana kemari Ayna mencari keberadaan Alvano dari keramaian Siswa yang berlalu-lalang. Carissa sudah kusuruh ke kelas terlebih dahulu.
Hingga lapangan sepi, dan tak ada seorangpun dan guru satupun disini, Aku akhirnya menyerah dan beranjak agar ke kelas
"Ekhhem" Suara deheman berat terdengar nyaring di telingaku. Akhirnya aku berbalik badan dan mendapati sosok yang aku cari selama 10 Menit tadi
Aku berlari dan memeluk Alvano dengan erat sampai-sampai lupa bahwa ini Lapangan Sekolah
"Ini di Sekolah" Suara Alvano terdengar berat. Membuat Ayna sedikit terpesona. Semua yang dimiliki Alvano membuat Ayna terpesona dengannya
"Baru satu jam tapi udah kangeeenn.." Ayna mempererat pelukannya. Ia tak peduli dimana ia sekarang. Entah kenapa, sosok romantis Alvano kemarin membuat Ayna rindu disetiap waktu.
Ayna melepas pelukannya dan memberi ruang diantara mereka. Ia tahu bahwa ini masih lingkungan sekolah.
"Masuk. Mau bel" Alvano mengacak rambut Ayna dengan pelan. Satu tangannya ia taruh di saku celana sebelah kiri, tangan kanannya kini mengacak rambut Ayna dengan pelan
Ayna tersenyum dan membalas perlakuan Alvano dengan perlakuan yang sama
"Pangeran Ganteng.." Ayna tak sadar mengucapkan dua kalimat memalukan itu. Dan tanpa disadari, Pipinya sedang bersemu hebat. Ia segera menarik tangannya dari pipi Alvano dan segera berlari ke arah kelas
Selama perjalanan menuju kelas, Ayna tak henti hentinya merutuki dirinya dan pipinya. Kenapa pipinya selalu bersemu jika berkaitan dengan Alvano?
"Pasutri mah bebas.. Peluk-pelukan di Sekolah mah bebas.." Suara Leo--Ketua Kelas Ayna-- yang menyaring membuat seisi kelas bersiul. Ayna semakin malu dengan ini semua
Lain halnya di kelas Alvano. Saat dia masuk langsung disambut hangat oleh Faris dan teman-teman lelakinya sambil bersiul. Alvano tetap memasang wajah datar. Banyak wajah siswi dikelasnya yang terlihat murung, mungkin melihat kejadian tadi?
"Wajahnya senyum dikit dong. Kaya tadi pas di Lapangan Sepi"
Semua siswa laki-laki bersiul, lain halnya dengan Siswa perempuan yang hanya duduk dan diam dengan wajah ditekuk. Sudah bisa ditebak mengapa para Siswa Perempuan diam tak menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior & Me [ HIATUS ]
RomanceHighest Rank🥇 #1 in MOS (6th August 2019) #1 in Highschool (6th Oct 2019) #1 in Pernikahan (13th Oct 2019) #12 in ketua osis (10th August 2019) #16 in Cool (10th August 2019) #18 in Dingin (16th August 2019) #8 in SMA (18th August 2019) #17 in Rema...