12

13.2K 347 2
                                    

Elmira pov.

Telingaku mendengar suara gaduh dari bawah sana,yang aku ketahui sekarang tamu Alrado seorang wanita.

Siapa?
Pacarnya?

Untuk apa aku jadi curiga gini
Ahhh.....
Aku melempar tubuhku dengan kasar di atas ranjang,mataku meneliti setiap sudut ruangan dengan pikiran yang masih melekat dengan tamu Alrado.

Sebenarnya aku ingin mengintip keluar untuk sekedar menuntaskan rasa keingintahuan ku ini,tapi apa daya ancaman Alrado membuatku mengurungkan diri untuk melihat dari balik pintu kamar.

Bukan nya Alrado hanya menyuruhku tidak membuat masalah bukan?

Aku beranjak dari tempat tidur menuju pintu kamar,Aku sudah memutuskan akan melihat dari balik pintu saja agar mereka tak tau aku ada di sini.

Cklek..
Tidak di kunci...

Aku melihat ke arah suara namun beberapa anak tangga menghalangi penglihatanku,aku semakin nekat mendekat dengan hati hati dan penuh waspada.

Di sana,aku melihat seorang wanita anggun dengan sedikit kerutan di beberapa bagian wajahnya sedang duduk dengan senyuman manis yang membuat wanita itu semakin terlihat cantik

Tepat saat pandangan kami bertemu

"Aldo dia siapa?"

Ujarnya sambil menunjuk ke arahku.
Aku bergegas kembali ke kamar dan menutup pintu.

Matilah aku..

Author pov.

Alrado menoleh ke arah yang di tujukan oleh tangan Ibunya.

Degg...

Dilihatnya Elmira berlari ke arah kamar,membuat rahang Alrado mengeras pertanda amarahnya sedang memuncak.
Di tutupnya matanya untuk meredam amarah ia tak mau Ibunya melihat dirinya aneh.

"Siapa Bu?"
Jawab Alrado pura pura tak melihat Elmira yang jelas jelas tadi berada disudut matanya.

"Itu tadi ada gadis di sebelah sana"
Ujar Marsianna meyakinkan penglihatannya dengan tangan yang masih menunjuk ke arah tangga.

Karena masih belum mendapat jawaban dari Alrado,Marsianna berjalan mendekati kamar yang baru saja Elmira masuki.Namun Alrado bersikukuh menjelaskan bahwa tidak ada gadis di rumahnya ini.

"Sudahlah Bu di sini tidak ada perempuan"
Bujuk Alrado

Awas saja kau nanti Elmira
Aku yakin kau tidak akan dapat ampun kali ini
Geram Alrado.

***
"Selamat tidur Bu"
Bisik Alrado sambil menarik selimut ke tubuh lelap Ibunya.

Hari sudah mulai larut malam Alrado berjalan menyusuri dapur dengan langkah santai sambil mempermainkan sebuah belati di tangannya.

"Mata atau leher?"
Gumamnya sambil menatap lekat belati yang kini berada di genggamannya.
Kemudian ia menyeriangai ketika sebuah ide melintas di kepalanya.

"Tasty"

Kemudian dia tertawa dengan keras,menampilkan sisi gelapnya yang menyeramkan.

Tbc.

ElmiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang