Elmira membuka matanya perlahan,seketika ruangan yang serba putih menyambut penglihatannya yang masih kabur,kepalanya terasa pusing serta hidung dan dadanya terasa perih setiap kali ia menghirup nafas terlalu dalam
Elmira terdiam beberapa saat,meresapi rasa sakit di kepalanya,hingga penglihatannya mulai terasa jelas,bola matanya berputar kesana kemari melirik ruangan di sekitarnya,hingga samar samar indra pendengarannya mendengar pembicaraan seseorang yang berada tak jauh darinya
Ingatan Elmira perlahan menjelas,sesaat kemudian ia coba untuk menoleh dengan perasaan bingung,pada akhirnya ia yakin saat ini ia berada di ruang rumah sakit,ia mengangkat tangannya dan napak tali infus menempel di sana
Dengan perlahan Elmira memaksakan tubuh lemasnya untuk terduduk dan perasaan pusing kembali menerpa kepalanya,Elmira segera memegang kepalanya sebentar ketika kepalanya terasa berputar dan berkedut
"Oh,kau sudah sadar rupanya"
Suara serak serak basah terdengar dan mengejutkan tubuh Elmira,gadis itu menoleh ke sumber suara dan seorang pria berdiri di sanaElmira terkejut melihat lelaki itu kini berada di hadapannya dan menatapnya dengan intens,Elmira sontak mengedarkan matanya ke arah lain
"Apa kau masih merasa sakit?"
Tanya pria itu,ketika melihat gadis di hadapannya memalingkan muka ke arah lain"Em,tidak"
Jawab Elmira dengan suara parau dan singkat"Oh,iya kenalkan aku Lucas"
Lucas kini mengulurkan tangan kanannya ke hadapan Elmira, yang di sambut dengan wajah bingung Elmira"Elmira"
Jawabnya pelan sambil menjabat tangan lelaki itu,dan beberapa saat kemudian segera ia lepaskan"Jadi namamu Elmira,senang bertemu dengan mu"
Ujar pria itu lagi dengan senyum ramahnya membuat lesung pipit di pipinya terlihatElmira tak mengiraukan Lucas,kini mataya sibuk melihat ke setiap sudut ruangan mencari seseorang yang biasanya selalu ia lihat
Entahlah Elmira merasa tidak nyaman berada di sana dengan pria yang kini tersenyum aneh itu,Elmira terus menatap sekeliling seraya memainkan jari jarinyaKenapa dia tak ada di sini?
Benak Elmira dalam hati,ia percaya bahwa pastinya pria dingin itulah yang membawanya kemari tapi kemana pria itu sekarang,kenapa malah lelaki ini yang berada disini
Lucas melihat tingkah laku gadis itu merasa sedikit kesal karena gadis itu tak merespon perkataanya tadi,ini pertama kalinya Lucas mendapatkan perlakuan sedingin ini dari seorang wanita,biasanya para wanita yang ia temui akan terpesona dengan wajah yang ia miliki,tapi gadis ini.
Berbeda"Alrado sedang keluar sebentar,mengurus adiministrasi"
Ujar pria itu datar sambil menuju kursi di sebelah ranjang Elmira,dan duduk di sanaLucas menatap wajah Elmira dengan datar,di tatapnya wajah gadis itu dengan intens,wajah oval dengan mata bulat yang selalu terlihat sendu serta lekukan bibir yang sedari tadi mencuri perhatiannya
Suasana di sana kembali hening,masing masing tak ada yang ingin membuka pembicaraan hingga Lucas bosan dengan situasi itu
"Alrado suamimu?"
Lucas tak bisa menahan mulutnya untuk menanyakan hal itu,Elmira sedikit kaget dengan pertanyaan yang tiba tiba saja di lontarkan oleh pria itu,ia bingung harus menjawab pertanyaan itu seperti apa hingga dirinya lebih memilih bungkam sajaLucas kembali merasa kesal ketika dirinya lagi lagi di campakam,namun ia berusaha tidak menampakkan kekesalannya dengan kembali tersenyum ramah
Elmira menunduk mempermainkan jemarinya dengan gugup sesekali ia menggigit bibir bawahnya,ia berharap Alrado cepat kembali dan melenyapkan suasana tak nyaman ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Elmira
Random"Kenapa kau tidak langsung membunuhku saja?" Tanya seorang wanita sambil menatap netra gelap pria di hadapannya "Kau keberatan?" Balas pria itu yang mulai menunjukkan wajah marahnya --------------------------------------------------- Alrado Tomblins...