Alrado sibuk mengunyah makanan yang berada di mulutnya,sesekali ia berhenti sejenak dan kemudian kembali memasukan makanan ke mulutnyaSedari tadi hanya terdapat keheningan di sana sedangkan Elmira tak henti hentinya memasukan beberapa jenis makanan ke mulutnya sehingga membuat pipinya menggembung seperti ikan buntal:v
Tiba tiba saja Alrado membuka pembicaraan di antara mereka
"Sebenarnya kamu siapa?"Tanya Alrado dengan wajah serius sambil mengelap tangan dan mulutnya menggunakan tissue
Elmira menghentikan aktivitasnya sejenak dan melirik Alrado yang sedang menatapnnya dengan wajah penasaran
Elmira segera membenarkan posisi tubuhnya di hadapan Alrado,dan mengunyah makanan di mulutnya hingga ia bisa berbicara dengan benar
"Saya?"
Elmira malah kembali bertanya pada Alrado dengan jari yang menunjuk dirinya sendiri,ia tak tau harus menjawab pertanyaan itu dengan apa,Elmira selalu merasa kikuk bila berbicara di hadapan lelaki itu entah karena aura dingin yang di keluarkan oleh lelaki itu atau karena sesuatu yang menggangu penglihatannya sedari tadi"Iya"
Alrado menjawab pertanyaan Elmira dengan singkat dan datar,ia menatap Elmira dengan lekat sembari menyilangkan tangannya ke depan"Saya,Elmira"
Jawabnya dengan ragu ragu sambil menunjukkan ekspresi gugupnya
Mendengar hal itu Alrado hanya terdiam dan menatap Elmira dengan heran,matanya tertutup dan terbuka secara bergantian,ia tak merespon jawaban Elmira dan memilih untuk diam,membuat suara ramai di sekitar mereka mengambil alih pendengaran mereka kembaliAlrado yang sudah enggan mendengar jawaban dari Elmira memilih memalingkan wajahnya ke kerumunan orang yang hilir mudik di sana,tidak ketinggalan dengan wajah dingin dan datarnya yang menjadi ciri khas dari lelaki dingin itu
Beberapa menit kemudian setelah masing masing dari mereka merasa bosan dan jenuh Alrado bangkit dan membenarkan jassnya dengan sesekali melirik ke arah Elmira yang sedang memainkan garpu di hadapannya sambil melamun
"Sudah?"
Tegur Alrado sambil berdiri tegak menatap Elmira yang sibuk dengan dunianya sendiri
Elmira segera bangkit dan menyusul Alrado dari belakang,mengikuti langkah Alrado yang menuju ke arah kasir hendak membayar hidangan mereka tadiElmira terdiam beberapa saat ketika sudut matanya melihat sosok wanita yang sangat ia kenali
Ibu,Kak Nela?
Dirinya langsung bisa mengenali kedua wanita yang sedang duduk di meja tak jauh darinya,dengan cepat Elmira segera berpaling menyembunyikan wajahnya agar kedua wanita itu tidak melihatnya sekarang
Elmira takut jika saja mereka melihat keberadaannya di sini mungkin ibu tirinya itu akan kembali membawanya ke rumah yang bagaikan penjara itu dan kembali ke rantai kehidupan tersiksanya dulu
Memang yang Elmira rasakan antara kehidupannya yang dulu dan sekarang kondisinya sama saja,masih di perlakukan tidak baik dan tertindas
namun walaupun seperti itu,setidaknya ia pernah tersenyum Walau sesaat"Khem.."
Dehaman Alrado membuat lamunan Elmira buyar,segera ia menggeleng gelengkan kepalanya dan memandang Alrado dengan cengirang tipis,setelah mendapat tatapan tajam dari Alrado Elmira segera membuntuti Alrado yang bergerak dengan langkah cepatBerkali kali Elmira berusaha menyeimbangkan langkah kakinya dengan Alrado namun pria di sebelahnya itu nampak tidak menghiraukan Elmira,dan kini Elmira kembali di buat bingung oleh sifat Alrado
Terkadang Alrado bersikap hangat padanya,dan tiba tiba Alrado berubah menjadi sangat dingin seperti sekarang,hingga terbesit di benak Elmira
'Mungkin kah Alrado berkepribadian ganda'Hingga Alrado berhenti di sebuah toko perhiasan di hadapannya,Elmira masih membuntuti langkah Alrado yang memasuki toko,lagi lagi Elmira terpana ketika melihat berbagai macam perhiasan wanita yang berkilauan
Mulai dari cincin berlian yang sangat mewah hingga matanya melihat kalung liontin yang dulu pernah ibunya berikan padanya,namun sayangnya kalung tersebut sudah di rampas oleh Dante
Elmira mulai bersedih jika ia mengingat ingat kembali kejadian demi kejadian tak adil di hidupnya,dan bagaimana ia selalu berusaha tegar menanggapi itu semua
Mata Elmira menelisik satu persatu perhiasan yang terpangpang di hadapannya,hingga ia hampir saja berteriak ketika melihat salah satu label harga dari perhiasan di sana,dirinya menggeleng geleng heran dengan angka yang tertera di sana
Alrado yang tengah sibuk meneliti kalung di atas meja kaca itu terlihat sangat serius hingga,
Tut..tut..
Handphone Alrado berbunyi,dengan segera ia menjauh dan mencari tempat sepi untuk menjawab Panggilan handphonenya itu,dan ketika ia melihat nama yang tertera di sana ekpresi wajah Alrado berubah seketika
Ibu jari Alrado segera menyentuh tombol hijau dan mendekatkan benda di genggamannya itu ke arah Telinga kirinya
"Hem.."
Ujar Alrado dengan malas,dengan mata yang terus mengawasi gerak gerik Elmira yang tak jauh darinya"Hai apa kabar.."
"Al"
Jawab seseorang dari seberang dengan suara serak serak basahnya,yang membuat rahang Alrado mengeras menahan emosi,segera Alrado memutuskan panggilan telpon itu dengan nafas yang memburu,matanya melirik kesana kemari dengan pikiran yang melekat dengan pemilik suara tadi
Alrado kemudian melangkah ke arah Elmira dan segera menarik lengan gadis itu memaksanya untuk berjalan lebih cepat,meninggalkan toko perhiasan itu tanpa sepatah kata
Melihat Ekspresi marah dari pria di sebelahnya itu,Elmira ikut merasa ngeri jika mungkin saja ia akan menjadi objek pelampiasan dari Alrado
Elmira berusaha mengimbangi langkah kaki Alrado,cengkraman pada lengan kanannya semakin mengerat bila sesekali ia terhuyung hendak terjatuh..
Sesampainnya di mobil,Alrado memasukan tubuh Elmira dengan kasar membuat Elmira hampir saja tersungkur di sana,andai saja ia tak ikut dengan Alrado saat ini mungkin segala nasib buruk yang menimpanya hari ini tidak akan ia alami
Di sana Elmira meruntuki nasibnya sendiri,dengan mata yang melirik sebentar ke wajah menyeramkan Alrado yang membuat tubuh Elmira merinding,ketika melihat rahang Alrado yang mengeras yang menunjukkan tulang serta urat urat di lehernyaTbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Elmira
Random"Kenapa kau tidak langsung membunuhku saja?" Tanya seorang wanita sambil menatap netra gelap pria di hadapannya "Kau keberatan?" Balas pria itu yang mulai menunjukkan wajah marahnya --------------------------------------------------- Alrado Tomblins...