Hari ini hari minggu Elmira baru saja selesai membersihkan kamarnya,mengganti sprey dan mengghilangkan jejak persetubuhanya kemarin dengan Alrado.Seminggu telah berlalu sejak peristiwa kemarahan Alrado yang membuatnya tidak sempat untuk bersih bersih di kamarnya,untunglah sekarang luka luka itu sudah mulai sembuh berkat kebaikan Alrado yang rela tiap waktu datang menjenguk ke kamar Elmira.
Terkadang Elmira tidak mengerti dengan sifat Alrado,terkadang ia sangat cuek,terkadang berubah menjadi menyeramkan dan terkadang bisa berlaku lembut seperti kemarin,jujur saja sebenarnya Elmira menyukai sisi hangat Alrado,sorot mata menyeramkan seketika hilang berubah menjadi mata yang teduh membuat perasaannya seketika tenang
"Eli!!!!!"
Bentakan Alrado membuyarkan lamunan Elmira,dengan sigap Elmira bangkit dan mendekati Alrado
"Maaf tuan.."
Ujar Elmira cemas,namun Alrado hanya diam menatap Elmira dengan tatapan yang sulit di artikan,"Empp...."
Tiba tiba saja Alrado mencium Elmira dengan brutal membuat Elmira sulit menghirup nafas,sekuat tenaga Elmira berusaha melepaskan pelukan Alrado namun Alrado terlalu kuat untuknyaSetelah tidak ada oksigen,Alrado melepas ciumannya membuat Elmira berusaha bernafas sedalam dalam nya,kemudian ciuman Alrado turun ke leher Elmira membuat gelenyar aneh di tubuh Elmira.
"Tuan.... bukan.. ini mas..... emhh"
Elmira mulai merasakan tubuhnya memanas seiring Alrado menurunkan tubuhnya di atas ranjangTing... ting...
Tiba tiba bel Rumah Alrado berbunyi membuat Alrado terdiam beberapa saat.sedetik kemudian Alrado tersentak dengan wajah tegang yang belum pernah ia tunjukan.
Kemudian tanpa di duga Alrado menekan kuat rahang Elmira hingga wajah Elmira mendongak dengan terpaksa
"Kau diam dan jangan buat masalah hari ini!!"
Ujar Alrado sambil menepis dagu Elmira dengan kasar hingga Elmira jatuh terbaring di atas ranjang."I iya.. tuan"
Jawab Elmira dengan sopan sambil mengelus dagunya yang terasa sakit.
Namun lagi lagi Alrado menyakiti Elmira dengan menarik rambut Elmira dengan kasar
"Dan satu lagi,jangan panggil aku tuan."
"Mengerti!!"Ting ting
Bunyi bel kembali terdengar nyaring
Alrado begegas pergi meninggalkan Elmira seorang diri di kamar tersebut,dengan penuh tanda tanya Elmira menebak siapa yang berkunjung ke rumah Alrado saat ini,hingga membuat Alrado sangat takut dirinya menampakan diri di luar.
"Mungkinkah?"
Gumam Elmira seorang diri.Alrado perlahan membuka pintu rumahnya dengan tidak sabar.namun ketika sosok di balik pintu itu terlihat,matanya mulai membulat menandakan terkejut dan kaget ketika bertatapan dengan mata itu.
Mata teduh yang selalu membuat perasaan nya tenang seketika.
"Mommy?"
Ujar Alrado,tidak menyangka ibu kandungnya akan berkunjung ke rumah yang belum pernah ia beri tau alamatnya.
Mendengar suara yang tak asing dari telinga nya
Wanita paruhbaya yang masih terlihat cantik itu menoleh dan menunjukan senyuman lebar menampakan beberapa jejeran gigi rapi yang membuat kerutan di sekitar wajahnya terlihat."Aldo!"
Tanpa basa basi Marsianna memeluk tubuh tinggi Alrado
"Huh.. ngobrolnya nanti aja."
"Mommy haus"Ujar marsianna sambil berjalan ke dalam rumah,Alrado mengikuti ibunya dari belakang sambil menunjukan arah menuju dapur yang berada tak jauh dari tangga.
"Aldo,kamu tidak punya pembantu?"
Ujar Ibunya ketika melihat anaknya yang tengah sibuk membuat secangkir teh untuknya."Tidak Mom,Aldo bisa ngerjain sendiri kok"
Ujar Aldo dengan suara seperti anak kecil yang membuat bibir Marsianna kembali tersenyum melihat tingkah Anak bungsunya yang masih saja seperti dulu.Alrado adalah anak kedua dari pasangan Alexander dan Marsianna tomblinson .kakak Alrado adalah pengusaha gila kerja di sebuah perusaan batu bara yang cukup maju,hal itu yang menjadikan kakaknya jarang muncul sehingga Marsianna lebih dekat dan akrab dengan Alrado
"Aldo dia siapa?"
Ujar marsianna sambil menunjuk ke arah wanita yang menjadi perhatiannya.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Elmira
De Todo"Kenapa kau tidak langsung membunuhku saja?" Tanya seorang wanita sambil menatap netra gelap pria di hadapannya "Kau keberatan?" Balas pria itu yang mulai menunjukkan wajah marahnya --------------------------------------------------- Alrado Tomblins...