"Kemana saja kau selama ini?"
Ujar wanita paruh baya itu sambil menatap wajah anaknya yang selama ini menghilangPagi ini tiba tiba saja wanita itu di kejutkan dengan kedatangan anak pertamanya,Lucas,ke kediamannya,tentu saja ia terkejut dan menolak kedatangan anak yang sudah mulai ia lupakan itu,namun entah kenapa wanita itu tidak dapat membenci anak yang sudah tumbuh menjadi lelaki dewasa tersebut,ia tidak dapat membohongi perasaannya bahwa dirinya sangat senang bisa melihat anaknya yang sekarang berada di hadapannya
"Wajahmu kenapa?"
Marsianna menyadari wajah anaknya yang penuh dengan luka,di sudut bibirnya terdapat luka yang sudah mulai mengering dan di pelipisnya terdapat beberapa luka lebam"Tidak apa apa bu"
Jawab Lucas dengan canggung ia tak menyangka ternyata ibunya akan memaafkan kesalahannya selama ini dengan semudah ini"Siapa yang memukulmu?"
Tanya Marsianna sambil mengambil kotak P3K hendak mengobati luka anaknya tersebutMelihat hal itu Lucas tersenyum tipis dan menjawab pertanyaan ibunya dengan wajah yang seakan seakan akan kecewa
"Pagi ini aku sempat berkunjung ke rumah Alrado,tapi ternyata kedatanganku di tolak mentah mentah olehnya"
Jawab Lucas"Benarkah? Mungkin adikmu sangat kesal dengan mu"
Ucap wanita itu sambil mengobati luka di wajah Lucas,beberapa saat kemudian ibu dan anak tersebut saling mengobrol mengenai kabar masing masing saat itu juga Lucas menyatakan penyebab kenapa sepuluh tahun yang lalu ia meninggalkan ibunya,hingga pembicaraan mereka terhenti sejenak karena perkataan Lucas"Aku tak menyangka,anak yang dulu kulihat masih ingusan kini sudah memiliki pasangan"
Ujar Lucas
"Ku lihat tadi ia sedikit kesal ketika melihat istrinya melindungi ku,ck dasar suami posesif "
Tambah Lucas sambil menggelengkan kepalanya"Benarkah?"
Perasaan Marsinna memburuk seketika"Ayo kita kesana sekarang!"
Ujar Marsianna dengan tiba tiba sambil mengambil tasnya di atas meja,yang membuat Lucas sedikit terkejut melihatnya.
"Apa yang terjadi?"
Tanya Lucas bingung ketika berjalan menuju mobilnya"Suatu saat ibu akan menjelaskannya,banyak yang sudah terjadi saat kau pergi Lucas"
Ucap wanita itu dengan tergesa gesa memasuki mobilnya***
Alrado masih terpaku di kursi rumah sakit,di hadapannya terbaring seorang gadis yang sedang tergeletak lemah,denyitan alat pendeteksi detak jantung berbunyi dengan teratur,seakan akan ikut menyalahkan Alrado kala itu
Kenapa aku bisa sekhawatir ini padanya?
Beberapa kali Alrado merasa bingung dengan sikapnya akhir akhir ini,ia merasa bahagia dan nyaman ketika gadis itu berada di pelukannya saat ia terbangun di tengah malam,tapi kenapa ia sangat marah saat Elmira melindungi kakaknya pagi ini
Entah perasaan macam apa iniBeberapa waktu lalu ambulans datang ke rumah Alrado,dengan kepanikan Alrado membopong tubuh Elmira memasuki mobil ambulans dan hingga sampai di rumah sakit ini,dokter segera memeriksa dan mengatakan bahwa Elmira mengalami penyumbatan saluran pernafasan dan paru parunya terlalu banyak termasukan air.
Alrado sama sekali tak menyangkal perkataan dokter itu,dia juga tak terkejut kerena memang kenyataanya dia sendiri yang menyebabkan hal itu terjadi
Entah kenapa Alrado masih setia duduk di sana,menunggu sang gadis terbangun walaupun dokter sudah berkali kali mengatakan bahwa Elmira akan baik baik saja,tapi tubuh Alrado terasa berat untuk meninggalkan gadis itu
biasanya Alrado tak pernah terlalu serius dengan hal sepele seperti ini,karena seperti prinsipnya jika barangnya sudah rusak ia akan membuangnya dan mencari yang baru,namun lagi lagi Alrado tak mengerti dengan prilakunya
Alrado mengambil handphonenya dan mengirim lokasinya saat ini kepada ibunya,walaupun ia tahu akan seperti apa reaksi ibunya ketika melihat Elmira tertidur di sana,tapi hanya itulah yang bisa ia lakukan sekarang
Beberapa kali perut Alrado terdengar berbunyi,sudah hampir jam 9 dan perutnya belum tersentuh makanan sama sekali
Andai saja aku tak berlaku sebodoh itu,mungkin semua ini tak akan terjadi
Alrado lagi lagi meruntuki dirinya sendiri hingga tiba tiba pintu terketuk dan dua orang manusia memasuki ruangan itu
"Elmira!!"
Alrado menoleh ke sumber suara terlihat ibunya menjerit sambil mendekati ranjang Elmira,di belakangnya berdiri sosok pria yang membuat moodnya semakin buruk karena menurutnya orang yang harus di salahkan atas insiden yang terjadi pagi ini adalah pria itu,kakaknya sendiri
Marsianna mendekati Elmira dengan khawatir,dilihatnya wajah gadis itu yang pucat di balik infus,ia sudah menduga hal ini akan terjadi ia sangat khawatir jika syndrome yang Alrado idap akan muncul dan membunuh gadis malang ini,itulah yang membuat Marsianna bergegas menyusulnya ke mari
Kemudian pandangan wanita itu kini menoleh ke arah Alrado dengan semburat penuh kemarahan
"Apa yang terjadi pada Elmira?"
Tanya ibunya mendekati Alrado dengan wajah penuh introgasi terhadap putranya sedangkan,putranya yang lain tersenyum mengejekAlrado bingung harus menjawab pertanyaan ibunya dari mana,tidak mungkin dia langsung mengatakan bahwa dia yang menenggelamkan kepala gadis itu di bath tub pagi ini,Alrado pun memilih bungkam
Dari tingkah laku Alrado yang bungkam itu,Marsianna sangat percaya bahwa anaknyalah yang telah membuat gadis itu seperti sekarang
"Sudah ibu duga cepat atau lambat nasib gadis ini akan sama seperti gadis itu bukan"
"Alrado?"Tanya Marsianna kepada Alrado yang mulai menampilkan wajah tak suka ketika ibunya mengingatkannya dengan peristiwa itu,tentu saja Alrado sangat ingat dengan sosok yang di sebut dengan 'gadis itu' oleh ibunya tadi,tatapan Alrado kini menatap gadis yang terbaring di ranjang itu
Sedangkan Lucas yang tak tau apa apa hanya ikut menyimak sambil menerka nerka maksud dari pembicaraan kedua manusia itu
Siapa gadis yang di maksud tadi?
Tanya Lucas dalam hati,ternyata memang benar perkataan dari ibunya tadi
Banyak hal yang sudah terjadi ketika ia pergi.
Tbc
Terimakasih banyak untuk kalian yang sudah berbaik hati memberikan voment😊
See you♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Elmira
Random"Kenapa kau tidak langsung membunuhku saja?" Tanya seorang wanita sambil menatap netra gelap pria di hadapannya "Kau keberatan?" Balas pria itu yang mulai menunjukkan wajah marahnya --------------------------------------------------- Alrado Tomblins...