25. Menunggu Kamu Hal Luar Biasa

6K 258 11
                                    

Esok pagi adalah hari yang berbeda. Bagaimana tidak jikalau malam ini Sande telah sibuk mengurus segalanya. Bahkan kedua orang tuanya yang ingin membantu tidak dibolehkan.

Sampai ia bilang,

'Bu, Mas bisa urus semuanya karena besok adalah hal terindah yang Mas punya. Mas hanya minta tolong sangat dengan do'a ibu sama bapak biar acaranya seperti yang Mas pengin. Percaya kan, Bu, Pak, sama Mas?'

Dan di angguki oleh kedua orang tuanya lalu ia tersenyum bahagia.

Ia sedang sibuk menelpon satu persatu kontak yang ada di ponselnya. Dirinya bahkan belum makan dari siang tadi. Hatinya selalu berdo'a dengan ya Maha Kuasa bahwa dirinya sangat ingin hari esok.

Ia melirik jam di tangannya kemudian teringat kalau sekarang sudah pukul 8 malam.

"Alhamdulillah." serunya yang sejak tadi pagi ia berdiri dan mondar-mandir sekarang ia bisa duduk bersandar di sofa.

Ia memejamkan matanya sambil tersenyum. Ia memikirkan seseorang tanpa sepengetahuan seseorang itu.

"Sedang apa kamu, sayang." ucapnya pada diri sendiri.

**

"Nak, lebih baik sekarang kamu tidur. Kamu kan sudah mengurus semuanya." perintah sang bunda setelah mengobrol dengan seseorang lewat telpon.

"Bun, gimana aku bisa urus kalo dia yang urus semuanya." jawab Armila yang asyik duduk di depan televisi sejak melihat sang Bunda asyik menelpon sampai selesai.

"Sst, nggak boleh ngomong gitu. Panggil sande, Mas. Dia itu kan mau suami kamu besok pagi. Lagian kamu harusnya bersyukur karena dia lelaki yang sangat tidak ingin kamu melakukan semuanya."

"Tapi kan, Bun. Emangnya besok yang nikah dia aja. Kan perlu ila tau besok itu konsepnya kayak apa."

Bunda mencubit hidung milik putrinya gemas karena putrinya terus menerus memanggil calon suaminya dengan sebutan 'dia'.

"Bunda." rengek Armila sambil mengaduh.

"Nanti kalo ayah denger bisa di ceramahin kamu sampai shubuh." ledek sang bunda tertawa kecil lalu berjalan memasuki kamar.

Di kamar Armila.

Seperti biasa ia memandang langit kamarnya yang dipenuhi hiasan bintang. Ia melihat jam di ponselnya sudah pukul 9 malam. Besok, waktu acara akad akan dilaksanakan pada pagi hari. Bahkan dirinya ternyata belum terlalu siap.

'Ya Alloh, wahai Engkau Maha membolak-balikan hati, maka teguhkanlah aku di atas agamaMu.' batinnya sambil memejamkan mata seakan ia ingin terbangun dari mimpinya yang nyata ini.

#flashback

Sande dari pagi hingga pukul setengah 12 siang ini masih melakoni seorang yang berbeda pada ponselnya. Ia terus menanyai dan menunggui hasil bagaimana acara untuk hari esok.

Tak lama suara adzan dzuhur terdengar. Dirinya mengucapkan kalimat istighfar berkali-kali. Ia bahkan sempat menghiraukan suara adzan yang indah itu.

Padahal ia tahu betul bahwa dulu pada zaman Nabi. Ada seorang budak yang bernama Bilal bin Rabbah. Dirinya adalah seorang mu'adzin pertama pada masa itu. Sampai-sampai semua penduduk di Mekkah terpana dengan suara adzannya.

Dirinya langsung mengambil air wudhlu dan melaksanakan sholat dzuhur.

**

Pukul 1 siang ini. Panas terik matahari mulai bersemangat memantulkan cahayanya. Bahkan semangatnya sampai pada dirinya. Dirinya makan dengan lahap dan minum dengan segarnya. Ia juga terus menerus melihat ponselnya takut nanti ada kabar yang baik.

Tersenyum.

Dirinya tersenyum setelah beres makan lalu siap-siap untuk menelpon seseorang yang sedang ia inginkan beberapa jam lagi.

"Halo, Assalamu'alaikum my wife." ucapnya sambil terkekeh kecil.

"Wa'alaikumussalam."

"Kok jawabnya malas gitu. Nggak sopan ya sama suami kamu sendiri."

"Yaudah. Sekarang mau kamu apa?"

"Kiss." katanya sambil terkekeh kecil lagi.

"Istighfar, aku belum jadi apa-apa kamu."

"Astaghfirullohal'adzim." ujarnya sambil mengelus dadanya tanpa Armila tahu.

Sambungan terputus.

Dia tidak ingin pikiran liarnya mulai keluar satu demi persatu begitu pula sedikit demi sedikit.

#flashbackend






Mulai greget nggak, ehe~ 🤭

Maapin updatenya dikit lagi. Aku ingin kalian menebak-nebak apa yang akan terjadi hari esok. Hari dimana Sande akan berbahagia dan Armila yang hmm~ 😌

Andaikan aku yang di ajak akad sama Mas Sande, ehe 🤭
Mungkin aku akan lebih sebahagia dari si gadis biasa yang menikah dengan seorang pangeran. Karna aku jatuh cinta sama Sande tanpa dia tau 😜

Pastinya dag-dig-dug ya gengs hoho~

Aku minta follow boleh. Eh, aku cuma ngomong doang loh tapi rasa beneran eh 🤭

Enggak si, aku cuma pengin bilang tadi itu temenku bilang kalo cerita ini harus di private dan aku agak meng-iyakan. Tapi, aku sayang dan percaya sama kalian kalo kalian itu temen aku juga 🥰

Jadi, karya aku boleh dinikmati sama siapa aja karna aku seneng bisa membuat kalian menikmatinya. Juga aku sangat bertrimakasih karna support dan dapat respon positif dari kalian.

Gomawo~ zayang-zayangnya Hara 😘

POSESIF MINE (Completed) [OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang