"Sayang, kamu ada acarakah hari ini?" tanya Sande.
"Um," sedang berpikir.
Suara kecupan terdengar membuyarkan Armila saat sedang berpikir.
"Lagian bikin aku gemes terus ih." gemas Sande membuat Armila cemberut.
Sande mengelus pipi kiri Armila dengan sayang.
"Aku cuma nanya kamu loh. Kalo hari ini tu kamu ada acara atau enggak? Soalnya kan kita juga lagi libur kuliah. Atau kamu mau ke rumah bunda? Atau mau ke rumah ibu?, hm?, kamu mau kemana, Sayang?"
Armila sedikit terhanyut dengan wajah tampan suaminya. Apakah Armila baru menyadarinya sekarang.
WHAT!
"Aku tau aku ganteng."
Armila langsung mendorong Sande pelan. Sedangkan Sande tertawa ringan dan membuat Armila melihatnya malah tambah menambahkan ketampanannya.
"Masya Alloh, Suamiku." gumam Armila tanpa ia sadari.
Sande yang mendengarnya tersenyum sangat manis di depan wajah Armila.
"Mas, Niar ngajak aku main, si." kata Armila serius.
"Hah, Niar, ngapain? Mending kamu main sama aku, Sayang."
"Kan main sama kamu udah sering. Bosen, Mas. Aku mau main sama Niar aja. Ya?, ya?"
"Jadi, kamu bosen main sama aku. Terus kenapa kamu diam aja pas lagi main. Emang kamu nggak menikmatinya selama ini?" kata Sande dengan wajah cemas.
"Ya, kan, aku cuma nurut sama kamu. Nanti kamu kalo nggak diturutin marah sama aku." jawab Armila santai.
"Tapi kamu menikmatinya kan? Atau aku masih kurang mainnya?, atau aku mainnya berlebihan?, tolong jelaskan, Armila?" tuntut Sande.
"Kurang, si. Soalnya, kamu-"
"Ayo, kita main!"
Sande langsung menarik Armila untuk segera bangkit dari duduknya lalu menyeret Armila memasuki kamar keduanya. Armila yang masih bergeming belum paham mengapa suaminya ini mengajaknya ke kamar padahal mereka sedang bersantai di ruang tv.
"Mas, kamu kenapa ngajak aku kesini?" tanya Armila yang di jawab dengan suara pintu tertutup dengan kencang.
Dan semakin membuat Armila terkejut saat Sande mendorongnya hingga ia jatuh ke atas kasur. Lalu Sande melepaskan kaos putihnya dengan sangat mudah dan ia mengurung Armila.
Ketika Sande mulai mencium seluruh wajah Armila. Armila mulai mendorong dada Sande tetapi malah ditahan oleh Sande.
"Mas, kamu kenapa, si? Tadi nanyain mau ada acara apa, giliran udah kujawab mau main sama Niar, kamu berubah kayak gini. Kamu kenapa, Hah?!" tanya Armila kesal.
"Saya kayak gini karena tadi kamu bilang, kamu nggak puas main sama saya. Makanya saya mau buktiin!" tegas Sande.
"Tapi kamu nggak pernah bikin aku puas apalagi buat aku menikmati. San, kamu tu selalu ngelarang aku ini dan itu, gimana caranya aku untuk nikmatinnya, Hah?!" tukas Armila tambah kesal.
Mendengar ungkapan Armila, seketika itu Sande terjatuh di samping Armila, terlentang sambil melihat langit-langit kamar, lalu terdiam sambil memijit keningnya sendiri. Mengapa isterinya ini polos sekali sampai-sampai membuatnya kelabakan sendiri dengan ucapannya.
Armila terdiam melihat Sande yang sedang memijit keningnya. Ia bangun lalu berdiri, sebelum itu pergelangan tangan kirinya telah di genggam oleh Sande.
"Mau kemana?"
Armila menepis tangan Sande lalu mengambil baju suaminya yang tadi sempat dibuang sembarang ke lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESIF MINE (Completed) [OPEN PO]
Romansa^Blurb^ Kisah ini adalah kisah yang tak pernah terbayangkan. Bagaimana bisa teman lelaki semasa sekolah dasar bisa tahu tentang dirimu. Hingga sebuah kata sakral di lontarkan dengan mudahnya. Sampai pemuda itu tumbuh menjadi pemuda dewasa yang sanga...