Berdirilah seorang gadis cantik dengan dress sexynya yang begitu memperlihatkan setiap lekuk tubuhnya. Bahkan ia sangat mengundang tatapan lapar para lelaki di sekelilingnya. Tak lama ia melihat seorang lelaki tampan menghampirinya.
"Hai, udah lama nunggunya?" tanya sang pria.
"Lumayan." jawab gadis pakaian sexy dengan senyum malu-malunya.
"Duduk. Mau pesan apa?"
"Samain aja kayak punya lo."
Keduanya pun saling bercengkrama entah apa yang sedang mereka bicarakan.
**
Di Cafe.
"Jadi, ini punya kalian berdua?" tanya gadis itu.
"Yeah. Tapi lebih banyak hak Sande ketimbang gue. So what?, nggak masalah buat gue. Tentang ini gue mengalah tapi enggak buat tentang yang tadi."
Keduanya tersenyum penuh arti.
Di Parkiran.
Sande keluar dari mobil diikuti oleh Armila. Setelah kemarin mereka berdebat cukup membuat keduanya merenggang. Bahkan Armila mecoba untuk lebih mengalah dan menerima apa yang sekarang telah di lakukan oleh Sande.
#flashback
Saat perjalanan menuju cafe dari sepulang kuliah. Sepanjang perjalanan Sande fokus dengan menyetirnya bahkan ia tak menggubris Armila yang sedang menatapnya.
"Mas, kamu masih marah?" tanya Armila perlahan.
Yang ditanya hanya diam menatap jalanan ramai dengan pengendara lain.
Armila mencoba menggenggam tangan kiri suaminya lalu menautkannya. Betapa sedihnya ia saat melihat suaminya mendiaminya seperti ini. Apa yang harus ia lakukan kenapa suaminya itu sangat tidak mempercayainya. Sungguh, itu cukup menyakitkan baginya. Dimana saat ia benar-benar tulus memberitahukan resahnya yang ia rasakan saat dimana ia berada dekat dengan teman dekatnya itu.
Sampai Armila tak tersadar jika genggaman Sande sangat begitu erat menggenggam tangannya karena ia terlalu fokus memikirkan tentang hal lain.
#flashbackend
Sampai di dalam cafe Sande langsung menarik Armila agar mendekat dengannya. Hal itupun membuat Armila yang berdiri di belakangnya terkejut. Di depan mereka berdua sudah ada dua orang yang sangat mereka hindari. Bahkan Sande sudah memahaminya saat ini. Ya, ia hanya butuh penjelasan Rengga mengapa ia bisa bersama dengan gadis yang sangat mengejarnya itu. Sungguh, Sande sedang menahan segala amarahnya saat ini.
Kini ia mengusap telapak tangan Armila lalu menciumnya membuat sang empunya terkesiap.
"Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumussalam. Bos, udah sampe, Alhamdulillah."
Sande menaikan sebelah alisnya pada seseorang yang sedang berdiri di samping Rengga bertuju bertanya kenapa ada dia disini.
"Gue sama Velin abis makan bareng nggak sengaja ketemu di resto." kata Rengga sambil tertawa renyah.
"Lu makan di resto. Trus buat apa cafe ini lu bangun." respon Sande dingin dan sangat di luar pemikiran Rengga.
Rengga mencoba mencairkan suasana.
"Velin, kenalin, ini Armila, isteri Sande." kata Rengga membuat Sande menatapnya sinis.
"Hai, gue Velin, teman SMA Sande dan Rengga."
Armila tersenyum dan menerima uluran tangan Velin.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESIF MINE (Completed) [OPEN PO]
عاطفية^Blurb^ Kisah ini adalah kisah yang tak pernah terbayangkan. Bagaimana bisa teman lelaki semasa sekolah dasar bisa tahu tentang dirimu. Hingga sebuah kata sakral di lontarkan dengan mudahnya. Sampai pemuda itu tumbuh menjadi pemuda dewasa yang sanga...