Seorang wanita paruh baya menebarkan senyumannya kala kedatangan seseorang yang ia ingin temui. Seseorang yang sangat berbaik hati padanya disaat orang lain menyampingkannya. Sudah setahun lamanya ia baru berkunjung kembali dengan membawa gadis anggun nan cantik yang terlihat tergenggam erat dipandangannya. Ah~ anak muda, cepat sekali.
"Assalamu'alaikum bude." salam Sande.
"Wa'alaikumussalam, Nak Sandewo." keduanya bersalaman dengannya.
"Apa kabar, bude? Maaf, sandewo baru datang lagi kesini."
"Alhamdulillah baik, seperti yang kamu lihat saat ini. Isterimu, Nak?"
Kali ini Sande tersenyum malu dan Armila melihatnya geli.
'Apa-apaan.' batin Armila sambil tersenyum geli.
"Iya, bude. Isteriku. Perkenalkan, Armila namanya dan itu nama ibu dari anak-anakku." kata Sande sambil tersenyum tampan bahkan kedua wanita yang melihatnya saat ini sangat terpana.
"Masya Alloh, anak bude manis sekali. Alhamdulillah aamiin. Yang terbaik untuk kalian berdua. Anak kalian sudah berapa?" tanya bude melihat ke sekeliling mencari anak kecil.
Sande tak tertahan, ia merapatkan tubuh Armila lalu mengecup pipi kiri milik Armila dengan kilat.
"Secepatnya, bude. Doakan. Aku ingin memiliki anak sebanyak-banyaknya." tegas Sande dengan semangatnya.
Armila tertegun. Menatap horor Sande yang sedang terkekeh kecil dan bude melihat keduanya hanya tersenyum bahagia.
"Alhamdulillah aamiin ya Robbal'alamiin." aminnya bude di aminkan juga oleh Sande.
"Ayo, Nak. Mari duduk. Ingin minum apa, Nduk?" tanya bude pada Armila.
Mereka pun duduk pada sofa yang sudah disediakan di toko bunga tersebut.
"Nggak apa, bude. Nanti ngerepotin." jawab Armila sopan.
"Masya Alloh sayang. Kamu anggun sekali, Nduk." ucap bude tersenyum memperlihatkan kerutan disekitar kelopak matanya.
"Makasih yo, bude. Aku juga sampe nggak mau bosen sama isteriku ini." ucapnya lalu mengecup pipi kiri Armila lagi dengan cepat membuat sang empunya terkejut lagi.
"Dasar Sandewo. Lihat, isterimu kaget tuh kamu cium tiba-tiba gitu. Kalian ini mengingatkan bude saat bude remaja dulu."
Bude yang bernama Kwayati ini asli jawa dan thailand. Dirinya bertemu Sande saat dimana Kwayati ini dibuang oleh keluarganya sendiri. Kala itu Sande masih sekolah menengah pertama. Ia bertemu Kwayati di dekat komplek rumahnya lalu ia berkata pada kedua orangtuanya bahwa Kwayati yang telah menolongnya disaat ia ingin ditabrak oleh motor dari segerombolan anak-anak nakal. Ya, Sande memanglah anak bandel. Kedua orangtuanya mengakui itu, ia hampir saja ingin menaruh anak mereka ke pondok pesantren dan terwujud saat di sekolah menengah atas.
Sampai Sande memasuki ke jenjang perkuliahan. Ia memiliki tabungan yang cukup lumayan besar untuk memiliki sebuah toko bunga. Dan karena ia bingung nanti siapakah yang akan menjaga toko bunga dan bunga-bunganya tersebut. Sampai ia bertanya kepada kedua orangtuanya dan akhirnya bude Kwayati lah yang akan menjaga semua bunga yang berada di toko bunga tersebut.
"Sandewo itu, Nduk, sebenernya nggak suka bunga. Tapi karena satu wanita yang sangat ia cintai. Makanya dia jadi sangat menyukai bunga. Kamu tau, Nduk, siapa wanita itu?"
"Um, ibunya?"
Kwayati tersenyum.
"Kamu."
"Aku?" betapa terkejutnya Armila dan betapa semengejutkan itu tentang Sande, suaminya. Ada berapa banyak lagi yang tidak ia ketahui tentang Sande.
"Ya. Dia sangat tergila-gila dengan kamu, Armila."
Armila tertegun.
"Kamu tau, bude sampei takut dengannya karena betapa terkobarnya dia sampai lautan api pun kalah, Nduk." ucapnya diakhiri dengan kekehan.
Armila yang melihatnya bingung.
"Semangatnya itu, Nduk, yang bikin bude acungi jempol. Dan ternyata, sekarang, kamu bersama dia. Hebat, Sandewo."
Kwayati tengah mengacungi kedua jempol tangannya. Tengah itu Sande yang mengambil air minum langsung menyengir membuat Armila menatapnya geli.
"Ambisi aku gede, bude. Makanya sekarang dia sama aku. Ditambah lagi aku curi dia dari sepertiga malam aku. Aku nggak akan pernah bosen sebut nama dia dalam do'a aku. Sampai kapan pun." tegas Sande dengan tajam.
Membuat Armila merinding.
Holllllaaaaaaaaaa zheyenknya Haraaa~ 😍
Ada yang kangen aku eh 🤭
Double up? 😌
Eh,
Gimana gimana 😜
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESIF MINE (Completed) [OPEN PO]
Romansa^Blurb^ Kisah ini adalah kisah yang tak pernah terbayangkan. Bagaimana bisa teman lelaki semasa sekolah dasar bisa tahu tentang dirimu. Hingga sebuah kata sakral di lontarkan dengan mudahnya. Sampai pemuda itu tumbuh menjadi pemuda dewasa yang sanga...