Sande terkejut saat melahap bibir manis milik isterinya bahkan hampir dirinya ingin sekali melakukan sesuatu yang sudah menjadi kewajiban sang isteri untuk suami tetapi yang terjadi isteri kecilnya tiba-tiba pingsan tak sadarkan diri.Dirinya terkejut bukan main. Ia langsung memberi napas buatan dengan sukarela lalu dengan cepat mengambil minyak angin untuk membantu menghangatkan napas isterinya.
Tak lama kedua mata indah itu terbuka perlahan. Sande yang menyaksikan langsung memeluknya cukup erat.
"Kamu belum makan ya?" tanyanya dengan mata yang cukup tajam lalu mulai melembut seiring melihat isterinya yang hanya menunduk.
"Yuk, kita makan. Kamu mau makan apa, Sayangku?" tanyanya lagi membuat Armila mengerjapkan kedua matanya tak percaya.
"Kenapa diam?, karena sekarang masih jam setengah sembilan, yuk kita makan di luar. Kamu masih kuat, kan. Atau mau aku gendong?" tanyanya menyipitkan matanya sambil menyeringai.
Saat itu juga Armila langsung menjauh dari suaminya dan berjalan keluar untuk merapikan dirinya yang sudah berantakan karena ulah suaminya. Sedangkan Sande yang melihat itu tersenyum gemas melihat tingkah isterinya.
Tak lama Armila sudah lebih baik daripada yang tadi.
"Aku udah pernah bilang, kan. Aku nggak mau kamu pake lipstick. Kamu hilangin pake cara kamu sendiri atau pake cara aku?"
Armila melihat raut wajah Sande mirip seperti singa kelaparan. Matanya mulai menggelap seiring berjalan perlahan ke arahnya. Dirinya langsung berlari menjauh dengan Sande yang tertawa terbahak-bahak.
**
Pagi ini Armila menawarkan diri untuk izin main ke rumah ibundanya. Sande yang mendengar itu malah balik bertanya, ia malah menawarkan dirinya secara sukarelawan untuk di lakukan apa saja oleh isterinya.
"Mas, aku serius." ucap Armila.
"Iya, aku malah lebih serius, Sayang." ungkap Sande yang mulai menggenggam pergelangan isterinya.
Armila yang melihat itu hanya mencoba melepaskan genggaman suaminya.
"Serius, ih." kesal Armila pelan.
"La, kamu kapan bisa terima aku?" tanya Sande dengan suara yang sedikit serak dan parau.
Pertanyaan yang paling ingin dihindari oleh Armila.
Keduanya sama-sama diam saling menatap. Ada kilatan sedikit memaksa karena ingin selalu bersama tanpa gangguan perasaan bimbang. Dan satunya lagi ada kilatan keraguan yang tidak bisa tersampaikan.
Genggaman memang sudah sangat erat. Tetapi jika yang satu minta dilepas apalah daya jika yang sudah sangat erat itu tambah mengerat.
Tatapan sendu memohon sudah sangat sering memohon untuk tinggal. Tetapi jika yang satunya tatapan memohon agar jangan terlalu memaksa karena ini memanglah hal yang baru baginya, jadi, tetaplah berjalan sampai waktu sudah menunjukan adaptasi perasaan antara yang akut dengan yang takut.
Berdoalah agar keduanya mendapat hasil lebih dari sebuah akademik perasaan yang tercampur dalam analogi rasa agar menjadi sebuah elemen yang bersatu.
Kucinta kau~ (lagi nyanyi) 😅
Sengaja dikit 🤪
Eitss... .
Aku double update yaaa 😌
(lanjut nyanyi ah~)
Biar, dia~ merindukan-ku sendiri 😋
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESIF MINE (Completed) [OPEN PO]
Romance^Blurb^ Kisah ini adalah kisah yang tak pernah terbayangkan. Bagaimana bisa teman lelaki semasa sekolah dasar bisa tahu tentang dirimu. Hingga sebuah kata sakral di lontarkan dengan mudahnya. Sampai pemuda itu tumbuh menjadi pemuda dewasa yang sanga...