⏳ Flashback

5.6K 424 38
                                    

Keluarga Lee dan keluarga Na sedang menunggu di ruang tunggu UGD.

Mereka semua panik karena Sejin yang pingsan dan kakinya terluka karena pecahan gelas.

Jeno sendiri yang sangat khawatir kala itu langsung mempersiapkan segalanya untuk penerbangan pulang ke Korea.

Tak lama kemudian dokter keluar dari UGD "keluarga Na Sejin?"

"S—saya suaminya, dok" ucap Jeno dengan ekspresi khawatirnya.

Dokter terlihat mengrenyit, namun kemudian tersenyum. "Bisa ikut saya ke ruangan? Bersama orang tua Na Sejin?" ucap dokter kemudian.

Papa Sehun dan mama Seulgi langsung mengikuti arah dokter untuk masuk ke UGD, tentunya dengan Jeno juga.

Di dalam sana, Jeno melirik bed pasien sekilas, ada istrinya yang terbaring lemah dengan kaki di perban.

Jeno mengutuk dirinya sendiri yang lalai menjaga Sejin. 'Maafin aku sayang, maaf' batinnya sambil menatap Sejin dari kejauhan.

Setelah duduk berhadapan dengan dokter, terlihat dokter menghela nafas berat.

"Pertama saya ucapkan selamat— karena Na Sejin hamil, usia kandungannya sudah 2 minggu"

Jeno tersenyum, begitu juga dengan Sehun dan Seulgi.

"Ahh sepertinya dugaan saya salah?"

"Ada apa, dok?" tanya papa Sehun.

"Saya pikir Sejin hamil di luar nikah— maaf dia masih sangat muda kelihatannya"

"Tidak dok, kami memang menikah muda hampir sebulan ini" jelas Jeno.

"Baiklah saya yakin itu adalah masalah privasi kalian, tapi bukankah kalian tau usia pernikahan yang tepat seharusnya?"

"Tau dok, 21 tahun kan?" jawab mama Seulgi.

Dokter mengangguk "benar, 21 tahun untuk perempuan dan usia 25 tahun untuk laki-laki"

"Pernikahan kalian ini disebut pernikahan dini, yang mana kalian masih belum paham tentang ke depannya, bahkan tentang kehamilan di usia muda" lanjut dokter.

Jeno, papa Sehun dan mama Seulgi saling bertatapan sebelum lebih fokus pada ucapan dokter lagi.

"Ini adalah berita menggembirakan, hanya— dia masih terlalu kecil dan rahimnya belum siap seperti usia yang seharusnya"

"Maksud anda, dok?"

"Kehamilan ini sangat beresiko untuk Sejin"

"Apakah Sejin bisa selamat, dok?" tanya Jeno.

"Saya sudah sering mendapatkan kasus seperti ini, jika tidak keguguran, stress, berakhir dengan pengangkatan rahim atau yang lebih sering saya temui— meninggal dunia"

Jeno mengusap wajahnya frustasi, ia hampir saja menangis jika saja papa Sehun tidak menepuk punggungnya untuk menguatkan sang menantu.

"Tapi tidak sedikit juga kok yang berhasil melaluinya dengan normal, kalian bisa menjaga Sejin lebih ketat agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan"

Jeno hanya bisa mengangguk.

"Saya akan buatkan resep obat untuk mual muntah Sejin yang berlebihan, untuk pemeriksaan sebulan sekali Sejin bisa datang kemari"












"Terimakasih, dokter Doyoung"

***

"Jeno, Sejin gak mau di infus, ini dilepas aja ya?" ucap Sejin sambil menekan-nekan perban yang ada di tangannya.

Jeno tersenyum, lalu mengusap punggung tangan Sejin yang di infus. "Sakit ya?"

Sejin hanya mengangguk.

Lalu Jeno mencium punggung tangan Sejin, "udah ngga sakit lagi kan?"

Sejin tersenyum, lalu menunduk malu.

"Sayang, mulai sekarang kamu gak boleh lari-lari, gak boleh tidur tengkurep, gak boleh makan sembarangan, jangan capek-capek juga terus kamu harus ganti susu kamu yaa"

Sejin kedip-kedip polos.

"Emangnya kenapa sih, sayang?"

"Soalnya disini ada dede bayi" lalu Jeno mengusap perut Sejin.

"Kok dede bayinya disini?"

"Iya sayang, kamu kan hamil, dia tumbuh disini sampe 9 bulan nanti, perut kamu bakalan besar buat bobo dede bayi disini"

Sejin memanyunkan bibirnya.






















"Kenapa tumbuh besarnya gak pas lahir aja sih?"

Jaemin sama Jisung yang dari tadi duduk di sofa hanya bisa tersenyum pahit mendengar perbincangan mengenaskan dari seorang pasangan suami istri.

'Gimana ya cara jelasinnya ke istri kesayangan gue?' —Jeno sang suami tersabar 2019.

To be continued...

Asikk yang baca udah ada 1k hehe

Tapi kenapa sepi ya? Karena emang storynya juga sepi kali ya wkwk

Next gak?:"

Aku kasih bonus dede ucul, ada yang tau dia siapa? Dulu dia masih cengeng, umbelnya masih suka meler

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku kasih bonus dede ucul, ada yang tau dia siapa? Dulu dia masih cengeng, umbelnya masih suka meler

Sekarang dia udah bangsat benerrrr:"

Pernikahan Dini; Lee jenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang