Jam istirahat Jaemin pilih buat main ke ruangan Sejin, tak lupa bawa makanan buat 3 orang yaitu Jeno, Sejin dan buat dia sendiri.
Ceklek.
Ia membuka pintu perlahan, "opss—" gumamnya kaget saat melihat Jeno dan Sejin sedang berciuman.
Jaemin menutup kembali pintu ruangan Sejin, mengulanginya dengan mengetuk pintu.
Tok... Tok.
"Iya?!" jawab Jeno sedikit berteriak.
Jaemin lalu masuk, ia terlihat menahan tawanya.
"Kenapa lo?" tanya Jeno.
Jaemin menyeringai, "gapapa, gue tadi gak sengaja liat orang kisseu"
"Anjir lo tukang ngintip!" Jeno mau pukul pala Jaemin, tapi tiba-tiba Jaemin ngasih makanan ke Jeno, gak jadi pukul deh.
Kemudian tatapannya beralih ke Sejin, di sebelah Sejin ada baby Jino lagi tidur.
Jaemin mendekati Sejin, tersenyum manis kemudian mengusap pipi baby Jino.
"Gimana Jin? Kamu seneng?" tanya Jaemin.
Sejin mengangguk "seneng banget dong, dede bayinya lucu"
"Mirip aku ya, hehe"
"Iya, sedikit mirip kamu"
"Woy! Mirip gue!" Jeno ngegas sambil ngunyah.
Tak lama kemudian pintu ruangan Sejin terbuka, menampakkan seorang dokter perempuan dengan wajah seriusnya bersama 1 orang suster.
"Selamat siang, nyonya Lee Sejin" sapa dokter tersebut, lalu mendekati Sejin.
Tiba-tiba maniknya bertemu dengan manik sayu Jaemin, mereka berdua sama-sama menyapa dengan menundukkan kepala.
Dokter tersebut memegang tangan Sejin, lalu tersenyum manis "bagaimana keadaan kamu sekarang? Ada keluhan?" tanya dokter tersebut.
"Umm, punggung Sejin kalo malam suka sakit banget, tapi kalo pagi sampe sore engga" jawab Sejin yang dianggukkan Jeno yang entah kapan sudah di sebelahnya.
Dokter tersebut mengkode suster untuk memberikan rekam medis Sejin, lalu menuliskan sesuatu disana, mungkin obat untuk nyeri.
Jaemin masih menatap dokter tersebut tanpa berkedip.
"Jaemin istirahat disini?" tanya suster di sebelah Jaemin.
"I-iya suster, suster sendiri jangan lupa istirahat" jawab Jaemin ramah.
"Kalian sudah saling kenal?" tanya dokter.
"Iya dokter, Jaemin adalah coas disini, anak tahun pertama" jelas suster.
Dokter tersebut melihat Jaemin dari atas sampai bawah, kemudian mengangguk paham.
"Belajarlah dengan giat, anak muda" ucap dokter tersebut.
"Bukankah anda dan Jaemin masih sama-sama muda?" tanya suster kemudian membuat semuanya menoleh ke dokter.
Dokter tersenyum, "ahh benarkah? Umm perkenalkan, nama saya Maria Jung, dokter ortopedi. Maksudku masih dalam proses magang untuk spesialis"
"N—nama saya Na Jaemin, coas tahun pertama"
Mereka saling berjabat tangan. Kemudian dokter Maria pergi meninggalkan ruangan Sejin.
Jaemin memegangi dadanya yang berdetak kencang.
"Jen, Jen, jantung gue Jen!"
"Ngapa lo? Mau mati?"
"Gila, udah copot jantung gue Jen, tolongin gue aduh!"
"Lebay amat bambank!" teriak Sejin.
"Apakah ini yang di namakan— cinta?"
To be continued...
Jaemin jatuh cinta guys, akhirnya dia move on:")
Uluhhhh😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Dini; Lee jeno
Fanfiction❝Kamu mau tidur sama papa mama kamu? Kita kan udah nikah, sayang❞ -Lee Jeno Suami 19 tahun, istrinya 18 tahun, kebayang gak gimana rumah tangga lo nanti? Warning! 19+ [Lee Jeno x you] ©WinWA97