🏠 Rumah baru

3.5K 281 15
                                    

Dokter Doyoung bilang hari ini Sejin udah boleh pulang, Jaemin jemput Jeno sama Sejin di rumah sakit.

Sedangkan Jeno dari tadi sibuk mengemasi barang-barang yang ada di ruangan, Sejin masih sibuk mendiamkan baby Jino yang rewel.

"Spadaaaaaa~" Jaemin datang sambil bawa roti di tangannya, iya buat dia makan sendiri.

"Bantuin elah Jaem! Gue kesusahan begini" omel Jeno.

"Ngomel mulu lo kek cewe! Lagian durhaka lo berani nyuruh kakak ipar!"

Jeno menghentikan aktivitasnya sejenak, kemudian berpikir. Benar juga ya.

"Ah gak bisa! Bantuin! Gue gak peduli mau lo kakak ipar, kakak kandung, kakak kampret! Bantuin!" Jeno melempar bantal ke Jaemin membuat Jaemin mengumpat tertahan.

"iye iye! Masih mending gue jemput setan!"

Skip.

Sekarang mereka udah di mobil, Jeno yang mengemudi, Jaemin di sampingnya dan Sejin di belakang sambil nyusuin baby Jino.

"Loh Jen, ini kita mau kemana? Kok bukan jalan rumah aku? Juga bukan jalan rumah kamu?" tanya Sejin.

Jeno dan Jaemin saling bertatapan, kemudian keduanya tersenyum.

"Kamu inget mama kamu pernah bilang kalo aku nabung?"

Sejin tampak berfikir "ohh iya! Kan buat beli rum—"

"Rumah?! Kamu mau ajak Sejin ke rumah baru?!" wajah Sejin terlihat berseri-seri, seketika lelahnya hilang begitu saja.

Tiba-tiba terdengar suara rengekan Jino yang mungkin kaget karena teriakan Sejin.




































"Uuuu sayang, maafin mama ya" Sejin mengusap kepala sang anak hingga tertidur kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Uuuu sayang, maafin mama ya" Sejin mengusap kepala sang anak hingga tertidur kembali.

Sesampainya di tempat tujuan, Jeno membantu Sejin untuk turun dan menuntun Sejin berjalan perlahan.

Dilihatnya ada beberapa mobil yang tak asing bagi mereka ber-2. Jaemin sendiri udah masuk sambil bantuin bawa barang-barang yang ada di mobil.

Di depan, Sejin menganga tak percaya dengan rumah baru milik Jeno ini.


Di depan, Sejin menganga tak percaya dengan rumah baru milik Jeno ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"I—ini beneran rumah kamu, s—sayang?"

Jeno menggeleng, tersenyum menatap Sejin. "Bukan rumah aku sayang, tapi rumah kita berdua"

Sejin menunduk malu, lalu mencubit perut Jeno.

"Aw! Apa hm? Kamu malu-malu gitu"

Sejin menggeleng "aku seneng, Jen"

"Aku lebih seneng liat kamu seneng"

Lagi-lagi Sejin menunduk malu, wajahnya sudah bersemu merah merona karena perkataan Jeno barusan.

"Woy bro?!" panggil seseorang tiba-tiba dari dalam rumah.

Ya, rumah Jeno memang ramai karena banyak yang datang. Papa mama, teman-teman Jeno, teman-teman Sejin, banyak yang hadir disana untuk menyambut sekaligus syukuran atas kelahiran baby Jino dan juga rumah baru mereka berdua.

Sekarang mereka berkumpul di belakang rumah.

"Selamat ya kalian berdua, papa harap kalian bisa membangun keluarga kecil sederhana ini selalu bahagia" ucap papa Sehun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat ya kalian berdua, papa harap kalian bisa membangun keluarga kecil sederhana ini selalu bahagia" ucap papa Sehun.

"Iya, kalian harus ingat, saling percaya, saling membantu, saling mengerti satu sama lain" tambah papa Suho.

"Sejin sayang" mama Seulgi peluk Sejin.

"Uuuu so sweet, aku juga mau pelu—" Lucas udah mau peluk mama Seulgi sama Sejin, tapi tiba-tiba telinga kanan kirinya di jewer sama Mark Haechan.

"Mau ngapain lo bangsul!"

Sejin menangis, ia bahagia, namun ia sadar ini adalah awal. Awal dari segalanya karena telah hadir sosok baru dalam hidupnya dan hidup Jeno.

Sejin bingung, bagaimana dia harus melayani suaminya tanpa bantuan mama Seulgi atau mama Irene.

Mengetahui ekspresi Sejin, mama Irene menepuk bahu Sejin perlahan. "Kalau butuh apa-apa, kamu telpon mama aja, pasti mama bantu sayang" ucap mama Irene.

Sejin tersenyum, "i—iya ma, mama peramal ya tau perasaan Sejin hehe"

"Kiyowo!"

"Woy! Perhatian!" tiba-tiba seseorang menyita perhatian mereka.






























"Kenalin, ini calon istri gue! Namanya Go Imey, sebentar lagi kita bakalan nikah, jadi kalian temen-temen gue, sama tuyul-tuyul kek lo lo lo pada kudu dateng oke!"

Haechan sama Lucas sama-sama pegang rambut, gak terima di panggil tuyul.

"Ih kamu apaan sih Jae!" Imey menunduk, malu dengan tatapan dari orang-orang disana.

"Kak Imey kenalan dong!" teriak Chenle yang lagi main ngemil sama Jisung di sebelahnya.

"I—iya, halo semuanya, namaku Go Imey— calon istri Jaehyun"


























"Waahhhh kak Imey cantik bangetttt..."

"LUCAS!!!"

To be continued...

Pen rasanya lempar Lucas pake batako yak.g

Next?

Pernikahan Dini; Lee jenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang