18

748 126 13
                                    

Walau sudah mendapat jawaban, entah kenapa J.Seph merasa tak puas.

"Aku tahu kau berbohong."

Sowon meneguk ludahnya. "Aku akan mencoba melupakannya dan menyukaimu.."

J.Seph menggelengkan kepalanya. "Tetapi dia sudah kembali."

Sowon termenung.

"Aku tanya sekali lagi. Kau yakin mau menerimaku?"

Waktu terus berjalan, namun Sowon tetap diam mematung tanpa memberikan jawaban apapun. Hal itu membuat J.Seph langsung menarik kesimpulan. "Kau ragu, lebih baik kau menolak ku daripada kita pacaran tanpa rasa suka." J.Seph tersenyum. "Ku harap dia segera mengerti dengan perasaanmu."

Sowon menunduk sebentar. Kemudian ia menaikkan kepalanya lagi, memandang J.Seph. "Gomawoyo." Sowon membalas senyuman J.Seph.

Setelah mengatakan itu, Sowon berbalik dengan cepat meninggalkan toko buku itu.

Ia menaiki motornya dan bergegas pergi ke satu tujuan. Sebenarnya ini tempat yang tidak boleh ia kunjungi, namun entah atas keberanian apa ia malah pergi ke rumah Seokjin.

Ia sengaja memarkirkan motornya jauh dari sana, supaya pemilik rumah tidak tahu kalau dia datang.

Saat hendak berjalan ke depan gerbang, ada sebuah motor yang membuat langkah Sowon terhenti. Motor itu terparkir di depan gerbang dan pengendaranya turun dari motor. Pria itu membuka helm.

Sowon menganga. Apa ia tak salah lihat? Seokjin? Naik motor?

Pria yang baru saja turun dari motor itu kemudian meletakkan helmnya di atas motornya dan mulai membuka gembok gerbangnya.

Sowon juga bisa melihat ada motor lain yang tiba-tiba terhenti di belakang motor Seokjin. Ia membuka helmnya dan berbicara dengan Seokjin.

"H-hyung."

"Buat apa kau kemari?"

Jinyoung meneguk ludah. "Eh, aku ingin... mengembalikan buku tugas Jisoo!"

Seokjin mendengus. "Kau kira kalian masih kuliah? Sudahlah, kau mau pergi dengan Jisoo kan? Tenang. Aku mengizinkanmu."

"Hah? Yang benar hyung?"

Seokjin mengangguk. Ia pun lanjut membuka gerbang rumahnya dan menaiki motornya lagi untuk diparkirkan di dalam garasi rumah. Sedangkan Jinyoung berjalan ke dalam.

Sowon bingung. Bukankah Jinyoung dan Jisoo tidak diperbolehkan pacaran? Tapi kenapa Jinyoung berani ke rumah?

"Asal jangan ketahuan ayahku. Atau tidak habis kalian."

Jinyoung memberi tanda hormat dari tangannya. "Siap hyung!" Jinyoung tersenyum begitu lebar dan membuka ponselnya untuk memberitahu pada Jisoo.

Sowon yang penasaran terhadap apa yang terjadi di sana pun memberanikan diri mendekati gerbang Seokjin.

"Annyeong.."

Baik Jinyoung maupun Seokjin memandang ke arah Sowon yang tersenyum kikuk. Jinyoung menunjukkan ekspresi bingung, sedangkan Seokjin menunjukkan ekspresi kaget.

"Aku-"

Guk guk!!

Suara gonggongan Jjanggu membuat Sowon tersentak. Sowon heran, padahal dia sudah sering mendengar anjingnyaㅡ Meonji menggonggong, tetapi dia tetap saja kaget mendengar Jjanggu menggonggong.

"Sowon?" tanya Seokjin memastikan.

Sowon tersenyum dan mengangkat tangannya, melambaikan tangannya dengan sedikit kaku. "Annyeong."

sculpture | sowjin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang