"Maaf merepotkanmu, Seokjin-ssi," ucap Sowon saat dirinya sudah sampai di rumah dengan selamat.
"Tidak apa-apa. Lain kali kalau adikku diantar 'pacarnya' itu, tolong jangan izinkan," pinta Seokjin.
"Ne," jawab Sowon. Kemudian membungkuk sesaat sebelum Seokjin pergi dari sana.
Sowon mengigit bibir bawahnya. Ia bingung kenapa Seokjin sekesal ini hanya karena Jisoo diantar oleh pacarnya.
"Baru pulang?" tanya Kim Minseok, kakak Sowon.
"Eh oppa, apa kabar?" Sowon tersenyum, namun senyumannya agak canggung. Tentunya karena dia terciduk diantar pulang oleh laki-laki.
"Siapa dia? Pacarmu?" tanya Minseok.
Sekarang Sowon paham kenapa Seokjin semarah itu.
"Aniya, oppa. Dia..."
Siapa itu Seokjin? Teman? Kakaknya muridmu? Apa yang harus kau jawab?
"Temanku," jawab Sowon dengan nada yang terdengar tidak yakin.
"Kau berbohong ya?" tamya Minseok, ia menyipitkan matanya curiga.
"Dia kakak dari muridku,"
"Lalu apa hubungannya denganmu? Kenapa dia mengantarmu pulang?" tanya Minseok.
Sowon mengerucutkan bibirnya. Ia benar-benar tidak punya petunjuk apapun untuk bebas dari terkaman pertanyaan kakaknya.
"Tidak ada yang menjemputku. Aku juga lupa membawa motor," ucap Sowon lirih. "Lalu dia mau menjemput adiknya, tapi adiknya sudah pulang duluan. Jadi dia berbaik hati menawarkan tumpangan."
"Aku tidak percaya padamu."
Sowon menghela nafas kesal. "Oppa! Sudahlah, jangan membesarkan-besarkan masalah kecil. Nanti aku tambah tinggi," ucap Sowon. Dia menyingung tinggi kakaknya yang hanya lebih tinggi 1 cm darinya.
"Itu namanya kau cari masalah." Minseok berjalan mendekati Sowon dan menjepit leher Sowon dengan sikunya dan membawa Sowon masuk ke dalam rumah dengan celotehan.
"Ya! Lepaskan, aku tidak bisa bernafas!" Sowon memukul-mukul lengan Minseok.
Minseok akhirnya melepaskan cekikannya itu dan berkacak pinggang. "Kau harus mengatakan yang sejujurnya."
"Aku sudah jujur! Kau berharap aku bilang apa, oppa?"
"Bicara yang jujur."
"Kau berharap aku bilang dia pacarku? Nyatanya, aku bukan pacarnya!"
Minseok menaikkan satu alisnya. "Dia pacarmu kan?"
Sowon mengacak rambutnya frustasi sambil berteriak. Ia melempar tubuhnya ke sofa dan duduk di sana dengan kesal.
"Aku tidak berbohong oppa!"
"Iya, iya, iya." Minseok mengangguk-anggukkan kepalanya. Dia pun berjalan pergi dari Sowon. Ia naik ke atas dan masuk ke kamarnya setelah puas membuat adiknya frustasi.
×××
"Ekhemㅡ"
Deheman itu membuat Jisoo tiba-tiba melakukan mannequin challengeㅡ challenge yang dulu sempat viral di tahun 2016. Dirinya membeku dengan pose menutup pintu rumah.
"Sudah aku bilang, jangan pernah berhubungan dengannya lagi."
Jisoo menghela nafasnya dan mencairkan es yang membuatnya membeku itu. Ia berjalan ke arah kakak lelakinya dengan kesal dan duduk di sofa. Kedua tangannya di lipat di depan dada sambil menatap Seokjin dengan raut wajah sebal. "Kau tidak punya hak melarangku! Dia bukan perokok, dia bukan peminum, dia juga bukan kriminal pengguna narkoba dan semacamnya, lalu kenapa aku harus menjauhinya?"
![](https://img.wattpad.com/cover/185621292-288-k296883.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
sculpture | sowjin ✓
Fanfictiebangchin area Kim Sojungㅡ Sowon, seorang pelukis yang mendapat kesempatan untuk melukis wajah Kim Seokjin, the most sculpted face. 🖌️start: 21 Mei 2019 🎨end: 12 Januari 2020