01

30.3K 2K 185
                                    

Follow for information and another stories
fielitanathh


Bugh!

"Lepasin gue! Anjeng!!"

Minhee mencoba menepis tangan kekar yang berada di lehernya kini, sedangkan cengkeraman itu terasa begitu kuat hingga membuat badan Minhee kian melemas.

Manik kelamnya itu menatap sosok bersurai coklat yang kini masih menatapnya dengan penuh kebencian.

"Lepasin..." Lirih Minhee ketika Jaemin mendekatkan wajahnya ke arahnya.

"Lo kira lo lebih kuat dari gue?! Ha?!!" Seru Jaemin, suaranya menggelegar hingga kesudut ruangan.

Minhee menggeleng pelan, kedua tangannya terus berusaha menahan tangan si sulung yang masih menekan lehernya. 

"Lo emang, Tai!"

Brak!

Jaemin membanting tubuh Minhee ke sembarang arah, sedangkan Minhee berpasrah saat itu juga. Badannya melemas karena kepalanya membentur meja ruang tamu hingga meja berbahan kaca yang sangat tipis itu terbelah.

"Gue emang ngarep lo mati! Minhee!!" Seru Jaemin sembari menatap Minhee tajam.

Minhee terkekeh sinis, tak lama darah segar keluar dari mulutnya hingga mengotori kemeja putih seragamnya.

Emosi Jaemin kembali meluap, pada akhirnya pemuda berambut coklat itu meraih kerah baju milik Minhee lalu sedikit mengangkatnya.

"Kenapa lo gak nolak, Anjing!!" Bentak Jaemin sambil menggoyangkan pundak Minhee setelah tangannya melepas cengkeramannya pada leher Minhee.

"Gue gak bisa nolak!!" Teriak Minhee tak kalah seru, ia mengepalkan tangannya lalu meninju tepat di wajah Jaemin hingga pemuda itu terhempas.

"Gue gak bisa nolak karena itu perintah, Papa!!" Teriak Minhee mulai frustasi.

Jaemin menyeka darah yang keluar dari sudut bibirnya, ia kembali bangkit lalu menatap Minhee sinis.

"Bajingan!" Seru Jaemin sembari menatap Minhee tajam.

Minhee terkekeh pelan, "Lo lebih bajingan, Bang." Sahut Minhee dengan nada pelan.

Seketika emosi Jaemin melambung, hingga pada akhirnya mereka saling melawan dan melampiaskan emosi mereka masing-masing.

"Gue bunuh lo sekarang!!"

"Gue yang bakalan bunuh lo lebih dulu!!"

Minhee dan Jaemin sama-sama emosi, keduanya saling menekan leher. Dan tanpa di duga, Minhee mengeluarkan pisau dari dalam sakunya.

Tubuh Jaemin menegang saat itu juga, hingga tangannya berhasil meraih vas bunga yang berada di belakang tubuhnya.

"Sekarang, lo lebih baik nyerah.. karena senjata gue lebih ampuh." Kata Minhee, bibirnya menyeringai ganas.

Jaemin mendengus, ia membanting vasnya pada meja kaca hingga pecah lalu mengambil satu beling yang paling besar.

"Gue masih seri sama lo." Remeh Jaemin.

Wajah mereka sama-sama memerah, hingga pada akhirnya mereka sama-sama mengangkat senjata mereka ke udara.[]

[✓] What's Wrong : JaeminheeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang