Senja saat itu seperti sedang membelah langit. Seperti biasa Aku masih disini. Duduk memandangi langit yang seakan pecah dengan warna jingganya. Duduk di tempat dimana sepasang insan pernah bertemu di sini. Sepasang manusia yang menyebut diri mereka sebagai sepasang kekasih kala itu.
Aku masih disini di tempat dimana dulu rindu sering kita titip disini. Tempat dimana hanya ada sepasang mata yang saling melepas rindu.
Aku di tempat itu sekarang. Berusaha memandangi sesuatu yang pernah melekat tapi entah mengapa tak memiliki arti apapun saat sekarang.Tempat ini entah kenapa, setiap aku kesini selalu saja mengundang memoriku untuk bercengkrama dengan cerita yang pernah ada. Pikiranku sekilas masih tak bisa lepas dari memori tersebut. Sepenggal kisah yang entah kenapa sang penulis kisah ini tak mampu menarikan penanya lagi. Kisah itu kemudian di akhiri. Entah kenapa sang penulis mengakhiri kisah yang dituliskannya.
Penulis itu adalah aku dan kau yang pernah jadi kitaDi tempat ini. Ingatanku mulai jauh meraba. Ingatan yang mengundang kembali kisah yang pernah dibangun oleh Sepasang kekasih yang pada akhirnya harus terpisah. Kisah yang tak seharusnya diakhiri tapi harus berhenti.
Di tempat ini aku masih ingat sesosok perempuan pernah memberikan senyuman terbaiknya untuk menyapaku. Senyum yang membuatku tau ada keindahan terlukis disana. Kini senyum itu tak lagi pernah kulihat meski ribuan bibir yang lalu lalang pernah menyapaku. Melempar senyum Meski tak pernah semanis senyumanmu. Tapi aku coba untuk membalasnya.
Aku merasa ada banyak rasa yang tertinggal disini. Ada rasa yang tersimpan utuh yang tak dapat di hapus. Rasa yang hanya aku dan pemilik rindu ini yang tau. Rasa yang entah kenapa tak mampu aku terjemahkan lewat bahasaku. Kata yang tak sampai pada retorika. Kata yang lebih indah dari kata sempurna. Mungkin berlebihan untuk didengar. Tapi, itu yang ku rasakan.
Aku masih disini. Bukan ingin memanggil kisah itu untuk kembali. Bukan ingin mengulang kenangan itu terjadi lagi. Karena aku tau, waktu tak akan pernah merestui itu terjadi. Waktu tak akan mungkin membuat kenangan itu kembali. Sebab waktu sangat benci dengan masa lalu. Baik itu suka atau duka. Mungkin itu sebabnya waktu tak bisa diulang.
Tapi, apakah salah jika pelaku yang pernah hadir di kisah itu ingin menyapa sedikit bekas kenangan itu. Sekilas menyapa, bukan untuk mengusik. Apa lagi membenci.Aku masih masih disini di tempat dimana kita pernah saling menyapa. Pernah menitip rindu. Tempat yang kini kusebut sebagai ruang rindu