Kapan terakhir kali kita berbincang bersama? Sepertinya sudah lama sekali semenjak kau putusakan pergi. Aku ingat di sebuah kedai saat kita belum seperti ini, kita pernah membahas tentang bagaimana ketika saat nanti aku datang melamarmu. Apa yang ingin ku katakan pada ayah dan ibuku saat meminta untuk melamarmu. Apakah aku di ijinkan dengan mudah atau aku diberi syarat. meski aku tau, syarat itu pasti aku harus bisa menjagamu dan memberimu kebahagiaan. Syarat itu mudah untukku. bukankah kau tau itu?.
Aku ingat kau tesenyum sambil menatapku sore itu. lalu bertanya, bagaimana jika ayah dan ibuku tak menerima lamaranmu? Apakah kau ingat saat itu bagaimana wajahku saat kau bertanya seperti itu? katamu aku lucu dan kau mencubit pipiku sampai merah. Kau lalu berkata, meski ayah dan ibuku tak mau, aku akan memintanya untuk merestui kita. yang memilih kan aku, yang akan menjalani semuanya juga aku. mereka pasti mendengarku. Mereka pasti merestui kita. Jangan cemberut begitu kau berusaha merapikan kembali moodku. datanglah kerumah suatu hari nanti. Saat kau benar- benar sudah siap. Aku menunggumu. Kita pun tersenyum bersama diujung senja.
Kapan terakhir kali kita berbincang? Sepertinya sudah lama sekali kita tak membahas perihal bagaimana kita saat sudah menikah nanti. Bagaimana kita mengurus sibuah hati, saat kau sudah memberiku tanggungjawab lebih untuk tidak sekedar menjagamu saja, tapi juga menjaga buah hati kita. bagaimana aku saat jadi ayah dan bagaimana dirimu saat menjadi ibu. Perihal tersebut pernah kita bahas di satu meja yang sama tanpa jarak dan waktu yang panjang seperti sekarang.
Kapan terakhir kali kita berbincang? Rasa-rasanya sudah lama sekali kita tak membahas perihal bagaimana rumah kita nanti. Saat kita sudah dalam satu atap yang sama. Kau bilang kita harus punya rumah sendiri. Bukan tinggal dirumah orangtua. katamu kau hanya ingin ada aku. itu sebabnya kau ingin punya rumah sendiri. katamu, rumah kita nanti tak usah besar, tak usah luas dan tak usah terlalu mewah. saat kutanya mengapa, kau hanya tersenyum lucu. katamu, biar aku tak jauh darimu. biar kau selalu didekatku, kita nikmati kesederhanaan bersama. Seperti itu dulu kamu. Selalu punya jawaban yang membuatku tak ingin jauh.
Kapan terakhir kali kita berbincang di ujung senja berdua? membahas segala hal tentang kita. rasanya sudah sangat lama kita tak melakukan hal itu lagi. Aku inagt suatu waktu kau pernah bilang. katamu, saat kita kehilangan pengertian suatu saat nanti, hal yang harus kita lakukan adalah diam. Katamu, ketika kita diam Tuhan yang akan menggerakkan hati kita untuk bersama.
Hari ini, Masih kah kau ingat semuanya? dimana dirimu? Aku ingin bertemu. Pada sebuah jarak yang telah membuat raga kita jauh, ku ucapkan padanya terima kasih. karenanya aku tau, ada rindu saat raga kita tak bertemu.
Selamat malam.
![](https://img.wattpad.com/cover/194719686-288-k659366.jpg)