5

2.1K 312 15
                                    

SELASA

'Perkenalkan nama saya Hwang Hyunjin. Saya pindah dari kota Malang' Hyunjin memperkenalkan dirinya didepan kelas.

Siswi-siswi dikelas itu menatap Hyunjin dengan mata berbinar binar.

Kalimat-kalimat pujian terdengar dari seluruh penjuru kelas.

'Baik hyunjin. Silahkan duduk disebelah Seungmin' ucap bu guru.

Hyunjin berjalan ke meja yang ditunjuk gurunya.

Felix tersenyum cerah saat hyunjin melewatinya. Mau tak mau hyunjin ikut tersenyum.

'Terima kasih' ucap seseorang disampingnya.

Hyunjin menoleh.

'Maaf?'

'Terima kasih, berkat elo ulangannya ditunda' pemuda disampingnya itu terkekeh.

'gue Kim Seungmin, ketua kelas' dia mengulurkan tangan.

'Hwang Hyunjin' Hyunjin menjabat tangannya.

'lo sodaraan sama Yeji, anak kelas sebelah?Muka kalian mirip' ujar Seungmin

'gue sama Yeji kembar'

Seungmin sampai melotot saking kagetnya.

'Kalau masih mau ngobrol silahkan keluar'

Seungmin dan Hyunjin saling lirik.

'Maaf bu'/'maaf bu'
Ucap keduanya pada akhirnya.

¤¤¤¤

'Mau keliling? gue anter'

Hyunjin memutar kepalanya dan menemukan Felix sedang berdiri di samping meja nya.

'boleh' jawab Hyunjin yang entah kenapa terdengar seperti pertanyaan.

Keduanya berjalan keluar kelas.

'Gue ikut!' Teriak Seungmin.

5 menit setelah bel tanda istirahat berbunyi, 3 siswa yang tengah berencana mengelilingi sekolah kini sudah berada di kantin.

'Aturannya kalau mau keliling harus isi bensin dulu' Kim seungmin berlari menerobos kerumunan siswa yang memenuhi kantin.

Sementara Hyunjin dan Felix lebih memilih membeli minum dikoperasi tepat disamping kantin.

Saat keduanya tengah menunggu Seungmin yang sepertinya masih mengantri, HP Hyunjin tiba-tiba berdering.

Nama Gadis Gila tertera disana.

Hyunjin membuat isyarat diam untuk Felix sebelum mengangkat panggilan itu.

'Halo'

'Dimana?gue samperin ke kelas kok gk ada'

'Di kantin. Mau keliling sekolah'

'sama siapa?'

'Felix, seungmin'

'Siapa?!'

'Felix sama Seungmin, ji'

'Kim Seungmin?'

'hmm'

'Yaudah. bilang dia, kata yeji gausah ke gudang'

'denger ga sih?'

'iya,ji'

tutt

Hyunjin memasukan hp nya ke kantong.

'Gue kira gadis gila siapa' Felix terkikik geli.

'Lagian nyebelin' Sungut Hyunjin.

'Gue dulu juga punya ka-'
'oi, AYO!'

Kalimat Felix terpotong oleh teriakan menggelegar dari seorang Kim Seungmin.

Ketiganya kemudian mulai mengelilingi sekolah.

'Ini ruang guru'

'Kalau ini ruang musik'

'yang ini lab bahasa'

'Yang ini pohon'

'ini wastafel'

'Ini pak Kumis, guru matematika'

Sepanjang perjalanan Hyunjin hanya tertawa mendengar tuturan kedua teman barunya itu.

Sampai langkah ketiga mengarah ke belakang sekolah.

Dari kejauhan tampak bangunan besar yang sepertinya baru saja direnovasi.

'Itu bangunan apa?' Hyunjin memperlambat langkahnya.

'Itu gudang' Jawab Seungmin

Hyunjin seketika berhenti.

'Baru direnov sih, kemarin-kemarin ada kejadian disini. Sampai meninggal lho' tambahnya.

'lho, kenapa jin?' Keduanya kompak menoleh mendapati wajah pucat Hyunjin dibelakang sana.

'Siapa yang meninggal?'

'Namanya Kim Hyunjin, temennya Yeji. Meninggal karena-

'Kebakaran'

Seungmin dan Felix saling pandang.

'uhuk' Hyunjin berjongkok ditanah, memuntahkan isi perutnya.

'eh eh kenapa?' 2 temnnya panik menghampiri.

'Seharusnya gedung ini gk direnovasi' ucap Hyunjin sambil meringis.

'Harusnya gedung ini dirobohkan aja'

sekon berikutnya Felix dan Seungmin mencium bau daging terbakar yang amat kuat. Entah dari mana asalnya.


¤¤¤¤¤

'KAN guE UDaH Bilang!' Yeji berkacak pinggang.

Setelah kejadian tadi, Hyunjin cuma menelungkupkan kepalanya diatas meja.

Felix , seungmin bahkan gurunya pun sudah bertanya kenapa tapi pemuda Hwang masih enggan menjawab.

Akhirnya dengan berat hati Felix memanggil kakak Hyunjin aka Yeji.

Mendengar adiknya muntah didepan gudang, gadis Hwang hanya mengatakan biarkan saja.

Dan setelah bel pulang berbunyi barulah ia menghampiri kelas kembarannya itu.

'GUE Bilang gausah ke Gudang!'  Ucap Yeji penuh penekanan.

'Lo juga min, ngapain ngajakin adek gue kesana?' Seungmin yang semula diam menyimak langsung menatap Yeji tak percaya. Ini Salahnya kah?

Belum sempat Yeji melanjutkan pidatonya, tangan Hyunjin yang semula menyengga kepalanya ia arahkan kearah kembarannya.

'Gue pusing ji, ayo pulang'

Yeji menatap pemuda itu jengkel. Namun akhirnya luluh karena melihat wajah pucat Hyunjin.

Felix yang merasa bertanggung jawab kemudian ikut pulang bersama Yeji dan Hyunjin.

Sementara Seungmin yang sebelumnya disuruh mencarikan taksi untuk mereka, kini sedang berjalan sendirian ke halte bus.

Entah kenapa dia merasa merinding sendiri.

Jujur saja, setelah kejadian di depan gudang tadi, seungmin selalu merasa tidak sendirian.

PARESTHESIA ●HwangHyunjin●Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang