9

1.7K 294 7
                                    

'Maaf jin, maafin Chaewon' Gumam Felix pelan.

Hyunjin masih diam.

'Yeji gapapa, kan?'

Hyunjin memandang Felix disampingnya.

Satu tangannya terangkat untuk menepuk pundak pemuda disebelahnya ini.

'Gue yang minta maaf Fel. Gue salah. Semua yang meninggal harusnya kembali ke Allah'

Felix terisak pelan.

'dia bukan Chaewon Fel' lanjutnya.

Seungmin yang duduk disisi ranjang berpindah kebawah, ke samping Felix.

'Udah, Fel' Pemuda itu menepuk punggung Felix.

Masih terisak, Felix mengangguk pelan.

'Ayo ke kamar gue aja, kasian Yeji'
Ajak Hyunjin pada kedua temannya itu.

Ketiga nya berdiri.

'Kamu disini aja, jangan takut kalau dia datang lagi. Dari awal ini tempat kamu.'

Felix dan Seungmin saling melempar tatapan heran melihat Hyunjin berbicara sendiri di dekat meja belajar.

Pemuda itu kemudian berjalan melewati Felix dan Seungmin

'Tadi ngomong sama siapa?' Seungmin yang kepo akhirnya buka suara.

Ketiga nya kini sudah duduk di kamar Hyunjin.

'bukan siapa-siapa' jawabnya singkat.

'Kapan orang tuamu pulang, fel?' Hyunjin mengalihkan topik.

Felix mengangkat bahu, plus bibir dilengkungkan kebawah.

'Gue nginep, deh"

Felix memutar badan kearah Seungmin.

'Beneran? Ululuuu ketua kelas kesayangankuu' Lelaki berfreckles itu merentangkan kedua tangannya kearah Seungmin.

'Najis. Jauh-jauh dari gue'

Tangan kanan Seungmin digunakan untuk mendorong wajah Felix mundur.

'Gue juga, deh'

Felix sontak berdiri dan meloncat kegirangan.

'Gue bantu bawain bantal sama selimutnya, sini'

'Jin, gue pengen tahu telor didepan'

Sebuah suara membuat ketiga lelaki yang tengah sibuk membawa bantal, guling serta selimut itu menoleh bersamaan.

'Kebangun ji? Udah enakan?'

Gadis bermata tajam itu mengangguk singkat.

Hyunjin yang melihat wajah kembarannya itu memucat segera meraih dompet dan jaketnya.

'gak usah pedes ya' Hyunjin memastikan.

Yeji mengangguk.

'Kita duluan kerumah Felix ya, ntar lo nyusul aja' Seungmin mengambil bantal dan selimut milik  Hyunjin yang sudah ditumpuknya tadi.

Keempatnya kini berjalan turun kebawah.

'Jin, masa pas tidur tadi gue mimpi ketemu nenek'

Langkah pemuda berbibir tebal itu berhenti.

'Kata nenek, Chaewon udah tenang sama dia diatas sana'



Jantung ketiga pemuda disana serasa berhenti berdetak.



'emangnya Chaewon siapa?' -Yeji

PARESTHESIA ●HwangHyunjin●Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang