33

1.4K 210 13
                                    

Double up uwu•~•


👀

"Kok sampe kaya gini sih?"

Minho yang tengah memejamkan mata menolehkan kepala pada Changbin disampingnya.

"Apanya?"

Changbin menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. Bingung mau menyampaikan bagaimana.

"Adek lo"

Kalimat itu menjadi pilihan ketika dirasa bertanya 'kenapa banyak kembang, kue bahkan ayam mati diteras rumah nenek lo' terdengar tidak sopan

Minho membenarkan posisi duduknya sebelum menyesap kopinya yang sudah dingin.

"Mama ku dulu pernah bilang, keluarga punya satu rahasia"

Changbin mendekat.

"Dulu Mbah ku punya usaha"

"terus?" kepo Changbin.

"Usaha Mbah laku keras, aku gak begitu paham usaha apa. Tapi kemudian mama tau kalo usaha mbah ada perewangannya" Minho menunduk.

Changbin terkejut, tentu saja.

"Mbah diingatkan sama mama, sama mamanya Yeji juga, tapi tetep gamau berhenti. Sampai salah satu anaknya jadi korban, anak ketiga

Adik perempuan mama yang paling muda meninggal"

"Meninggal kenapa?"

Minho menggeleng.

"Gak jelas kenapanya, tapi-

Mama bilang adiknya tiba-tiba ditemukan gak bernyawa di kamar"

Minho merasakan bulu kuduknya meremang, seperti diperhatikan dari belakang.

"Akhirnya mbah mau berhenti. Beliau berubah jadi sosok yang sangat religious. Sampai akhirnya waktu mbah meninggal, beliau berpesan kesemua anaknya buat selalu hati-hati karena mbah tau kalau dia gamungkin cuma ambil satu tumbal. Lo tau Hyunjin kan?"

Changbin mengangguk.

"Adiknya Yeji kan?"

"Mama sama mamanya Yeji dulu udah gapercaya, tapi sampai gue tahu dari mama kalau sekarang Hyunjin koma dirumah sakit. Papa sama mamanya dipenjara. Sementara Yeji sendiri hilang"

Changbin menatap Minho ngeri.

"Kenapa cuma keluarga Yeji? Sorry maksud gue anaknya kan mama lo sama mamanya Yeji"

Minho terdiam.

"Kuncinya adalah Hyunjin"

"Maksudnya gimana?" ucap Changbin.

"Adik mama yang meninggal adalah anak mbah yang paling muda. Dan Hyunjin adalah cucu mbah yang paling muda" Changbin hampir menyiram Minho dengan kopinya.

"Galucu su!"

"Serius. Makanya gue yakin kalau Yeji masih hidup. Karena yang harusnya mati bukan dia-



Tapi Hyunjin".







👀

"jangan Cuma diam saja, kamu mau adik kamu mati?"

Yeji menutup telinganya dengan kedua tangan.

"Adik kamu sakit, dan kamu masih enak-enak tidur disini"

Yeji mengerang frustasi.

"DIAM!!" murkanya.

Suara itu hilang.

PARESTHESIA ●HwangHyunjin●Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang