28

1.3K 209 18
                                    

Malang di bulan Desember adalah kenangan tak terpisahkan dari hujan.

Sejak mereka memasuki kota yang terkenal dengan julukan kota pendidikan itu, Yeji dan Seungmin tidak henti-hentinya di buat bergidik sambil merapatkan jaket masing-masing.

Hujan semakin menderas. Membuat kedua remaja itu berlarian disepanjang jalan untuk mendapatkan tempat berteduh.

"Bawa payung, min?"

Tanya Yeji setelah keduanya sampai didepan sebuah toko.

Seungmin yang membenarkan letak ranselnya menggeleng pelan.

"Gak kepikiran ji" Jawabnya sambil keluarkan HP dari dalam sling bag nya.

"Mbak mas kalau mau neduh masuk aja" Sebuah suara menginterupsi keduanya.

Mereka masih berada di sekitar terminal, baru sampai sekitar setengah jam yang lalu.

"Oh, iya bu terima kasih, disini aja" Tolak Seungmin halus.

"Lho, ndak papa, nanti masuk angin lho" Wanita setengah baya itu membawa kedua remaja itu masuk kedalam tokonya.

"Terima kasih buk" Yeji tersenyum ketika menerima kursi plastik yang diberikan si Ibu.

"Dari mana ini?" Wanita tersebut membuka obrolan.

"Dari Jakarta, eh gak usah repot-repot bu"

Seungmin berdiri setengah panik saat ibu kembali dengan 2 gelas teh yang masih mengeluarkan uap panas.

"Ndak papa, diminum"

Wanita tersebut mengambil tempat duduk didepan keduanya.

"Oh, jauh ya. Kesini mau apa? Liburan?"

Seungmin melirik Yeji singkat sebelum menjawab.

"Ada sedikit kerperluan bu"

Ibu itu mengangguk paham.

"Yasudah, ibu tinggal kedalam ya"

Keduanya tersenyum sambil mengucapkan terima kasih.

Sepeninggalan ibu itu, Seungmin kembali meraih ponselnya lagi dan sejurus kemudian jarinya sudah bergerak lincah diatas layar tipis itu, mengabari Felix dan orang rumah bahwa ia telah sampai ditujuan.

"Min"

Seruan Yeji mendapat jawaban berupa gumaman pelan.

"Rumah nenek gue sekitar 1,5 jam dari sini, kamu mau langsung berangkat atau cari penginapan deket-deket sini dulu?"

Seungmin melirik jam yang melingkar dipergelangan tangan kirinya.

Pukul 10 malam.

"Capek gak? Kalau capek berangkat besok pagi aja" Jawab pemuda Kim.

"Gue mau langsung aja"

Seungmin menoleh.

Dan dihadapkan pada wajah pucat milik Yeji.

"kita gak boleh buang-buang waktu, Hyunjin mungkin-

"hei" Seungmin memotong kalimat Yeji.

"Hyunjin oke, dia masih nunggu kita di Jakarta"

Yeji terdiam.

Perasaannya campur aduk.

"Beneran mau berangkat sekarang?" Tanya Seungmin sekali lagi.

Yeji mengangguk mantap.

"Yaudah tunggu sini"

Pemuda Kim melepas ranselnya dan berlari keluar dari toko.

PARESTHESIA ●HwangHyunjin●Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang