Hopeless Love #4

1.3K 184 15
                                    

Aku double up hari ini🎉 gimana? seneng gk?

Tzuyu mengeluarkan baju olahraganya. Dia harus berganti baju karena kali ini saatnya pelajaran olahraga.

"Ponselmu." Jungkook memberikan ponsel Tzuyu sebelum Tzuyu menuju ruang ganti. Kebiasaannya masih belum berubah. Dia selalu lupa pada ponselnya.

"Lisa, kau membawa baju olahraga kan?" Tanya Tzuyu.

"Tentu saja." Tzuyu dan Lisa saat ini berjalan menuju ruang ganti. Tak lupa mereka juga mengobrol tentang hal-hal yang biasa wanita bicarakan.

"Kalian lihat wanita itu kan?" Tanya wanita yang sedari tadi mengincar Tzuyu. "Jangan sampai dia lolos."

"Dia yang mana? mereka ada dua."

"Yang tinggi dan cantik itu. Itulah sasaran kita. Tunggu sampai dia keluar dari ruang ganti dan kita lancarkan aksi kita."Jelas wanita yang ber name-tag Kim Yerin itu. Dia memang sudah terkenal sebagai pem-bully kelas berat. Apalagi dengan statusnya yang merupakan anak donatur terbesar disekolah itu, semakin membuatnya semena-mena pada murid lainnya terutama pada setiap wanita yang mencoba mendekati Taehyung.

"Oh oh oh." Yerin tiba-tiba saja menghadang jalan Tzuyu dan Lisa. "Chou Tzuyu. Nama yang cantik." Senyum liciknya mulai terpancar. "Ikut aku."

Tzuyu dan Lisa memutuskan untuk mengikuti Yerin berserta teman-temannya itu meski Lisa sedikit takut. "Jangan khawatir. Aku ada disini." Bisik Tzuyu yang kemudian menggenggam tangan Lisa. Untuk hal seperti ini, Tzuyu tidak merasa takut sama sekali. Dia bahkan bisa mengalahkan seorang pria. Jadi bukan masalah kalau dia melawan seorang wanita.

Mereka saat ini sampai dibelakang sekolah. Daritadi juga Tzuyu sudah memiliki perasaan yang tidak enak. Dan benar saja, mereka langsung mengguyurkan seember air dingin pada Tzuyu padahal saat ini udara sedang sangat dingin. Sedangkan Lisa, dia selamat karena teman-teman Yerin menahannya agar tidak bisa membantu Tzuyu sekarang.

Tzuyu melemparkan tatapan tajamnya pada Yerin. Dia tidak peduli meski Yerin adalah kakak kelasnya. Yang ia pedulikan sekarang adalah harga dirinya. Untuk apa menghormati kakak kelas yang tidak menghormatinya dirinya? "Eonni, menurutmu aku akan selemah siswa-siswa lain yang pernah kau bully?" Tzuyu melipat tangannya dan berjalan mendekati Yerin. "Ada apa? kau takut eonni?"

"Yak! beraninya kau." Yerin mengangkat tangannya berniat untuk menampar Tzuyu. Namun sayang sekali, Tzuyu masih bisa menepisnya.

"Kau mau menamparku? silahkan saja." Goda Tzuyu sambil menyodorkan pipinya sendiri. "Ada apa? kau tidak berani?"

"Kau benar-benar tidak sopan. Kau harus diberi pelajaran." Yerin kali ini geram dan berhasil menampar pipi Tzuyu dengan keras sampai membuat sudut bibir Tzuyu mengeluarkan darah. Masih dengan tatapan tajamnya, Tzuyu memegang pipinya yang terasa panas.

"Kau bicara tentang kesopanan? jika kau ingin dihormati, kau juga harus menghormati orang lain." Tzuyu ternyata benar-benar tidak takut. Sehingga membuat Yerin kehabisan akal untuk membuat Tzuyu tunduk padanya. "Sekarang lepaskan temanku." Kata Tzuyu. Mereka melepaskan Lisa. Namun tiba-tiba saja Yerin dari belakang memukulkan batu yang ada disana ke kepala bagian belakang Tzuyu sehingga membuat Tzuyu langsung tergeletak pingsan. Setelah tahu Tzuyu pingsan, mereka langsung pergi karena takut disalahkan.

"Tzuyu! kau baik-baik saja?" Lisa yang dari tadi sudah menangis mencoba untuk membangunkan sahabat barunya itu. Saat ia memeriksa kepala bagian belakang Tzuyu, tangannya langsung ternoda oleh darah dari kepala Tzuyu. Dengan cepat dia menelfon Jungkook untuk segera kesana karena baru Jungkook yang Lisa kenal.

Setelah menunggu beberapa menit, Jungkook datang. Yang ia lakukan pertama adalah memeluk Lisa yang menangis. Bukan memikirkan Tzuyu terlebih dahulu.

'Apa aku sudah tidak penting?'Batin Tzuyu. Dia ternyata masih bisa membuka matanya. Dan rasa sangat sakit melebihi kesakitannya saat ini. Jungkook lebih mementingkan Lisa daripada Tzuyu yang saat ini jelas-jelas berada diantara hidup dan mati jika tidak segera ditangani.

Jungkook langsung mendekap Tzuyu yang saat ini benar-benar sudah tidak sadarkan diri sepenuhnya. Dengan cepat Jungkook menggendongnya dengan bridal style.

'Bertahanlah Chewy, bertahanlah.' Batin Jungkook.

Jungkook membawanya langsung ke UKS agar bisa diberi pertolongan pertama. Tzuyu sudah kehilangan banyak darah karena ulah Yerin. Dan kini, Jungkook dengan sangat cemas menunggu kabar Tzuyu. Dia bahkan tidak bisa diam. Dia terus berjalan untuk menghilangkan rasa khawatirnya itu. Bagaimana pun juga, dia tidak ingin kehilangan Chewy. Hanya dia satu-satunya harta berharga Jungkook karena Tzuyu sudah seperti adiknya. Garis bawahi kata itu.

"Kalian lebih baik kembali ke kelas kalian. Kami sudah menghubungi rumah sakit untuk memindahkan Tzuyu kesana." Jelas petugas yang ada disana.

"Aku ikut." Jawab Lisa dan Jungkook bersamaan. "Boleh kan?" Tanya Jungkook.

"Kalian harus minta izin terlebih dahulu. Baru kalian bisa pergi."

"Kau saja yanh temani Tzuyu. Aku yang akan disekolah." Kata Lisa. "Dan meminta izin pada guru atas namamu dan juga Tzuyu. Kalau begitu aku duluan ya." Lisa langsung berjalan menuju kelas. Bukan karena dia tak peduli pada Tzuyu. Tapi dia disini untuk menjelaskan situasi yang terjadi saat ini.
~
~
~
"Chewy, jangan tinggalkan aku." Ucap Jungkook lirih. Rasa sayangnya pada Tzuyu benar-benar tulus. Tapi sayang, Jungkook menyayangi Tzuyu hanya sebatas seorang kakak atau seorang teman.

Kondisi Tzuyu saat ini benar-benar mengkhawatirkan. Tadi dia sempat kritis karena kehilangan banyak darah ditambah lagi dengan terlambatnya pemberian pertolongan pertama. Tapi syukurlah saat ini Tzuyu sudah kembali normal. Hanya saja dia belum sadar.

Jungkook saat ini masih penasaran siapa yang menyebabkan Tzuyu sampai seperti ini. Biasanya Tzuyu selalu bisa menjaga dirinya sendiri. Tapi kenapa saat ini Tzuyu malah terluka?

Jungkook kembali memainkan ponselnya. Dia juga harus menenangkan dirinya sendiri. Bagaimana dia bisa tenang? ini pertama kalinya Tzuyu mengalami hal seperti ini.

"Akhh." Tzuyu memegang kepalanya sambil berusaha untuk bangun. Tapi Jungkook menahannya.

"Jangan banyak bergerak. Kepalamu masih sakit kan?" Tanya Jungkook. "Tadi aku sangat mengkhawatirkanmu. Aku takut kehilanganmu."

"Aku baik-baik saja." Jawab Tzuyu demgan senyumannya. Tapi senyumnya berubah saat melihat prioritas Tzuyu saat ini benar-benar sudah digantikan oleh Lisa. "Oh iya, dimana Lisa?"

"Aku menitip absen. Jadi dia ada disekolah." Jawab Jungkook. "Oh iya, kenapa kau berakhiran seperti ini?"

"Tidak ada yang terjadi. Aku hanya terpeleset kemudian jatuh. Itu saja." Tzuyu sengaja berbohong karena dia ingin melaporkan Yerin dan teman-temannya saat ini juga karena dia perlu bukti untuk menjatuhkan mereka.

"Lisa bilang kau dipukul oleh batu. Kenapa kau menjawab dengan jawaban yang lain?" Tanya Jungkook. "Tenang saja, aku sudah meminta pihak sekolah mencari pelaku yang membuat kepalamu bocor itu."

"Bocor? jadi maksudmu lukaku dijahir?"

"Lalu kau ingin menutup lukamu dengan apa? lem?" Tanya Jungkook yang diiringi tawanya itu. "Aigo, kau kembali tersenyum. Kau tampak cantik jika tersenyum seperti ini." Jungkook tadinya akan mengacak rambut Tzuyu. Tapi karena kondisi Tzuyu saat ini, dia tidak berani menyentuh kepala Tzuyu karena takut kalau sentuhannya itu bisa membuat Tzuyu kesakitan.

TBC♡

Hopeless LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang