Hopeless Love #28

1.2K 143 6
                                    

Beberapa hari kemudian...
Saat ini, Tzuyu sedang menghadapi ujian kenaikan kelasnya. Itu berarti hanya tinggal 1 tahun lagi dia tinggal di Korea. Dia sangat ingin menolak permintaan orang tuanya itu. Tapi apa daya, impiannya lebih penting saat ini dibandingkan dengan Jungkook. Bisa saja dia mengorbankan impiannya. Tapi dia ingat kata-kata Taehyung 'Kau bisa melakukan apapun untuk cintamu. Tapi jangan sampai mengorbankan kebahagiaan dan juga kesehatanmu.'

"Tzuyu, sepertinya lebih baik kau pindah ke Taiwan setelah ujian kenaikan kelasmu saja." Tzuyu benar-benar tersedak saat mendengar perkataan ibunya itu. "Ada apa?"

"Eomma bilang aku akan ke Taiwan saat lulus." Protes Tzuyu. Dia tak bisa membayangkan hidup lebih lama disana tanpa kehadiran Jungkook. "Aku menolaknya."

"Akan lebih bagus jika kau berangkat dari sekarang."

Tak ada pilihan lain. Dia harus menerima keputusan mendadak yang ibunya berikan. Tatapannya tak pernah lepas dari Jungkook yang saat ini sedang mengaduk makanannya. Dia seperti kehilangan selera makannya saat ini.
~
~
~
"Kenapa kau diam saja?" Tanya Tzuyu yang benar-benar berubah menjadi pendiam. Padahal beberapa hari yang lalu dia tidak seperti ini.

"Apa aku harus menjelaskannya secara detail padamu?" Tanya Jungkook yang langsung turun dari mobil begitu mereka sampai disekolah. Wajahnya kesal. Benar-benar kesal.

Tzuyu mencoba menyamai langkah Jungkook. Namun langkah Tzuyu tetap saja tertinggal. Dia tahu, Jungkook marah karena dirinya menyetujui keputusan ibunya untuk pergi ke Taiwan tapi dengan mendiamkannya seperti ini, itu kekanakan.

"Tzuyu, apa kau benar-benar akan ke Taiwan?" Tanya Elkie yang langsung merangkul pundak Tzuyu. "Aku pasti akan sangat merindukanmu."

"Aku masih bingung dengan keputusan yang akan ku ambil."

"Kenapa? sekolah diluar benar-benar menakjubkan."

"Masalahnya, aku akan lama tinggal disana." Jelas Tzuyu. "Aku takut semuanya akan berubah saat aku kembali."

Elkie membelalakan matanya tak percaya. "Kau berpacaran dengan Jungkook?"

"Belum. Dia saat ini terus mendiamkanku. Kau tahu? dia lebih kekanakan saat ini." Jelas Tzuyu.

"Itu bukan kekanakan. Tapi dia takut kehilangan dirimu. Tak ada yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Bisa saja kau menemukan yang lain atau Jungkook yang menemukan orang lain." Jelas Elkie. "Tapi, jika kalian saling percaya. Semua itu tidak akan terjadi. Aku bisa jamin."

Hanya tersisa satu hari lagi. Setelah ini, Tzuyu akan melajutkan hidupnya di Taiwan. Tanpa Jungkook, Elkie, dan juga teman-temannya yang lain. Sekolah baru, negara baru. Semua itu sudah terpikirkan oleh Tzuyu dari saat ini. Hari ini adalah hari terakhir ujian kenaikan kelasnya. Untuk itu, semua pikirannya tentang Taiwan sudah mulai bermunculan.

"Kookie." Panggil Tzuyu. Namun Jungkook memilih untuk tetap membaca bukunya. "Kookie. Dengarkan aku." Tzuyu langsung menutup buku yang sedang Jungkook baca.

"Mendengarkan apa? Taiwan? aku sudah muak mendengar negara itu."

"Kookie. Dengarkan aku dulu. 5 tahun akan berlalu begitu cepat. Jika kau mendiamkanku seperti ini, aku tidak akan tenang berada disana."

"Maka jangan pergi kesana."

"Kookie, apa kau tidak ingin mimpiku itu terwujud?" Tanya Tzuyu.

"Aku ingin melihatmu bahagia. Tapi dengan cara seperti ini, aku tidak bisa menerimanya. Menurutmu 5 tahun memang sebentar. Tapi menurutku, tahun-tahun itu akan sangat berat." Kata Jungkook tanpa menatap Tzuyu. Menatap mata Tzuyu hanya akan membuat dirinya luluh. Makanya dia tak menatap mata Tzuyu. "Jangan bicara padaku sampai kau merubah pikiranmu."
~
~
~
Jungkook saat ini menatap langit malam sedih. Dia benar-benar sangat sedih saat ini. "Kenapa kau harus pergi saat aku sudah benar-benar mencintaimu?" Kata Jungkook pada langit.

"Kau menyatakan cintamu pada bulan?" Jungkook langsung menoleh ketika Taehyung berbicara. "Bulan tidak akan membalasnya."

"Kau menyebalkan." Kata Jungkook. Taehyung saat ini duduk disamping Jungkook yang masih betah memandangi langit malam itu.

"Cinta itu bukan sekedar saling memiliki tapi saling percaya."

"Kau membicarakan cinta seolah kau berpengalaman dalam cinta." Gerutu Jungkook.

"Aku memang tidak berpengalaman. Tapi cintaku pada Tzuyu membuatku sangat memahami apa itu cinta. Meski cintaku hanya berjalan dalam waktu singkat." Jelas Taehyung.

"Kau masih mencintai Tzuyu?"

"Jika aku ada dalam posisi seorang pria luar bagi Tzuyu, aku masih mencintainya. Tapi karena posisiku saat ini adalah kakaknya. Aku mencintainya dengan cara yang berbeda."Jelas Taehyung. "Kau marah karena Tzuyu akan tinggal di Taiwan selama 5 tahun? Tzuyu saja tidak marah saat menunggumu selama lebih dari 5 tahun."

"Aku takut dia berubah, hyung."

"Aku kan sudah bilang. Cinta itu bukan sekedar saling memiliki, tapi saling percaya." Kata Taehyung. "Apa kau ingin Tzuyu terus memikirkan dirimu saat di Taiwan karena dia meninggalkan dirimu dengan keadaan seperti ini. Kalian berdua masih bisa berkomunikasi menggunakan ponsel kalian."

Tzuyu saat ini sedang mengemas barang-barang miliknya. Dia harus bersiap-siap untuk besok. Sampai aktivitasnya itu terhenti saat dia memasukan sebuah pakaian yang saat itu Jungkook belikan untuknya dengan menggunakan alasan Lisa. "Gomawo Kookie." Gumam Tzuyu.

Dia kali ini beralih untuk mengemas beberapa foto yang ada di meja yang ada dikamarnya. Foto yang didominasi oleh dirinya dan Jungkook itu, kini sudah sepenuhnya ia masukan kedalam koper. Surat-surat cinta yang ia tuliskan juga tak lupa ia masukan kedalam kopernya. Surat yang selama ini hanya jadi penghuni laci itu pada akhirnya tidak sampai pada orang yang ditujunya. Tzuyu memilih untuk menyimpannya saja. Hanya ada satu surat yang sengaja tidak Tzuyu masukan kedalam kopernya. Surat dengan amplop berwarna merah itu, Tzuyu letakan kembali dalam lacinya. "Sepertinya surat ini yang akan membantuku berbaikan dengan Kookie. Aku harap, dia tidak marah padaku setelah membaca surat ini." Gumam Tzuyu.

Tok tok tok
Tzuyu menoleh ke arah pintu. Suara itu benar-benar membuat hatinya berharap kalau itu adalah Jungkook. Sikap Jungkook yang berubah membuatnya merindukan Jungkook.

Jungkook langsung memeluk Tzuyu begitu Tzuyu membuka pintu kamarnya. "Mianhae." Hanya kata itu yang keluar dari mulut Jungkook. Tzuyu yang tadinya diam, kali ini dia mulai membalas pelukan Jungkook itu. Dia merasa sangat nyaman saat ini dan tak ingin secepatnya melepaskan pelukan itu. Dia merasa kalau saat ini hatinya semakin menyuruhnya untuk tidak pergi.

TBC♡

Hopeless LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang