"Hyung."Rengek Seokjin. Ini sudah yang kesekian kalinya Taehyung mendatangi ruangan milik Seokjin itu. Hanya di minggu ini dia datang hampir tiap hari.
"Kau membuatku pusing. Aku sedang banyak pasien saat ini. Jadi aku tidak bisa terus-menerus memperhatikanmu." Keluh Seokjin. Dia benar-benar sudah kesal dengan Taehyung. Dia memang pasien VIP nya, tapi tetap saja tidak seperti ini caranya.
"Kau bilang hasilnya sudah ada." Kata Taehyung. Seokjin menghembuskan napasnya kasar. Nyatanya, Taehyung hanya menambah pekerjaannya saja.
"Philopobhia mu sembuh. Kau puas?" Kata Seokjin. "Yak! lepaskan aku."
"Gomawo Hyung. Gomawo." Taehyung saat ini langsung melepaskan pelukannya dan berlari keluar.
"Aku bingung, sebenarnya dia itu sakit philopobhia atau gangguan jiwa? tingkahnya aneh."
Taehyung saat ini berlari sekencang yang dia bisa. Setelah sekian lama akhirnya belenggu itu terlepas begitu saja. Bahkan hanya dalam waktu singkat. Tzuyu, dia lah alasan utama Taehyung bisa terlepas dari penderitaannya.
Tzuyu Gomawo.
Tzuyu tersenyum saat pesan itu masuk kedalam ponselnya. Meski ia tak tahu secara pasti kenapa Taehyung tiba-tiba saja berterima kasih padanya.
Tae oppa
Tzuyu Gomawo
Wae?
Kau akan tahu alasannya besok
Tzuuyu langsung menyimpan ponselnya kemudian dia memejamkan matanya. Hari ini benar-benar sangat luar biasa menurutnya. Hari yang benar-benar ia habiskan tanpa memikirkan rasa sakit hati yang dia derita saat ini.
Jungkook saat ini menatap langit-langit kamarnya. Bingung, hanya itulah yang saat ini menghantui pikirannya. "Jadi sebenarnya aku mencintai siapa?" Gumamnya pada dirinya sendiri. "Hatiku selalu berdegup kencang saat berdekatan dengan Lisa. Tapi anehnya, hatiku juga merasa sangat sakit saat melihat Tzuyu bersama Taehyung hyung. Aku benar-benar bingung bahkan dengan hatiku sendiri."
***
"Tzuyu, aku punya kabar yang sangat bahagia." Taehyung tiba-tiba saja bertingkah sangat aneh pagi ini. "Jimin, akhirnya aku bebas dari penderitaanku. Perlu bukti?"
Taehyung menarik tangan Jimin keluar dan berjalan menuju lorong sekolah. Dan saat ini, Taehyung tak bereaksi apapun meski banyak sekali wanita yang berlalu lalang disana. "Lihat? aku sudah sembuh kan?"
"Woah, secepat itu kah?" Tanya Jimin yang membuat Taehyung melemparkan tatapan tajamnya.
"Kau tidak senang?" Taehyung mencebikkan bibirnya kesal karena reaksi yang ditunjukan Jimin tidak sesuai dengan bayangannya. "Aku kira kau akan senang mendengar kabar baik ini."
Jimin kali ini mengembangkan senyumnya. "Chukkae." Jimin langsung saja berlalu dan membuat Taehyung langsung mengejarnya.
"Jadi, beri tahu aku bagaimana rasanya jatuh cinta?" Tanya Taehyung yang saat ini berjalan mundur disamping Jimin. "Apa rasanya seperti kau terbang di udara? atau seperti saat kau memakan makanan manis?"
"Menurutku, rasanya seperti memakan cokelat. Selain kau merasa manis, kau juga merasa pahit."Jawab Jimin. "Aku tidak bisa menjelaskan sebelum kau merasakannya sendiri."
~
~
~
"Annyeong Tzuyu." Sapa seorang pria yang langsung duduk disamping Tzuyu. Sontak seisi kelas langsung membicarakan ketampanan pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hopeless Love
Fanfiction"Hatiku sangat sakit saat mendengar kau bilang kita hanya teman." Terinspirasi dari lagu dengan judul yang sama yaitu Hopeless Love yang dibawakan oleh Jimin Jamie. Cerita ini mungkin memiliki genre yang lumayan mainstream yaitu sahabat jadi cinta a...