"Lisa, bisa kau bertukar tempat denganku?" Tanya Tzuyu pada langit malam ini. "Aku tahu, hati tidak bisa dikendalikan. Kau beruntung Lisa, karena hanya dalam waktu singkat, kau bisa memenangkan hati Jungkook. Sedangkan aku? hampir separuh dari hidupku aku habiskan bersamanya. Tapi tetap saja, bukan aku yang menjadi pilihannya."
Tanpa disangka-sangka ternyata pintu kamar Tzuyu terbuka dan membuat dirinya langsung mengalihkan pandangannya. Siapa lagi kalau bukan Jungkook. Hanya dia yang setiap malam mampir kekamar Tzuyu.
"Kau belum tidur?" Tanya Jungkook. "Aku kan sudah bilang, jangan tidur terlalu malam. Nanti kalau kau mengantuk disekolah bagaimana? aku juga yang repot."
"Aku tidak bisa tidur." Jawab Tzuyu. "Dan kenapa kau juga belum tidur?"
"Aku tidak akan tidur sampai kau juga tidur. Mau ku temani?" Tanya Jungkook. "Aku bisa menemanimu sampai kau tertidur. Seperti yang biasa kulakukan."
"Tidak perlu. Aku sudah mengantuk sekarang." Jawab Tzuyu yang saat ini berjalan menuju tempat tidurnya. Namun dia kalah cepat dengan Jungkook yang lebih dulu berbaring di tempat tidurnya itu. "Yak! kembali ke kamarmu sana! aku mengantuk."
"Tapi wajahmu berkata lain. Kau belum mengantuk sekarang. Ada apa? kenapa kau menghindariku seperti ini? biasanya kau bercerita kepadaku sebelum kau tidur." Jelas Jungkook. "Kenapa kau tiba-tiba berubah? bahkan kau mulai merahasiakan sesuatu dariku. Apa kau menemukan teman baru?" Tanya Jungkook.
"Aku kan sudah bilang, kalau aku bukan menyembunyikannya darimu. Mungkin kau juga sudah tahu tanpa perlu ku beritahu. Sudah ya, aku mengantuk." Tzuyu kali ini memilih untuk berbaring disebelah Jungkook tanpa memperdulikan Jungkook.
"Baiklah, selamat tidur Chewy." Jungkook mengusap rambut Tzuyu kemudian pergi. Setelah Tzuyu mendengar suara pintu tertutup, air matanya mulai jatuh. Ia selalu pura-pura tidur sebelum Jungkook pergi dari kamarnya dan mulai menangis saat Jungkook pergi.
"Apa rasanya harus sesakit ini?" Gumam Tzuyu.
***
"Tzuyu, hari ini eomma harus pergi ke Taiwan, nenekmu sakit. Kau disini bersama Jungkook ya." Tzuyu hanya bisa menyetujui permintaan ibunya itu. Padahal tanpa disuruh juga Jungkook memang selalu ada dirumah, kecuali jika Jungkook ingin bermain dengan teman-temannya.
"Eomma tidak akan lama kan?" Tanya Tzuyu sambil menyantap sarapannya.
"Tidak. Hanya satu minggu. Jadi kau baik-baik dirumah dan jangan buat Jungkook kerepotan." Jelas eomma nya Tzuyu. "Nah, Jungkook. Imo titip rumah dan juga Tzuyu. Imo harus pergi ke Taiwan dulu." Lanjutnya saat melihat Jungkook baru datang ke meja makan.
"Tentu saja. Aku kan selalu menjaga Chewy. Imo jangan khawatir." Jawab Jungkook. "Kau sudah selesai sarapannya? aku takut kita akan telat datang ke sekolah."
"Eomma, Tzuyu berangkat." Kata Tzuyu.
"Jungkook juga."
Mereka pergi dengan menaiki mobil milik Tzuyu. Memang milik Tzuyu, tapi Tzuyu tidak pernah mau belajar ataupun mengendarai mobil itu sendiri. Dia selalu menggunakan supir pribadi karena ibunya Tzuyu juga tidak pernah mengizinkan Tzuyu ataupun Jungkook mengendarai mobil itu. Jangan lupakan kalau Tzuyu termasuk keluarga yang berada. Bahkan untuk membeli sekolahnya saat ini juga bisa. Tapi Tzuyu tidak pernah memperlihatkan kalau dirinya itu orang berada. Dia selalu rendah hati.
"Yak!" Bentak Tzuyu saat Jungkook mengacak rambutnya.
"Kau memang lucu saat marah seperti itu." Jungkook terkekeh melihat wajah kesal Tzuyu pagi ini.
Soal siswa disekolah itu, semuanya sudah tahu tentang kedekatan antara Tzuyu dan Jungkook. Bahkan banyak yang mengira kalau mereka berdua berpacaran. Tapi berkebalikan dengan perkiraan itu, hanya Tzuyu yang menyimpan perasaannya. Sedangkan Jungkook, entah dia pura-pura tidak tahu atau dia memang tidak peka. Hanya ada 2 kemungkinan saja.
"Lisa, kau bisa bertukar tempat duduk dengan Tzuyu kan?" Tanya Jungkook yang membuat Tzuyu merasa kalau Jungkook sepertinya sudah mengerti perasaannya.
"Tentu saja boleh." Lisa segera membereskan barang-barang yang ada dimejanya kemudian pindah ke tempat duduk Tzuyu.
"Kenapa kau memindahkan dia kesana? seharusnya aku yang disana." Ucap Tzuyu meski dia juga langsung duduk dibangku sebelah Jungkook itu.
"Tapi kau malah duduk disini. Kalau kau protes, sana pindah lagi." Gerutu Jungkook.
"Pertama beritahu alasanmu memindahkanku kesini. Aku bosan selalu bersamamu." Kata Tzuyu.
"Kau seharusnya tidak merasa bosan karena kau akan bersamaku selamanya. Jangan banyak mengeluh." Jawab Jungkook. Ini memang gurauan, tapi entah kenapa, setiap kata-kata manis Jungkook itu seolah nyata bagi Tzuyu.
"Jangan bercanda." Jawab Tzuyu dengan wajah datarnya. Ini dia lakukan agar dia tidak terlihat salah tingkah atau malu saat ini. Makanya dia berusaha keras membuat wajahnya tampak biasa saja.
"Jika Lisa disini, hatiku selalu saja berdetak kencang. Makanya aku meminta dia untuk bertukar tempat denganmu." Jawaban ini benar-benar membuat hati Tzuyu hancur. Ya, ini seperti kau sudah dibawa terbang kelangit ke tujuh lalu dengan mudahnya kau dijatuhkan. Awalnya Jungkook mengatakan hal yang manis kemudian dia membicarakan Lisa lagi. Tzuyu sama sekali tidak membenci Lisa. Dia hanya membenci dirinya sendiri karena bisa-bisanya dia menyimpan perasaan pada Jungkook sahabatnya sendiri. "Chewy, kau baik-baik saja? kenapa kau menangis?" Tanya Jungkook sambil menyeka air mata Tzuyu.
"Aku akan segera kembali."
"Chewy! Chewy!" Teriak Jungkook namun itu tak menghentikan Tzuyu sama sekali. Tzuyu berlari sejauh yang dia bisa. Dia ingin melupakan fakta kalau saat ini hatinya benar-benar hancur. Bahkan sangat hancur.
*Brukh
Sepertinya Tzuyu tidak bisa mengontrol dirinya sampai-sampai dia menabrak seorang pria yang mungkin merupakan kakak kelasnya."Kau baik-baik saja kan?" Tanya pria itu sambil membantu Tzuyu berdiri kembali. "Kau menangis? ada apa? apa ada yang menyakitimu?" Pria itu kemudian celingukan mencari orang yang mungkin mengikuti Tzuyu.
"Aku baik-baik saja." Tzuyu langsung menyeka semua air matanya. Bersikap tegar bukanlah dirinya yang sebenarnya. Makanya dia sangat mudah menangis.
"Kau kelas mana? biar aku mengantarmu." Ajak pria itu. Tzuyu sempat melihat name-tag pria yang ia tabrak itu. Kim Taehyung. Sebuah nama yang bagus. Bahkan dia juga baik hati. "Kau belum menjawab pertanyaanku. Kau berada dikelas mana?"
"Aku bisa kesana sendiri. Jangan khawatir." Tzuyu akhirnya pergi menuju kelasnya lagi. Semua rasa sakitnya sudah sedikit terobati dengan berlari tadi. Untunglah bel masuk belum berbunyi, jadi Tzuyu bisa berjalan dengan tenang menuju kelasnya.
Seorang wanita ternyata sudah memperhatikan gerak-gerik Tzuyu daritadi setelah dia menabrak Taehyung. Dia bahkan berniat untuk melabrak Tzuyu sepulang sekolah karena berusaha mendekati Taehyung, idola semua siswi disekolah itu setelah Jungkook. Mungkin karena banyak yang mengetahui kedekatan Jungkook dan Tzuyu, jadi kebanyakan siswi lebih memilih untuk mengejar Taehyung.
"Teman-teman, bersiaplah. Sepulang sekolah, kita punya target baru." Wanita itu tersenyum miring saat melihat Tzuyu memasuki kelasnya. Dia dan teman-temannya pergi setelah memastikan dimana kelas Tzuyu.
TBC♡

KAMU SEDANG MEMBACA
Hopeless Love
Fanfiction"Hatiku sangat sakit saat mendengar kau bilang kita hanya teman." Terinspirasi dari lagu dengan judul yang sama yaitu Hopeless Love yang dibawakan oleh Jimin Jamie. Cerita ini mungkin memiliki genre yang lumayan mainstream yaitu sahabat jadi cinta a...