Hopeless Love #10

1.2K 154 8
                                    

Valentine. Bukankah seharusnya hari ini bisa membuat setiap orang bahagia? sepertinya tidak. Buktinya Tzuyu saat ini tidak terlalu bahagia.

"Tzuyu, apa kau tidak akan membantuku?" Tanya Jungkook yang sudah kewalahan dengan setiap hadiah yang siswa lain berikan untuk Tzuyu. "Mereka selalu saja menitipkannya padaku." Keluh Jungkook.

"Aku tidak menyuruhmu." Kata Tzuyu. Jungkook langsung duduk dibangku yang ada didepan Tzuyu. Dia memangku dagunya seraya memeperhatikan Tzuyu yang saat ini sibuk memainkan ponselnya. "Jangan melihatku seperti itu, nanti kau jatuh cinta padaku."

"Jatuh cinta? tidak mungkin." Jungkook langsung pergi menuju bangkunya. Dari yang dilihat Tzuyu, Jungkook memberikan sebatang cokelat pada Lisa. Tzuyu tersenyum miris kemudian hatinya teralihkan dengan beberapa kotak hadiah dihadapannya. Dari mulai cokelat, surat, dan bunga. Tak ada yang lain lagi. Namun, tetap saja. Dia hanya menunggu hadiah dari seseorang yaitu Jungkook. Pria yang benar-benar mengunci hatinya itu.

Sementara saat ini Taehyung berusaha melawan kegelisahannya. Ya, hari ini Jimin tidak masuk makanya dia benar-benar gelisah berjalan dilorong sekolahnya itu. Biasanya Jimin selalu mengalihkan perhatian Taehyung dengan mengajaknya mengobrol sampai kelas. Tapi sekarang? dia hanya sendiri.

Banyak wanita, ya itulah yang membuatnya gelisah. Philophobia yang dideritanya membuat dirinya enggan melakukan hal apapun yang menimbulkan potensi cinta. Seperti bersentuhan kulit, memberikan hadiah, memberikan senyuman, dan hal lainnya yang bisa menunbuhkan rasa cinta.

Taehyung mengepalkan tangannya berharap hal itu bisa meredakan kegelisahan ektrim nya itu. Dia mempercepat langkahnya kala siswi disekolah itu mulai mengikutinya sambil memberikan beberapa hadiah. Apa mereka benar-benar tidak tahu yang sedang dialami Taehyung sekarang? bisa saja dia pingsan karena kegelisahannya itu. Kebetulan sekali, Tzuyu sedang keluar kelas. Dia ingin mencari udara segar karena atmosfir kelasnya benar-benar membuatnya muak.

"Bantu aku kumohon." Kata Taehyung. Tubuhnya benar-benar gemetar. Bahkan wajahnya sudah basah karena dia berkeringat dan juga tangannya terluka. Tzuyu benar-benar bingung dengan keadaan Taehyung ini. Namun saat dia melihat siswi yang berlarian, Tzuyu langsung menolong Taehyung dengan menariknya masuk kedalam kelasnya.

Sontak saja seisi kelasnya menatap Tzuyu dengan tatapan yang sulit diartikan. Mereka seperti menghakimi Tzuyu melalui tatapan mereka. "Aku akan mengantarmu kekelasmu nanti." Kata Tzuyu. Taehyung saat ini menggenggam tangan Tzuyu dengan erat. Dia ketakutan, benar-benar ketakutan. Namun ketakutannya itu perlahan memudar. Genggaman tangan Tzuyu seolah meleburkan ketakutan yang ada padanya.

"Keadaannya sudah aman. Mau ku antar ke kelasmu?" Tanya Tzuyu. "Sepertinya aku akan mengantarmu ke UKS bukan ke kelas." Lanjut Tzuyu setelah melihat luka ditelapak tangan Taehyung. Kukunya tidak tajam, tapi tetap saja tangannya jadi terluka karena rasa takutnya.

"Lisa, apa Tzuyu menyukainya?" Tanya Jungkook.

"Menurutku tidak. Ada apa? kau cemburu padanya?"Tanya Lisa.

"Aku tidak cemburu, hanya saja rasanya aneh melihat dia bersama pria lain."

"Kau ternyata egois."Celetuk Lisa.

"Egois?"

"Ya, kau harus sadar. Kau saja bisa mendekati wanita manapun. Lalu kenapa kau merasa aneh saat Tzuyu dekat dengan seorang pria? lagipula kalian tidak berpacaran kan?" Tanya Lisa. "Bisa ku tarik kesimpulan kalau kau benar-benar menyayangi Tzuyu."

"Tapi aku menyukaimu Lisa." Jawab Jungkook.

"Suka dan sayang itu serupa tapi tak sama. Suka, semacam perasaan ingin memiliki. Sedangkan sayang, kau berani mempertaruhkan apapun yang kau punya demi dia." Jelas Lisa.

"Kau belum menjawab perasaanku. Apa kau masih butuh waktu yang lama?" Tanya Jungkook.

"Perasaan tidak tumbuh dengan waktu yang singkat. Dia butuh waktu untuk mekar. Sama seperti bunga." Jelas Lisa. "Lalu sekarang aku bertanya. Kenapa kau tidak jatuh cinta pada Tzuyu padahal kalian sangat dekat melebihi orang yang berpacaran?"

"Mudah saja. Karena dia sahabatku dari sejak kecil."

"Berarti jawabanku juga itu."

"Maksudmu?" Tanya Jungkook bingung.

"Karena aku sahabatmu jadi aku tidak bisa menjawab perasaanmu itu. Aku sudah nyaman menjadi sahabatmu." Jelas Lisa.

"Tak bisakah kita mencoba meningkatkan status kita?"
~
~
~
"Akh." Ringis Taehyung saat Tzuyu mengoleskan obat merah di tangannya. Tzuyu mengoleskannya sambil meniupi tangan Taehyung agar tidak terlalu perih.

"Sudah, apa masih sakit oppa?" Tanya Tzuyu. Sambil membereskan kotak P3K yang dia gunakan tadi. "Lebih baik aku mengantarmu kekelas."

"Apa kau tahu tentangku?" Tanya Taehyung yang membuat Tzuyu membantu dia bingung antara harus menjawab jujur atau berbohong. "Jujur saja."

"Philopobhia?" Tanya Tzuyu ragu. Dia tak ingin Taehyung tersinggung dengan pertanyaannya itu. Penyakit itu memang bukan penyakit yang harus dissmbunyikan. Tapi selama ini Taehyung menyembunyikannya. "Aku tahu dari Jimin oppa."

"Sudah kuduga." Taehyung memasang senyum mirisnya. "Apa kau merasa aku adalah orang aneh?"

"Aneh? tidak. Aku bahkan ingin sepertimu karena mencintai dalam diam lebih sakit dibandingkan dengan apapun. Aku lebih baik tertusuk pedang saja daripada harus mencintai dalam diam." Jelas Tzuyu.

"Siapa? Jungkook." Tanya Taehyung yang membuat Tzuyu tak bergeming. Kedekatan mereka sudah bukan rahasia lagi, makanya dengan cepat Taehyung bisa menebaknya. "Apa dia tidak membalas cintamu? aku rasa dia sangat menyayangimu."

"Dia menyayangiku dalam bentuk berbeda. Dia menyayangiku karena aku temannya. Itu saja." Tzuyu tersenyum miris. Ah, kenapa semua rasa sakitnya selalu mengikuti dirinya tiap waktu?

"Perlahan, dia juga mungkin akan membalas cintamu."

"Aku rasa tidak akan pernah. Bahkan saat ini dia berpacaran dengan orang lain." Jawab Tzuyu.

"Wanita yang aku lihat dikantin itu?" Tanya Taehyung yang langsung mendapat anggukan dari Tzuyu. "Sepertinya benar, normal dan juga philopbhia sama sama punya sisi menyakitkan. Kau harus melawan hatimu dan aku harus melawan kegelisahanku. Hanya kau yang tidak membuatku gelisah. Boleh aku menjadi temanmu?" Tanya Taehyung. "Setidaknya kita bisa berbagi rasa sakit kita masing-masing kan?"

"Tentu saja oppa." Jawab Tzuyu namun dia malah mendapat balasan tawa renyah dari Taehyung.

"Tidak perlu memanggilku oppa. Cukup panggil Tae saja sudah cukup. Aku merasa tua jika kau memanggilku oppa."

"Baiklah, apapun itu." Ini pertama kalinya dia mulai terbuka kembali setelah selama beberapa hari dia tertutup. Soal Jungkook? nama itu tetap tersimpan rapi dalam hatinya. Sepertinya hatinya memang sudah terpaut pada Jungkook. Kita tunggu saja apakah waktu akan membuat perasaannya berubah? atau justru Taehyung yang merubahnya? atau luka Tzuyu malah semakin menyakitkan?

TBC♡

Hopeless LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang