Bonus Chapter

2.1K 173 13
                                    

5 tahun kemudian...

Seorang pria berjalan menuju ruangannya sambil sesekali tersenyum pada karyawan yang tak sengaja lewat dihadapannya. Sikap ramahnya inilah, yang membuat dirinya disukai oleh kebanyakan karyawan yang ada disana.

Direktur Jeon Jungkook

Begitulah isi papan nama yang ada diatas meja kerjanya. Dia tersenyum saat memandang foto seorang wanita yang selama ini ia tunggu-tunggu. "Aku merindukanmu Chewy." Tangannya kemudian beralih membuka laptop yang selalu ia gunakan akhir-akhir ini. Dia mulai mengoreksi setiap data dalam perusahaan yang dia pimpin. Meski saat ini dia masih menjabat sebagai direktur. Tapi inilah celah yang dilakukan untuk menaikan jabatannya disana.

"Jadi tuan Jeon. Kau sudah siap?" Tanya seorang wanita paruh baya yang saat ini berdiri tepat didepan meja kerjanya.

"Ah, imo jangan membuatku semakin gugup seperti itu." Keluh Jungkook.

"Kau tinggal mempresentasikan programmu. Aku yakin presiden selanjutnya adalah kau." Jelas wanita yang ternyata adalah ibunya Tzuyu. "Aku ada dipihakmu."

"Kenapa tidak di pihak hyung?"

"Karena Taehyung bersama appa nya. Jadi aku bersamamu. Jadi tuan Jeon, kau masih tidak menginginkan sekertaris wanita? kau selalu mengandalkan teman kuliah mu itu."

"Untuk apa aku punya sekertaris wanita? Yugyeom sudah cukup untukku. Dia cerdas dan kompeten." Jelas Jungkook. "Lagipula, tidak penting sekertaris itu wanita ataupun pria. Yang terpenting mereka bisa kompeten dan membantu kita."Jelas Jungkook.

"Rapatnya akan dimulai sekitar setengah jam lagi." Kata ibunya Tzuyu setelah melihat jam yang terpasang didinding ruangan itu.

Jungkook memasang raut wajah sedihnya. "Chewy bagaimana?"

"Baru saja dia mengirimku pesan kalau dia saat ini masih menunggu jadwal pemberangkatannya."

Jungkook menghela napasnya berat. Dia tidak bisa meninggalkan rapat tersebut tapi dia juga ingin menjemput Tzuyu. Ini memang sedikit membingungkan.

Taehyung saat ini berjalan menuju ruangan Jungkook tentunya ditemani oleh Yerin yang merupakan sekertaris pribadinya. Tak banyak yang tahu tentang hubungan Yerin dan juga Taehyung. Karyawan disana hanya menganggap mereka hanyalah bos dan sekertarisnya. Tapi dibalik itu semua, saat ini mereka berdua sedang merencanakan pertunangan mereka.

"Kau mengejutkanku." Kata Jungkook ketika Taehyung tiba-tiba saja masuk keruangannya.

"Kau masih sendirian diruangan ini?" Tanya Yerin. "Jika aku jadi kau, mungkin aku sudah mencari sekertaris cantik."

"Jadi itu alasanmu selalu berada disampingku seperti ini?" Tanya Taehyung sambil mencebikkan bibirnya kesal.

"Ya, karena kau pasti mencari sekertaris cantik. Makanya aku mengajukan diriku karena aku cantik." Jawab Yerin yang membuat Jungkook dan juga Taehyung terkekeh.

"Kau terlalu percaya diri nona." Kata Taehyung. "Oh iya, kau sudah siap dengan presentasinya?"

"Sudah."Jawab Jungkook.

"Pastikan untuk lebih baik dariku. Aku tidak ingin posisi itu." Jelas Taehyung yang malah membuat Jungkook bingung. Taehyung adalah putra tertua keluarga itu, seharusnya dialah yang menjadi presiden perusahaan itu. "Jika kau yang jadi presidennya mungkin kau tidak akan terlalu ditekan. Aku pamit."
~
~
~
Saat ini rapat itu sedang berlangsung. Beberapa direktur mulai mengemukakan gagasan-gagasan terbaru mereka untuk kemajuan perusahaan tersebut. Pemilihan presiden perusahaan itu sebenarnya akan berjalan selama 3 tahap. Yang pertama adalah presentasi seperi ini. Yang kedua adalah tahap pemilihan. Dan yang ketiga adalah pengangkatan.

Jungkook saat ini benar-benar gugup setelah melihat direktur yang lain mempresentasikan gagasan mereka. Dia merasa kalau dirinya belum pantas ada ditahap seperti ini dalam waktu yang singkat. Apalagi dia baru saja lulus kuliah. Sedangkan yang lainnya, sudah terlihat sangat siap menghadapi pemilihan presiden perusahaan ini.

"Lakukan dengan baik dan jangan gugup." Kata Ibunya Tzuyu.

Jungkook saat ini maju mempresentasikan beberapa gagasan yang ia pikir akan memajukan perusahaan itu. Awalnya dia tampak gugup. Namun lama kelamaan dia sepertinya sudah menikmatinya.

"Usaha yang bagus." Kata Yugyeom. "Aku yakin kau akan segera diangkat."

"Aku tak menyangka kau bisa menyampaikannya dengan sangat baik." Kata Taehyung.

Jungkook melirik jam yang melingkar ditangan kirinya. "Aku harus segera pergi." Dia langsung bergegas menuju parkiran untuk menjemput Tzuyu. Dia harap Tzuyu tak menunggu terlalu lama disana.

Tzuyu saat ini duduk di bangku yang ada dibandara. Beberapa kali dia melirik jam tangan miliknya sambil mendengus kesal. "Lama." Ucapnya. Dia tak habis pikir kenapa tak ada satupun orang yang menjemputnya kebandara. Padahal sudah 5 tahun dia tidak dirumah. Apa mereka melupakan Tzuyu? Senyumnya kemudian mengembang ketika dia menemukan sosok pria berjas yang berjalan kearahnya. Pria itu kemudian duduk disebelah Tzuyu.

"Kau lama sekali."

"Apa itu kata-kata yang diucapkan seseorang ketika baru bertemu setelah sekian lama? seharusnya kau bertanya kabarku."

"Kau mebuatku kesal. Kau tidak tahu? aku menunggu selama lebih dari satu jam disini." Omel Tzuyu. Jungkook tak membalas omelannya itu. Dia hanya tersenyum karena setelah sekian lama, dia bisa bicara dengan Tzuyu secara langsung. Bukan lewat telpon ataupun video call.

"Aku merindukanmu Chewy." Jungkook langsung memeluk Tzuyu dan membuat Tzuyu mematung. "Seharusnya kata-kata itu yang keluar dari mulutmu."

Tzuyu memejamkan matanya kemudian tersenyum. Dia akhirnya bisa merasakan dekapan hangat dari Kookie nya itu. Dia sempat berpikir saat dia kembali Jungkook sudah bersama wanita lain karena sebelum dia berangkat ke Taiwan, mereka berdua belum resmi berpacaran.

"Aku merindukanmu Kookie."

Jungkook melepas pelukannya itu dan menatap lekat gadis yang saat ini ada dihadapannya itu. "Dan aku mencintaimu Chewy. Kau benar, jarak bisa membuat cinta seseorang semakin kuat. Dan itulah yang terjadi padaku. Seiring berdatangannya rindu, bersamaan dengan itu pula, rasa cintaku semakin bertambah."

"Aku kira kau akan mencari wanita lain."

"Untuk apa aku mencari wanita lain sementara aku sudah memiliki malaikat cantik sepertimu." Kata Jungkook sambil mengusap halus wajah Tzuyu. Kemudian menarik dagunya dan mendaratkan kecupan manis dibibirnya. "Jadi, kau ingin pulang atau pergi kemana?"

"Lebih baik ke perusahaan saja. Aku ingin lihat bagaimana direktur Jeon duduk dimeja kerjanya."

"Lebih baik kita berpacaran."Tzuyu tiba-tiba menatap bingung Jungkook.

"Apa hubungannya dengan pergi ke perusahaan?"

"Karena kita saling mencintai. Kita sudah bersama sekian lama Chewy. Tak ada salahnya berpacaran dengan sahabat sendiri kan?" Tzuyu kemudian tersenyum dan menganggukan kepalanya setuju. "Aku juga akan meminta restu pada imo untuk menjadikanmu nyonya Jeon ku."

Harapan : Satu hal yang membuatmu menunggu, tapi kau tak pernah bosan untuk menunggu dan mengusahakannya meski belum tentu kau bisa mendapatkan harapan tersebut.

The end♡

Hopeless LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang