"Aku menyayanginya." Kata Jungkook dan Taehyung secara bersamaan. Tzuyu langsung tak bergeming. Dia melirik kearah Taehyung dan juga Jungkook secara bergantian. Waktunya berhenti saat Jungkook mengatakan jika dia menyayangi Tzuyu.
"Mwo?" Suara Yerin menyadarkan Tzuyu kembali. "Apa kalian berdua tidak salah? Oh maaf maksudku adalah, Jungkook kau tidak salah mengatakan hal tadi? Aku percaya kalau Taehyung tidak mengatakannya dengan sungguh-sungguh."
"Aku menyayanginya." Jelas Jungkook. Ini seperti semacam pengakuan yang dikeluarkan Jungkook. "Dia adalah temanku."
Kata 'teman' sepertinya selalu menjadi pelengkap setiap pernyataan sayang yang diucapkan Jungkook setiap waktu. "Kalau kau menyayanginya, bilang padanya jangan dekati Taehyung." Jelas Yerin yang kali ini menggenggam tangan Taehyung. Namun dengan cepat Taehyung melepaskannya.
"Aku tidak mau bersamamu." Tolak Taehyung.
Yerin tersenyum dengan senyum liciknya. "Akan kupastikan kalian bertiga dikeluarkan dari sekolah ini."
Perginya Yerin juga membuat kerumunan siswa bubar. Kini tersisa Jungkook, Lisa, Taehyung, dan juga Tzuyu disana. Jungkook melepaskan genggaman tangannya pada Tzuyu.
"Kau ingin pulang sendiri?" Tanya Jungkook. "Kita sebaiknya pulang bersama saja. Tidak ada yang tahu apa lagi yang akan dilakukan Yerin diluar sekolah." Ajak Jungkook. Namun Tzuyu tak melangkahkan kakinya sama sekali meski tangan Jungkook menariknya untuk segera pulang. "Aku tidak akan membiarkan temanku disakiti oleh siapapun."
Taehyung yang mengerti situasi saat inu secepat mungkin melepaskan genggaman Jungkook pada Tzuyu. "Dia akan pulang bersamaku. Kau bisa pulang bersama dia." Tunjuk Taehyung pada Lisa. "Kami duluan."
Taehyung dan Tzuyu langsung berlalu. Jungkook hanya bisa menatap kepergian Tzuyu bersama Taehyung itu. Dia kemudian menghembuskan nafasnya berat. "Aku masih belum rela Tzuyu bersama Taehyung."
"Kau cemburu?" Tanya Lisa ragu. "Apa tadi kau mengatakan hal yang tulus?"
"Seorang sahabat pasti menyayangi sahabatnya kan? dan itulah rasa sayang yang ku maksud."Jelas Jungkook.
Tzuyu saat ini belum membuka suara. Dia masih terdiam. Bagaimana bisa hari ini dia merasa bahagia dan sedih secara bersamaan. "Kau sedih?" Tanya Taehyung yang mencoba untuk memecah keheningan diantara mereka berdua.
"Menurutmu aku harus sedih atau senang?" Tanya Tzuyu.
"Aku rasa kau harus senang. Dia melakukan pengakuan bukan?" Taehyung mengembangkan senyumnya.
"Lalu kenapa kau juga membuat pengakuan?" Taehyung yang awalnya tersenyum tiba-tiba memalingkan wajahnya berusaha menghindari kontak mata dengan Tzuyu.
"Aku hanya ingin membantumu. Itu saja." Jawab Taehyung.
"Sudah kuduga, aku kira philopobhia mu sudah sembuh. Oh iya, bagaimana kalau kau mampir dulu kerumahku. Eomma pasti senang." Ajak Tzuyu saat mereka sudah sampai didepan rumah Tzuyu. "Ayolah jangan menolak." Tzuyu menarik Taehyung.
"Eomma aku pulang." Teriak Tzuyu namun tak ada satupun orang disana. Sampai suara Jungkook memecah keheningan rumah itu.
"Bukankah seharusnya mengantar hanya sampai pintu saja?" Tanya Jungkook. "Ini sudah sore jadi tidak baik kau ada disini."
"Jangan seperti itu. Kau dan dia sama-sama temanku." Jawab Tzuyu. Taehyung masih heran kenapa Jungkook bisa ada dirumah Tzuyu. Dari banyak informasi memang dia tahu kalau Tzuyu dan Jungkook memang dekat. Tapi apakah kedekatan mereka membuat mereka tinggal dirumah yang sama? itulah yang saat ini Taehyung pikirkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hopeless Love
Fanfiction"Hatiku sangat sakit saat mendengar kau bilang kita hanya teman." Terinspirasi dari lagu dengan judul yang sama yaitu Hopeless Love yang dibawakan oleh Jimin Jamie. Cerita ini mungkin memiliki genre yang lumayan mainstream yaitu sahabat jadi cinta a...