Tzuyu terbangun dari tidurnya. Dia terkejut saat Jungkook tidur dalam keadaan duduk disampingnya. Bahkan dia juga memegang tangan Tzuyu. Untuk sesaat, Tzuyu merasa kalau dia tidak kehilangan Jungkook sama sekali. Dia mengulurkan tangannya berniat mengusap rambut Jungkook. Namun dia urungkan niatnya itu kembali.
"Kau sudah bangun?" Tzuyu langsung menaruh telunjuknya ke bibirnya agar ibunya tidak mengeluarkan suara. Tzuyu kemudian mununjuk Jungkook yang sedang tidur. "Eomma membawakan makanan kesukaanmu." Kali ini ibunya Tzuyu bicara dengan suara pelan.
"Gomawo eomma."
"Suhu badanmu sudah tidak panas lagi. Sebenarnya bagaimana bisa kau terjatuh kedalam kolam renang?"
"Aku, hanya terpeleset." Tzuyu mengatakan kebohongan. Sebenarnya kebohongan bukanlah hal yang dia sukai. Tapi kali ini, dia memilih berbohong agar ibunya itu tidak khawatir. "Eomma, sepertinya yang sakit bukan aku. Tapi Kookie."
"Kookie sakit?"
"Tanganku benar-benar panas karena dia terus memegangnya." Jelas Tzuyu. "Aku harus mandi tapi dia memegang tanganku dengan erat."
"Lebih baik hari ini kau tidak perlu sekolah. Eomma akan meminta izin pada gurumu."
***
"Kookie, berhenti menggangguku." Keluh Tzuyu. Jungkook ternyata sama-sama tidak masuk sekolah hari ini. Itu karena katanya hari ini Jungkook demam. Tapi Jungkook bukanlah Jungkook jika dia tidak menjahili Tzuyu yang saat ini sibuk menonton film kesukaannya.
"Apa kau tidak bosan menonton film itu? kau bahkan sudah menontonnya ribuan kali. Bukankah itu akan sangat membosankan?"
"Tidak membosankan jika kau menyukainya. Bahkan akan lebih seru saat kau sudah tahu jalan ceritanya."
"Tidak seru." Jungkook saat ini malah meletakan kepalanya di paha Tzuyu kemudian memejamkan matanya.
"Aku rasa kau tidak demam sama sekali." Kata Tzuyu setelah dia meletakan telapak tangannya di kening Jungkook.
"Memangnya siapa yang bilang aku demam?" Tanya Jungkook santai. "Aku hanya ingin menemanimu."
Drrt
Ponsel Jungkook tiba-tiba bergetar. Jungkook dengan sigap mengambil ponselnya itu. "Sebentar, aku akan segera kembali." Jungkook kali ini pergi meninggalkan Tzuyu sendirian dikamarnya.Tzuyu membuka file dengan nama 'mine' dalam laptopnya itu. Sudah banyak sekali kata yang terurai dalam setiap lembar dokumennya itu. Kata-kata yang menggambarkan semua perasaannya yang tidak pernah coba dia ungkapkan secara langsung.
Hari ini, tepat hari ini. Entah kenapa perasaanku mulai goyah. Apa aku sudah mulai merelakan dirinya? atau aku sudah benar-benar lelah dengan semua ini? atau mungkin hatiku kini sudah mati rasa?
CTY~Februari 20**
~
~
~
"Oppa, Apa Tzuyu ada?" Tanya Elkie sepulang sekolah. "Tumben sekali kau tidak bersamanya. Oh itu Lisa. Lisa!" Panggil Elkie yang langsung membuat Lisa menghampirinya."Ada apa?"
"Apa hari ini Tzuyu masuk sekolah? aku tidak melihatnya daritadi." Tanya Elkie.
"Tzuyu dan Jungkook tidak masuk sekolah. Sepertinya mereka sakit." Jelas Lisa. "Kau mau ikut bersamaku? aku akan kesana."
"Ide bagus. Oppa, kau akan ikut?" Tanya Elkie.
"Aku ada urusan lain. Aku titip salam saja pada Tzuyu."
Taehyung langsung menuju ke rumah sakit seperti biasanya. Dia masih sangat penasaran apakah philopobhia nya itu perlahan hilang? karena saat ini, bicara pada Elkie ataupun pada Lisa tidak membuatnya gelisah sama sekali. Apalagi saat kejadian kemarin. Dia bahkan sudah merasa biasa saja berjalan diantara banyak wanita tanpa ditemani Tzuyu ataupun Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hopeless Love
Fanfiction"Hatiku sangat sakit saat mendengar kau bilang kita hanya teman." Terinspirasi dari lagu dengan judul yang sama yaitu Hopeless Love yang dibawakan oleh Jimin Jamie. Cerita ini mungkin memiliki genre yang lumayan mainstream yaitu sahabat jadi cinta a...