"Untukmu." Jungkook memberikan paper bag yang berisi beberapa barang yang kemarin Tzuyu pilih. Tzuyu hanya menerimanya dengan bingung karena tiba-tiba saja Jungkook memberikan hadiah padanya.
"Apa ini?" Tanya Tzuyu.
"Buka saja." Kata Jungkook sambil memasang senyumnya.
"Bukankah kau akan memberikannya pada Lisa? kenapa kau memberikannya padaku? apa Lisa tidak memaafkanmu? atau dia tidak menyukai pilihanku? apa--" Jungkook langsung meletakan telunjuknya pada bibir Tzuyu sebelum Tzuyu mengajukan lebih banyak lagi pertanyaan padanya.
"Aku membelikannya untukmu." Jawab Jungkook terang-terangan. "Sudah lama aku tidak memberikan hadiah padamu."
"Kenapa kemarin tidak bilang kalau hadiahnya untukku? mungkin aku akan memilih lebih banyak lagi."
pletak
Jungkook langsung memukul pelan dahi Tzuyu. Namun tetap saja menurut Tzuyu itu terasa sakit. "Kenapa kau memukulku?" Tanya Tzuyu kesal."Habisnya kau mau memerasku."
Taehyung hari ini tidak masuk sekolah. Dia berniat akan tinggal bersama Tzuyu dan juga ibunya setelah lulus nanti. Jadi saat ini, dia sedang menunggu untuk bisa berbicara dengan ayahnya.
"Appa, aku ingin tinggal bersama eomma." Taehyung langsung ke inti. Dia tidak ingin basa-basi. "Aku sudah bertemu dengannya."
"Kau benar-benar akan tinggal bersama eomma? lalu appa?" Tanya Ayah Taehyung.
"Appa juga bisa tinggal disana. Yang harus appa lakukan adalah meminta maaf dan menjelaskan semua yang sebenarnya pada eomma."Jelas Taehyung. "Aku ingin memiliki keluarga yang utuh."
"Appa ingin melakukan itu dari dulu. Tapi appa masih belum memiliki keberanian untuk mengatakannya."
"Aku akan membantu appa."
*
*
*
Kembali ke Tzuyu dan Jungkook. Mereka saat ini sedang menikmati makan siang mereka. Namun mereka memilih untuk menikmati makanan mereka di taman, bukan di kantin."Chewy."
"Hm?" Tzuyu langsung mengalihkan pandangannya pada Jungkook.
"Boleh aku menceritakan sesuatu?"
"Tentu saja, ceritakan saja."
Flashback on (Jungkook POV)
Lisa, nama yang unik. Untuk pertama kalinya saat itu aku merasa senang bertemu dengannya. Wajahnya dan senyumnya membuatku terpikat. Dari awal, memang hatiku langsung jatuh cinta pada parasnya.Aku mulai mendekatinya secara perlahan. Sampai suatu ketika, aku berhasil dekat dengannya. Namun, bersamaan dengan itu pula, aku merasakan kalau aku kehilangan sesuatu yang memang sangat penting untukku. Chewy.
Nama itu sudah jarang aku ucapkan semenjak aku dekat dengan Lisa. Jantungku memang berdegup kencang saat bersama Lisa. Tapi itu tak sebanding dengan saat bersama Tzuyu. Sampai pada suatu waktu, aku bingung antara menyelamatkan Tzuyu atau Lisa terlebih dahulu. Saat itu, aku menyukai Lisa. Tapi hatiku malah menyuruhku untuk menyelamatkan Tzuyu terlebih dahulu. Tapi sepertinya aku terlalu bodoh karena tidak mengikuti hatiku sendiri.
Di hari berikutnya saat Tzuyu berada dirumah sakit. Aku setia menjaganya disana. Saat aku ada disampingnya, aku merasa kalau aku hadir disana bukan sebagai teman ataupun sahabatnya. Tapi sebagai seseorang yang menjaga orang yang sangat disayanginya. Beberapa kali aku mendengar Tzuyu mengigaukan namaku saat ada dirumah sakit. Hal itu langsung membuat hatiku semakin mendorongku untuk bersama Tzuyu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hopeless Love
Fanfiction"Hatiku sangat sakit saat mendengar kau bilang kita hanya teman." Terinspirasi dari lagu dengan judul yang sama yaitu Hopeless Love yang dibawakan oleh Jimin Jamie. Cerita ini mungkin memiliki genre yang lumayan mainstream yaitu sahabat jadi cinta a...