Surprize?!

5.6K 301 9
                                    

Udara dinginnya pagi membuat Cassey menarik selimut tipis yang menutupi tubuh mungilnya, berharap bisa memberikan kehangatan pada tubuhnya.
Ketika mendengar suara berisik dari alarmnya, Cassey menggerutu. Merasa kesal karena dia belum puas tidur, dengan mata yang masih terpejam. Cassey mendudukkan diri, melawan egonya.

Setelah cukup sadar, dia segera melangkah masuk kedalam kamar mandi.
Cassey memang tinggal di rumah sederhana itu senduri, dia yatim piatu.
Sebenarnya dia punya paman, namun dia tidak mau pindah ke Paris. Tempat pamannya tinggal, jadi pamannya hanya terus mentransfer uang yang dia sama sekali tidak menggunakannya.

Dia merasa sungkan, dia hidup dengan uang hasil kerja paruh waktunya. Suatu saat nanti dia akan mengembalikan uang pamannya itu.

Cassey keluar rumah, menuju toko bunga peninggalan ibunya. Yang kini masih beroperasi, namun dia pasrahkan pada karyawan kepercayaannya.
Walaupun cukup ramai, namun Cassey juga harus mencari kerja sampingan. Karena hidup di New York tidaklah murah.

"Pagi Casy." Cassey balas tersenyum pada Wendy, karyawan toko bunganya.

"Pagi Wen,"

"Kau sudah sarapan? ini aku membawa sandwich." Cassey menggeleng, dia tau. Sandwich itu adalah bekal makan siangnya Wendy.

"Aku buru-buru Wen, nanti aku bisa telat. Aku diluan, Bye!" Cassey melambai sembari melangkah menjauh, sebelum Wendy memaksanya untuk membawa sekotak sandwich itu.

 
****
 

Zack menyeringai menatap seorang gadis yang berdiri di halte bus sendirian. Dia mempercepat laju mobilnya, dan menghentikannya tepat di depan gadis itu berdiri.

"Hey, sugar?!" tubuh Cassey menegang mendengar suara yang sudah familiar baginya, walaupun baru sebentar dia mengenal pemilik suara itu.

"Ayo aku antar, kau mau sekolah bukan?" Zack menawari dari dalam mobil, berbicara dengan Cassey lewat jendela mobilnya yang terbuka.

"Aku, naik bus saja."

"Ayolah, aku tak pernah berangkat pagi. Dan hari ini aku berangkat pagi karena menjemputmu." Cassey menggigit bibir bawahnya, merasa bingung.

"Ayolah Cass, jika kau tidak segera naik aku juga bisa terlambat. Aku juga sekolah."

Akhirnya Cassey memiliha masuk kedalam mobilnya Zack, dia merasa tidak enak dengan Zack. Mereka bahkan baru kenal tadi malam.

"Kau sekolah di Glam Senior High School?!" Cassey mengangguk menanggapi pertanyaannya Zack.

"Sekolah kita searah." Cassey menatap Zack, lebih tepatnya seragam yang dikenakan Zack.

Matanya Cassey membulat, menyadari dimana sekolahan yang mempunyai seragam yang dikenakan Zack.

Zack terkekeh menatap raut wajah terkejutnya Cassey, dengan bangga dia menepuk-nepuk celana seragamnya.

"Ya, aku sekolah di KingDom Senior High School." Cassey tersenyum kikuk mengetahui Zack menatapnya.

KingDom Senior High School, adalah salah satu sekolah elit terbaik di Amerika Serikat yang bertempat di New York. Bukan hanya karena prestasi, namun karena mayoritas yang sekolah disana adalah artis, anak pejabat, biliobare, pokoknya jenis manusia terpandang di negara ini.

"Jangan menatapku seolah kau sedang menatap malaikat." Zack menyunggingkan seringaiannya.
Cassey tertawa mendengar penuturan Zack yang sangat pede.

"Kenapa kau menjemputku?"
"Kemarin, kan aku bilang akan mengantarmu." Cassey hanya mengangguk. Setelah itu hanya ada keheningan yang menyelimuti mereka berdua.

 
***
 

"Uhm, sekali lagi. Thank's Zack, kau terlalu baik." Cassey tersenyum, hendak keluar dari mobil. Namun terhenti karena Zack menahan tangannya.

"Biar aku buka." setelah itu Zack keluar, berlari ke arah pintu. Dan membukakan pintu mobil iti untuk Cassey, Cassey tersipu. Dia tidak pernah diperlakukan semanis ini oleh seorang lelaki.

"Okay, kau berterimakasih padaku bukan?" Cassey menganggukkan kepalanya dengan raut bingung, apa Zack tidak ikhlas menolingnya.

"Kalau kau berterimakasih, pulang sekolah nanti tunggu aku disini. Aku antar kau pulang." Zack menarik tangannya Cassey untuk mendekat padanya.

Dengan lembut, dia menangkup kepalanya Cassey dan mengecup kening Cassey dengan penuh perasaan. Wajah Cassey memerah, Zack terkekeh melihatnya.

"Aku pergi, see you sugar." Zack mengacak rambutnya Cassey pelan, meninggalkan Cassey yang masih terdiam di tempatnya dengan wajahnya yang semerah tomat.

Dia mengelus keningnya, tempat Zack tadi mengecupnya. Cassey tersenyum, dia seperti melayang. Zack begitu manis dan mendebarkan.

Dengan senyum yang merekah, Cassey berjalan memasuki sekolah. Tidak memedulikan orang yang membicarakannya akibat kejadian baru saja.

 
                 ====!!=======
 
Kalau ada yang pernah baca ini di apk mangatoon. Yah, ini memang ceritaku di mangatoon. Dan aku ujicoba secara bersamaan. Dgn cerita yang sama,judul, dan sampulnya. Tapi yang bikin aku down, kalo di wattpad. Bahkan setelah aku up cerita ini. Masih belum ada yang baca, padahal kalo di mangatoon. Ini udah hari ke 21, kalo di mangatoon aku udah up sampe chapter 20. Dan pembaca di mangatoonku udah sampe 13k, itu yang bikin aku ragu.

Yah, emang susah kalo baru buat akun. Aku udah nulis lama, cuma  baru kepikiran aja buat akun wp. 😢😢

My Lovely Bastard [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang