Teriknya matahari di pagi hari tidak membuat senyum yang terpatri di bibir plumnya Cassey menjadi luntur. Dia malah semakin mengembangkan senyumnya ketika mengingat kejadian semalam, saat Zack menyatakan perasaannya kepada dirinya.
Cassey menatap arloji yang melingkar pada tangan kanannya. Beberapa menit lagi Zack akan datang menjemputnya, setelah rayuannya. Sebelum Cassey memasuki rumahnya tadi malam, Zack mengajaknya kencan hari ini.
Karena hari ini weekend, kata Zack. Ini adalah hari yang indah untuk keluar. Cassey mematikan kipas angin yang sendari tadi dia nikmati, jujur. Dia juga merasakan udara sangat panas hari ini.
Jika bukan karena Zack, dia tidak mau keluar. Cassey segera membuka pintu rumahnya melihat mobil Mustag Shelby.
"Hay?!" Zack melambai kearah Cassey, Cassey balas melambai.
"Menunggu cukup lama sugar?" Cassey menggeleng,
"Aku hanya siap lebih awal, asal kau tau. Ini juga kencan pertama kita." Zack menaikkan sebelah alisnya, bingung.
"Pertama? jadi tadi malam itu bukan kencan?!" Cassey terhenyak, apa malam itu Zack menganggapnya sebagai kencan?
"Tidak usah kau pikirkan sugar, kalau begitu anggap saja ini kencan pertama kita setelah official." Zack mengusap surai rambutnya Cassey dengan lembut, menyelipkan anak rambunya pada belakang daun telinganya Cassey.
"Tunggu sebentar," Zack bergegas berbalik, mengambil sesuatu di dalam bagasi mobilnya.
"Bunga yang cantik untuk gadis cantik." Zack menyodorkan sebuket rangkaian bunga yang membuat pipi Cassey bersemu.
Dengan senyum malu-malunya, Cassey menerima buket bunga itu.
"Thank's Zack."
"As your wish sugar. Aku akan melakukan apapun demi kau, jadi jangan berterimakasih. Nikmati saja semuanya." Senyum Cassey semakin merekah mendengar ucapan Zack, dia melakukan ini tanpa pamrih.
"Kalau begitu, ayo berangkat sekarang." Zack menarik tangannya Cassey, Cassey menghentikan langkahnya.
"Sebentar, aku titipkan tokoku sepenuhnya pada Wendy sebentar." Zack melepaskan pegangannya, membiarkan Cassey melangkah masuk ke toko bunga tepat di sebelah rumahnya.
Tak lama kemudian, Cassey kembali. Zack membukakan pintu mobil untuk Cassey,
"Jadi, toko bunga itu milikmu?" tanya Zack penasaran sambil mengemudikan mobilnya.
"Lebih tepatnya milik Mommyku yang di wariskan padaku." Zack memukul stir kemudinya.
"Sial, aku memberi bunga pada pemilik toko bunga." umpatan Zack membuat Casseu tertawa,
"Apa salahnya memberi bunga pada pemilik toko bunga?"
"Bagaimana aku memberi hal yang sudah menjadi hal biasa padamu, kau pasti sudah sering pegang bunga." tawanya Cassey semakin pecah,
"Tak apa, aku punya toko bunga tapi aku jarang mengurusnya karena aku masih sekolah." Zack menganggukkan kepalannya.
"Lagipula, apapun yang kau berikan padaku. Akh merasa itu merupakan hal yanv istimewa." Zack tersenyum, dia mengangkat salah satu tangannya untuk mengelus puncak kepalanya Cassey sebentar.
"Jadi, aku juga lelaki pertama yang memberikan bunga padamu?" Zack melirik sebentar, berharap bisa melihat anggukan malu-malunya Cassey disertai wajahnya yang blushing.
Namun harapan Zack pupus, ketika melihat Cassey mengleng. Rahang Zack mengetat, entah kenapa dia tidak suka membayangkan ada lelaki lain yang memberikan bunga pada Cassey.
"Ada lelaki yang selalu mengirimiku bunga tiap hari." emosi Zack serasa akan meledak, setiap hari?! Zack muak, ingin rasanya mengahabisi lelaki yang setiap hari memberikan bunga pada Cassey. Dia tidak suka mainannya disentuh orang lain.
"Siapa dia?"
"Siapa dia? kau lupa, aku punya toko bunga. Jadi setiap hari aku kedatangan stok bunga untuk tokoku, dan kurirnya seorang laki-laki." Zack menganga mendengar jawaban polos yang keluar dari bibir plumnya Cassey.
"Tukang bunga itu bukan lelaki." Cassey mengerutkan dahinya bingung, setahunya kurir yang mengantarkan bunga pada tokonya itu laki-laki. Bukan perempuan,
"Dia laki-laki Zack, dengan jelas aku melihat dia tidak punya buah dada." Zack melongo, setelah itu tawanya pecah. Dia tertawa sangat keras, bahkan dia sampai memegangi perutnya yang terasa sakit karena tawa kerasnya.
Cassey menatap Zack bingung, kenapa Zack malah tertawa?
"Maksudku bukan itu sugar, yang aku maksud dengan lelaki. Itu adalah orang yang memberikan bunga padamu, karena entah dia tertarik atau ada respect denganmu." Zack mencubit pipinya Cassey dengan gemas, jika bukan karena dia sedang menyetir.
Zack akan langsung mencium mainannya ini hingga kehabisan nafas, Cassey sangat menggemaskan dengan sikap polosnya.
"Oh, itu. Belum ada, kah yang pertama berarti." senyumnya Zack merekah, entah kenapa dia merasa senang. Menjadi lelaki yang melakukan segala 'hal' pertamakalinya bagi gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Bastard [On Going]
Romance"Bukankah seharusnya kau berterimakasih, karena aku kau menjadi wanita sukses saat ini." "Dasar Brengsek!" Cassey gadis polos yang miskin, karena rasa sakit yang ditorehkan Zack, kekasihnya. Kini dia menjadi wanita yang sukses dan tak tersentuh. Na...