Oh iya, pesen aja buat para readers. Jangan keseringan makan mie instant ya? efekny bener2 buruk walaupun gk langsung. Jd aku kmaren wktu di Jatim srg bgt makan mie instant bahkan sengaja stok sekardus. Soalny kl di rumah bner2 dibatesin. Nah efekny skrg, perutku jd sensitif bgt. Gk boleh makan pedes maupun yg aneh2. Jd bagi kalian yg blm sakit. Jgn ampe sakit. Dl jg ada temenku seumuranku jg, dia meninggal ggr setiap hari konsumsi mie instant sama kopi. Pdahal usiany dulu masih 17thun. Pkoknya jaga kesehatannya,
Cassey menatap ponselnya yang terus berdering di atas meja, menampilkan satu nama dari tadi. Cassey menghela nafas, dia tau alasan kenapa Nery berkali-kali menelefonnya.
Cassey sengaja tidak mau mengangkatnya. Dia sendiri masih kesal dengan keadaannya saat ini, apalagi harus mendengar ceramahan Nery yang tak cukup hanya satu jam. Sebenarnya Cassey tau niat Nery sangat baik, Nery hanya khawatir padanya.
Hingga sebuah pesan yang berisikan ancaman dari Nery, membuat Cassey dengan setengah hati menyentuh ponselnya. Mengangkat telefon dari Nery yang entah ke berapa kali,
Cassey menjauhkan ponsel dari telinganya, dan benar saja. Suara Nery langsung menggema dengan keras walaupun tanpa mode speaker sekalipun.
"Kenapa kau tidak bilang? Jika Sean tidak memberi tau aku juga tidak akan pernah tau!" Cassey menghela nafas panjang,
"Ini yang aku takutkan jika kau tau,"
"Aku marah bukan tanpa sebab Cass, aku marah karena aku peduli. Kau harus membatalkannya, aku tidak mau kau berhubungan dengannya lagi,"
"Dan membiarkan Wendy kehilangan pekerjaannya? Tidak, Wendy banyak melakukan hal untukku."
"Kau bisa memberi Wendy pekerjaan, menjadi asistenmu misalnya?" Cassey mendorong kursinya untuk turun, dia sengaja tidak memakai alas kaki.
"Aku memang bisa, tapi itu bukan pekerjaan yang diinginkan Wendy. Aku akan menahannya, lagipula dia CEO dan aku desainer. Kemungkinan kecil untuk bertemu," Cassey mengambil sebotol wine, menuangkannya hingga separo gelas. Dia benar-benar membutuhkan penenang,
"Aku benar-benar khawatir Cass," Cassey tersenyum, dia melangkah. Menggeser pintu kaca di balkon apartemennya, udara lembab Las Vegas langsung menerpa tubuh mungilnya yang hanya terbalut dress selutut yang berbahan satin.
"Aku tau," Cassey memutar gelas yang dia isi wine tadi, namun matanya menatap kosong kearah langit malam yang hitam.
"Jika bukan karena Zack adalah teman karibnya Sean, Zack sudah mati di tanganku." Cassey terkekeh,
"Segera tidur, jangan minum lebih dari segelas, jika masih sulit tidur. Baca saja buku yang aku titipkan Sean, mabuk tidak akan membuatmu segera tidur," tawa Cassey semakin pecah,
"Ry, aku rasa kau memang benar-benar reinkarnasi dari ibuku." Cassey mengucapkannya dengan nada serius, yang langsung dihadiahi berbagai umpatan dari Nery. Tawa Cassey kembali pecah, apalagi setelah itu terdengar Sean yang marah karena Bryan yang bangun.
Suara di sebrang sana semakin ramai lagi karena tangisan kecang dari Bryan, Cassey terkekeh. Dapat membayangkan betapa kacaunya keadaan di balik telepon sana, tawa Cassey luntur. Tergantikan lamunan, Cassey memutuskan sambungan telepon.
Cassey menyesap winenya, dia menyergit ketika cairan putih itu melewati tenggorokannya. Rasanya memang menyakitkan, namun rasa sakitnya tidak ada apa-apanya di bandingkan banyak hal yang telah dia lalui. Sebenarnya Cassey tidak bisa minum, habis satu gelas saja dia sudah bisa tumbang. Tapi dia butuh pelarian, sesuatu yang membuatnya sakit hingga mengalihkan rasa sakit dan kosong di hatinya.
Iri? cemburu? kadang Cassey merutuki perasaan bodohnya ini. Nery jelas-jelas sangat baik padanya, dan bisa-bisanya Cassey iri dan cemburu akan kebahagiaan Nery. Dia memang ikut senang, namun tak jarang pula rasa iri itu tiba-tiba muncul. Cassey tidak bisa menyangkal perasaan itu.
Hidup beberapa tahun bersama pamannyalah yang membuatnya seperti ini, bukan. Bukan pamannya yang merusak psikisnya, tapi istri dari pamannya.
Menyesali? tidak. Cassey malah merasa dirinya semakin kuat setelah semua yang dia lalui. Siapapun tidak ada yang bisa menumbangkan dirinya lagi sekarang, Zack sekalipun.
TBC
Wng, 5 Juli 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Bastard [On Going]
Romance"Bukankah seharusnya kau berterimakasih, karena aku kau menjadi wanita sukses saat ini." "Dasar Brengsek!" Cassey gadis polos yang miskin, karena rasa sakit yang ditorehkan Zack, kekasihnya. Kini dia menjadi wanita yang sukses dan tak tersentuh. Na...