Hospital

2.4K 130 1
                                    

"Zack!" Zack menatap Mommynya bingung, bukankah baru saja mommynya berucap manis dan lembut pada Cassey? kenapa dia malah dipanggil dengan nada setinggi itu,

"Kenapa lagi sih mom?" Zack menatap malas ke arah mommynya,

"Kamu bukannya langsung tanya keadaannya Cassey, malah langsung ngobrol sama Rey!" Zack meringis, menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Dia tertohok bukan hanya karena suara keras mommynya, tapi juga karena ucapan  mommynya yang benar.

"Mommy tau kau itu punya gengsi setinggi langit ketujuh, tapi apa salahnya melihatkan sisi manismu di depan mommy dan sohibmu?" Zack melongo, bagaimana bisa?

"Aku ini mommymu, orang yang membesarkan dan mengandungmu. Tentu saja mommy mengenal bagaimana dirimu. Buang gengsimu itu anak tengil," Zack melotot, Rey? Jangan tanya lagi, dia bahkan sudah tertawa terbahak-bahak.

Tidak mau ketinggalan momen di mana Zack di jatuhkan dan di hujat semena-mena oleh seseorang. Karena memang hanya mommynya yang bisa menjatuhkan Zack sejatuh-jatuhnya. Zack mendengus kesal,

"Tante, keluar yuk. Baby Zack malu mau minta maaf sama sugar Cassey."

Rey segera kabur, keluar dari kamar sebelum mendapatkan bogeman mentah dari Zack. Mommynya malah menatap Zack tajam, berjalan mendekati Zack yang masih duduk di sofa dengan wajah kesalnya.

"Mommy tidak main-main, jika kau hanya main-main dengan Cassey. Akan mommy giling jika kau kembali ke LA." bisik mommynya tajam, Zack meneguk ludahnya dengan susah.

Mommynya bahkan langsung melenggang pergi keluar dari kamar dengan santai, Zack berdecih.

===============================!

Cassey menatap langit-langit kamar, diam. Sebenarnya ada Zack yang duduk di kursi sebelah brankarnya, tapi entah kenapa. Walaupun saat ini mereka bersebelahan di dalam ruangan yang sama, Cassey malah merasakan sebuah tembok yang besar menghalangi mereka.

"Apa masih sakit?" Cassey melirik kearah Zack, Zack menatapnya dengan ragu. Cassey mencoba tersenyum walaupun bibirnya terasa kaku, Cassey mengangguk pelan.

"Maaf, aku tidak bisa menjagamu dengan baik." Cassey menghela nafas,

"Ini bukan salahmu, ini memang sudah takdir akan terjadi."

"Kau tidak pulang, besok masih ujian bukan?" Cassey menatap jendela, langit sudah mulai menggelap. Cassey menolehkan kepalanya, merasa telapak tangannya di sentuh.

Ya, Zack menggenggam telapak tangannya,

"Kau marah? Karena aku tidak bisa menjagamu dengan baik? karena aku yang malah selalu membuatmu ke rumah sakit karena terluka?" Cassey tersenyum kecut. disisi lain dia senang jika Zack tidak mengetahui isi hatinya. Sehingga dia tidak perlu menanggung rasa malu,

Namun disisi lain, dia juga miris. Zack benar-benar tidak mengetahuinya. Sama sekali tidak peka, Cassey hanya ingin tau kejelasan hubungan mereka.

Mau bertanya Cassey malu, lebih tepatnya dia takut jika dirinya juga adalah salah satu mainannya Zack.

"Pulanglah Zack, aku akan istirahat. Besok kau juga ujian, aku tidak mau menjadi penyebab jika nilaimu buruk." Zack tersenyum kecut, mendengar usiran halus dari Cassey.

Cassey menarik tangannya yang di genggam Zack, berbaring miring membelakangi Zack.

Zack semakin merasa bersalah, melihat Cassey yang tidur memunggungi dirinya. Dengan langkah gontai, Zack keluar dari kamar pasien.

"Besok aku akan kembali,"

Cassey mendengar itu, karena dia hanya memejamkan matanya. Setelah mendengar suara pintu tertutup, Cassey membuka matanya. Menghela nafas berat, Apa yang harus dia lakukan?

===========TBC==========

           Jum'at, 10 Januari 2020

My Lovely Bastard [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang