Zack menghentikan mobilnya, memasuki sebuah gerbang besar berwarna putih. Cassey menatap rumah Zack, tidak. Ini bahkan tidak pantas jika di sebut rumah. Ini sebuah mansion, semua catnya berwarna putih. Mansion ini bahkan tak kalah indah dengan mansion yang sering muncul dalam televisi.
Kekhawatiran langsung menyergap Cassey, fikiran buruk tentang keluarga Zack berputar dalam otaknya bagaikan film. Zack menyentuh telapak tangan Cassey,
"Rilex sugar, mommy dan keluargaku tidak menyeramkan." Cassey menoleh, menatap Zack dengan khawatir. Zack mengelus puncak kepalanya Cassey,
"Tak apa, ayo. Mommy sudah menunggu." Zack bergegas keluar mobil yang langsung diikuti Cassey. Cassey bahkan berjalan membuntuti Zack, bersembunyi di balik badan gagahnya Zack.
Zack menghela nafas, merangkul bahunya Cassey dan menuntunnya agar segera berjalan.
"Jika kau takut, kau bisa pegang tanganku." Zack menyodorkan tangan kanannya yang tidak memeluk bahunya Cassey, Cassey menggeleng.
Setelah pintu mansion dibuka, Cassey dibuat takjub lagi dengan isi mansion itu.
"Oh! Zack?!" seorang gadis kecil berlari, menubruk tubuhnya Zack.
" Wah, princess sudah tambah tinggi." Zack mengangkat gadis kecil itu, gadis kecil itu memeluk erat lehernya Zack. Menempel seperti lem,
"Tumben mau mampir, biasanya dipaksapun. Kau tetap tidak mau." Seorang wanita cantik, dengan gaun biru muncul. Menatap sengit pada Zack, Cassey memundurkan langkahnya. Merasa takut dengan pandangan sinis wanita ini,
"Mommy merindukanku? Bukannya mommy yang membuangku ke New York?!" Zack menggoda mommynya, wanita itu berdecih kesal. Zack memang sering menyebalkan, tak beda jauh dengan suaminya.
"Oh, siapa gadis manis di sebelahmu Zack? Teman sekolahmu?" tanya mommynya Zack ramah, berbanding terbalik dengan nadanya saat berbicara dengan Zack tadi. Senyum Cassey langsung terbit,
"Saya Cassey tante,"
"Dia kekasihku." potong Zack yang membuat ketiga wanita menatapnya dengan ekspresi terkejut, terlebih mommynya."Woah, akhirnya kau sadar juga Zack. Salam kenal, aku Renita. Mommynya Zack," Renita langsung memeluk Cassey dengan hangat, Cassey balas memeluknya.
"Akhirnya Zack waras juga." Cassey mengerutkan dahinya bingung mendengar ucapan mommynya Zack.
"Zack pernah gila?" pertanyaan polos Cassey membuat kedua wanita di ruangan itu tertawa, Zack berdecih kesal. Mommynya masih menyebalkan, bahkan Cassey dengan ringannya berkata seperti itu.
"Kau tidak tau sayang?" Cassey menggeleng, tidak mengerti dengan maksud mommynya Zack.
"Zack itu playboy, seperti Daddynya. Hanya saja, daddynya sudah menemukan pawangnya. Yaitu tante, akhirnya Zack menemukan pawangnya juga." Zack mencebik, memang dia hewan buas? hingga harus memiliki pawang.
"Maksud tante aku pawangnya?" Cassey menunjuk dirinya sendiri dengan raut wajah bingung.
"Iya,"
"Kenapa bisa?" gumam Cassey bingung yang masih bisa di dengar ketiga orang itu."Mom, aku lelah. Kami juga belum mandi." ujar Zack yang membuat mommynya langsung merangkul Cassey.
"Ayo Cassey, mommy tunjukkan kamar, kau harus istirahat. Pasti lelah perjalanan dari New York?" Zack menatap mommynya yang menghilang di balik tembok dengan Cassey,
"Sebenarnya siapa anaknya?" gerutu Zack kesal yang membuat adiknya terkekeh.
"Itu tadi kekasih kakak?"
"Iya, Bella cemburu kakak punya kekasih?"
"Ngapain? Bella cuma kasihan aja, kakak secantik itu dapet kakak." Zack melotot, menatap adiknya dengan kesal. Adiknya ini baru berumur lima tahun, namun terkadang omongan pedasnya bisa membuat orang terdiam tak berkutik. Persis seperti Mommynya.
"Kakak itu malah beruntung karena dapat kakak lelaki yang sempurna." Zack menepuk dadanya bangga. Bella melompat turun dari gendongan Zack,
"Sempurna bagaimana, kakak saja tidak bisa membedakan mana wanita baik mana jalang." Zack melotot, bagaimana adiknya bisa berkata seperti itu?
"Bella,siapa yang mengajarimu berbicara seperti itu?" Zack meletakkan kedua tangannya pada pinggangnya, bertanya seolah memarahinya. Bagaimana mungkin, anak umur lima tahun bisa menyebutkan kata 'jalang' ?
"Kata daddy wanita yang jahat itu seperti kekasihnya kakak. Yang pakaiannya kekurangan bahan serta wajah badut, itu namanya jalang. Dan daddy melarangku untuk dekat atau menjadi seperti mereka." Zack tersendak, daddynya benar-benar keterlaluan.
==========
Cassey keluar dari kamar mandi, mengenakan piama merah muda pemberian mommynya Zack.
"Ah, bahkan kau sangat manis menggunakan piama itu." dengan gemas mencubit pipi chubbynya Cassey.
"Duduklah sini." Mommynya Zack menepuk kasur sebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Bastard [On Going]
Romance"Bukankah seharusnya kau berterimakasih, karena aku kau menjadi wanita sukses saat ini." "Dasar Brengsek!" Cassey gadis polos yang miskin, karena rasa sakit yang ditorehkan Zack, kekasihnya. Kini dia menjadi wanita yang sukses dan tak tersentuh. Na...