Cassey membeku mendapat pelukan erat dari Zack, otaknya seakan tidak berfungsi lagi. Dia hanya diam, bahkan dia tidak memedulikan air laut yang mulai membasahi sepatunya.
Semua suara seakan hilang, yang dapat dia dengar hanya hembusan nafasnya Zack yang tepat berada di sebelah telinganya.
Tubuhnya gemetar saat tidak sengaja bibirnya Zack menyenggol daun telinganya.
"Sugar?!" Cassey hanya diam, dia bingung harus bagaimana.
"Jika aku katakan aku jatuh hati padamu sejak pertama kali kita bertemu, apa kau akan percaya?" bisik Zack tepat di sebelah telinganya, masih memeluknya erat.
"I love you, sugar." tambah Zack yang membuat Cassey seakan melambung ke awan, dia tersenyum. Membalas pelukannya Zack,
"I love you too," bisik Cassey malu, menyembunyikan wajahnya pada dadanya Zack. Zack terkekeh, mengeratkan pelukannya.
"Jadi, kita resmi?" Cassey menganggukkan kepalanya, namun semakin menenggelamkan wajahnya yang memerah ke dadanya Zack.
"Thank you, sugar." bisik Zack, entah kenapa. Dia suka melihat wajah memerah dan sikap malunya Cassey ketika dia goda.
========
Deburan ombak, semakin membuat hati Cassey tenang. Semilir dinginnya angin malam di pantai tidak membuatnya kedinginan. Pasalnya Zack masih memeluknya dari belakang walaupun saat ini mereka berdiri bersandar kap mobil sportnya Zack,
"Sugar?" Cassey mendongakkan kepalanya, seketika itu mata birunya bertubrukan dengan mata hazelnya Zack.
Seolah tersihir, mereka masih tetap berpandangan cukup lama. Hingga akhirnya, Zack mengecup bibir ranumnya Cassey.
Awalnya hanya menempel, hingga Zack mulai menggerakkan bibirnya melumat bibirnya Cassey. Jujur, ini adalah ciuman keduannya. Dia tidak pernah berciuman dengan siapapun sebelumnya.
Dengan kaku, Cassey mencoba mengikuti gerakan Zack. Merasa mendapatkan respon, Zack semakin memperdalam ciumannya. Dia menarik tengkuknya Cassey semakin mendekatinya, menerobos bibirnya Cassey.
Mengesplor seluruh isi mulutnya Cassey, Cassey yang belum pernah berciuman. Apalagi berciuman seintim ini, dia mendesah.
Mendengar desahan itu, Zack dengan cepat menarik kepalanya. Menghentikan ciuman itu. Nafas mereka terengah-engah, saling bersahutan.
"Kau tidak pernah berciuman seperti ini?" wajah Cassey langsung memerah, dia menunduk dan menggelengkan kepalanya pelan. Zack terkekeh, dia mengeratkan pelukannya pada Cassey.
"Jadi selain aku kekasih pertamamu, aku juga orang pertama yang menciummu?" Zack kembali tertawa merasakan anggukan kecil kepalanya Cassey di dadanya. Entah kenapa, dia merasa senang, menjadi orang pertama yang mengukir kisah romannya Cassey.
"Kapan-kapan lagi, ayo melakukan hal yang belum pernah kamu lakukan." Cassey mendongakkan kepalanya.
"Kemana?"
"Kemanapun, melakukan apapun yang belum pernah kamu lakukan."
"Sangat banyak hal yang belum pernah aku lakukan."
"Maka dari itu, aku ingin. Segala hal yang banyak itu, kau lakukan pertamakali denganku. Seperti salah satunya ciuman." senyum Cassey mengembang, dia selalu merasa meleleh ketika Zack berujar manis padanya. Hingga dia tidak bisa menahan senyumannya.
Cassey membalikkan tubuhnya, menghadap Zack. Memeluk Zack dengan erat, menyalurkan seluruh perasaan sayang, tulus, dan bahagianya pada Zack. Ingin membuat Zack tau, seberapa besar dia menyukai Zack.
Dengan senyum merekah pula, Zack membalas pelukannya Cassey.
"Aku tau, tidak usah mengatan sebesar apa kamu menyukaiku." ujar Zack yang membuat Cassey semakin mengeratkan pelukannya.
Jangan lupa tinggalkan jejak, terimakasih. 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Bastard [On Going]
Romantizm"Bukankah seharusnya kau berterimakasih, karena aku kau menjadi wanita sukses saat ini." "Dasar Brengsek!" Cassey gadis polos yang miskin, karena rasa sakit yang ditorehkan Zack, kekasihnya. Kini dia menjadi wanita yang sukses dan tak tersentuh. Na...